Bencana banjir di akhir November 2025

Hagoe's Village: Awal Desember 2025
Sobat steemians semua...
Setelah off selama Seminggu, baru hari ini saya bisa menuliskan postingan di platform ini karena wilayah kami termasuk dari tiga provinsi yang dilanda bencana banjir parah di Indonesia.
Banjir dimulai pada hari Selasa sore, yang diperparah esok harinya sampai dengan saat ini di wilayah kami.
Bibit siklon yang menyebabkan hujan yang sangat ekstrim terjadi di daerah kami yang menyebabkan banjir di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Sumatra Barat.
Kecamatan Matangkuli yang merupakan tempat kediaman kami juga mengalami banjir yang cukup parah, dan seingat kami ini adalah banjir terparah yang pernah kami alami, dimana ketinggian air mencapai hampir dua meter.
Dibeberapa tempat lainnya malah terjadi banyak korban jiwa karena tidak sempat menyelamatkan diri dari air banjir.
Banyak bangunan rusak, jembatan putus, ternak mati dan korban jiwa manusia yang belum terdata semuanya oleh pemerintah, karena sampai seminggu banjir berlangsung masih ada kecamatan yang masih terisolir dan belum bisa dijangkau oleh tim penanganan bencana.
Akibat banjir yang parah, arus listrik pada sampai dengan hari ini di kampung kami. Begitu pula dengan air bersih dan jaringan internet, sehingga baru hari ini saya bisa membuat update setelah mendapatkan jaringan internet dan sempat mengecas handphone setelah naik sampan dan berjalan kaki sejauh 5 kilometer.
Saat banjir saya bertahan di rumah bersama istri dan anak-anak kami dengan persediaan logistik yang ada karena kami tidak menyangka banjir akan separah ini
Dan meskipun saat ini kami sudah bisa keluar dari rumah, tetapi masih terkendala air banjir yang masih menggenapi desa kami.
Harga barang-barang pun melambung tinggi dan barangnya pun cukup langka. Harga telor ayam dijual tiga kali lipat dari biasanya. Begitu pula dengan barang-barang kebutuhan lainnya.
Saya terpaksa mengarungi banjir untuk mencari logistik di tempat yang agak tinggi : 👇
https://www.facebook.com/share/r/14DYM3kCNXN/?mibextid=NOb6eG
Gas langka dan mahal sehingga kami terpaksa memasak dengan menggunakan kayu bakar sisa yang tidak tergenang oleh air banjir
Untuk air minum dan keperluan lainnya kami terpaksa menggunakan air banjir yang berlumpur dan keruh karena stok air bersih habis sementara PDAM belum aktif lagi.
Mie instan sebagai makanan
Selama lebih seminggu kami mengalami kegelapan di malam hari karena listrik padam. Kami terpaksa membuat pelita dengen menggunakan minyak goreng serta cotton Bud di malam hari.
Banyak saudara-saudara kami yang ditinggal di kabupaten dan kecamatan lain belum bisa dihubungi dan kami belum tahu bagaimana nasib mereka.
Saya tidak bisa banyak bercerita melalui postingan ini karena saya tidak bisa menghidupkan handphone terlalu lama atau menulis panjang, agar menghemat baterai.
Handphone hanya saya hidupkan beberapa saat untuk melihat kondisi dan hal yang urgent dan kemudian saya matikan untuk menghemat daya.
Dalam satu hari hanya dua atau tiga kali saja saya membuka handphone dan hanya beberapa menit saja.
Saya membuat postingan ini untuk sekalian mengabari kepada teman-teman bahwa kami selamat dari bencana yang parah ini.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiiin....
Berikut beberapa video reels tentang kondisi banjir di desa kami:
https://www.facebook.com/share/r/17QZNxN2LF/?mibextid=ZbWKwL
https://www.facebook.com/share/r/1KfBrveZpu/?mibextid=ZbWKwL
https://www.facebook.com/share/r/19kJNBFUDq/?mibextid=ZbWKwL
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@ alee75
Click Here 




