[Photo Story #2] Ketika Mundur adalah Jalan Terbaik
Mungkin akan sangat berlebihan ketika tulisan ini nantinya bisa menjadi masalah. Namun, saya manusia yang juga punya mindset dan komitmen sendiri. Karena sudah lama mempertanyakan sebuah kinerja dari komunitas yang selama ini cukup membuatku bangga berada di dalamnya.
Habis manis sepah dibuang. Ada yang menganggap saya seperti ini? Silakan. Toh kita sama-sama punya hak berpendapat. Dan pastinya saya mendapatkan manis pun sesuai dengan apa yang saya usahakan juga.
Tidak bisa move on? Ouh terlalu dangkal. Ini bukan perkara bisa move on atau tidak. Tetapi persoalan prinsip yang harus saya jalankan dan tanggung sendiri. Jika sebuah keputusan kemudian harus saya ambil dengan mundur dan menjauh, itu sudah saya pikir matang-matang.
Sudah waktunya saya harus mengaplikasikan ilmu yang sudah saya dapatkan selama bergabung. Karena pembelajaran hidup sejatinya adalah amalan sebuah ilmu. Dan saya tahu diri bahwa saya butuh waktu mengamalkan semuanya, tanpa harus dijejali dengan tambahan ilmu baru dulu.
Bukannya belajar harus setiap waktu? Betul sekali. Saya percaya bahwa itu benar. Namun, diri saya seperti ini. Tidak seperti orang kebanyakan di sana. Mengejar pangkat, jabatan bahkan pengakuan bisa melewati jenjang ilmu dengan timbunan penghargaan yang saya tidak tahu pasti, cocok atau nggak di mata Tuhan.
Biarlah saya pergi. Tak perlu dipertanyakan (geer banget sih). Sebab, jika sudah tiba masanya, saya akan kembali dengan sebuah permakluman yang mungkin sudah mengubah sistem yang ada di dalam.
Teruskanlah apa yang jadi mimpi. Karena kebersamaan kita, cukup sampai di sini...
Saya lelah menuntut sistem yang baik dan benar...
Saya lelah mendengar omongan sana-sini yang notabene menceritakan aib saudara sendiri...
Saya lelah...
Saya mundur...
Oiya, tulisan ini pun mengingatkan saya pada salah satu foto dan masih tersimpan aman di memory Canny:
Tema | Coffee Time |
Camera Model | Canon 1000D |
Setting | Manual |
ISO | 100 |
Exposure Time | 1/10 sec. |
Focal Length | 50 mm |
Cropping | Photo Editor |
Location | Kabinet Cafe, Surabaya, Indonesia |
Saya pun tak membenci.
Menjauh adalah salah satu bentuk kewarasan.
good-karma
This makes me want to get intro photography