The Diary Game 18 sep 2025 Belajar Sabar Bersama Anak-Anak Kelas Ricuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo sahabat stemians yang terkasih,
Senang sekali bisa kembali menyapa Anda di komunitas luar biasa ini. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat, terus menulis karya terbaik, menginspirasi banyak orang, dan bertumbuh bahagia dengan afirmasi positif dalam kehidupan sehari-hari. Hari ini saya ingin berbagi cerita sederhana tentang keseharian saya. Tidak terlalu sibuk, tetapi juga tidak sepenuhnya santai, hehe.
Pagi Hari di Sekolah
Sejak pagi saya ditugaskan menggantikan jam pelajaran mama di sekolah karena beliau sedang kurang sehat. Kebetulan saya juga sedang tidak bisa sholat, jadi bisa langsung berangkat. Setiba di sekolah, saya duduk sebentar menikmati suasana asri perkampungan. Anak-anak mulai berkegiatan; ada yang berolahraga sesuai instruksi guru, ada yang berbaris untuk masuk kelas. Mereka tampak antusias, walau saya merasa mereka belum sepenuhnya menemukan makna pendidikan. Banyak dari mereka masih menganggap sekolah hanya sekadar kewajiban atau perintah dari guru dan orang tua.
Saya berharap suatu hari nanti mereka benar-benar menyadari bahwa pendidikan adalah investasi penting bagi diri mereka, masa depan, dan orang-orang di sekitar mereka. saya masuk kedalam kantor. kepala sekola meminta bantuan kepada sya unutk menyusun buku baru. saya juga membantu guru mengisi survey lingkungan sekolah
Suasana di Kelas
Setelah jam Bahasa Aceh berakhir, saya masuk ke kelas. Suasananya sangat ricuh, anak-anak bahkan sempat bermain bola di dalam kelas. Sebagai guru baru, tentu tidak mudah beradaptasi. Tapi hari itu saya memilih untuk tidak marah. Saya duduk tenang, memperhatikan mereka, lalu setelah beberapa menit barulah saya menyuruh mereka duduk rapi dan membuka buku.
Saya percaya anak-anak sudah terlalu sering mendengar ceramah. Mereka butuh pendekatan berbeda agar bisa peka dan peduli dengan pendidikan mereka.
Strategi Kelompok
Beberapa hari sebelumnya saya membentuk kelompok belajar, terinspirasi dari dosen matematika saya dulu. Setiap kelompok punya ketua, aturan, dan tanggung jawab bersama. Jika ada anggota yang tidak mengerjakan tugas, nilai kelompok berkurang. Jika berhasil menjawab soal dengan baik, nilainya maksimal.
Saya bahkan menunjuk salah satu anak yang dikenal bandel sebagai ketua kelompok. Hasilnya cukup mengejutkan, karena perlahan sikap bandelnya berkurang dan ia mulai bertanggung jawab mengatur teman-temannya. Saat itulah saya merasa bahagia melihat perubahan kecil namun berarti.
Hari itu kami bahkan pulang lebih telat dari biasanya, karena ada kelompok yang belum selesai menulis catatan. Aturan sederhana ini membuat mereka belajar arti kebersamaan, saling menunggu, dan saling membantu.
Setelah Pulang Sekolah
Sesampainya di rumah, seperti biasa saya langsung ketiduran karena lelah. Setelah bangun sore, saya membantu ibu membereskan rumah, membuang dan membakar sampah, lalu menikmati indahnya suasana sore. saya keluar sebentar untuk membeli keperluan Amel tapi tempat itu masih tutup. setelah itu kami malah pergi kermumah sodara saya dan melihat ponakan saya bermain layangan, suasana sore yang sejuk dan damai apalagi pemandangannya langsung menyatuu dengan berbagai bentangan alam masya Allah
Malam harinya, aktivitas saya tidak terlalu banyak. Saya membantu adik membuat susu, mengganti popok, dan menemaninya ke kamar mandi. Saya juga keluar sebentar untuk berbelanja, namun ternyata toko tutup sehingga kembali pulang. Dalam perjalanan, saya melihat orang-orang masih bekerja keras meski malam sudah larut.
Hal itu membuat saya berpikir pekerjaan memang tidak pernah benar-benar selesai. Seorang ayah bisa saja pulang sore, tapi ibu biasanya masih bekerja hingga larut malam mengurus rumah, memasak, menjaga anak, dan banyak hal lainnya. Saya belajar bahwa keluarga sejatinya harus menjadi tim yang saling menguatkan, saling menolong, dan tidak memberatkan satu sama lain.
Penutup
Hari itu saya akhiri dengan istirahat yang tenang. Semoga cerita sederhana ini bermanfaat bagi sahabat semua. Mari terus hidup lebih baik, tidak menzalimi orang lain, dan selalu memberikan afirmasi positif untuk diri kita sendiri.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya!
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟
i try my best
Hello there, you have posted a great quality post and we are happy to support you, stay up with good quality publications
Curated by heriadi
waahhh terima kasihh banyakkkk