The Diary Game: Nov 24,2025 | There are people who are "grateful" among the many prayers asking for the flood disaster to stop.
Banjir adalah bencana yang merugikan banyak sektor khususnya perekonomian dan dunia usaha, namun tidak semua orang akan menjerit dan khawatir ketika musibah banjir datang. Dalam konteks tertentu ada sebahagian dari pelaku usaha kecil justru kondisi tersebut menjadi kesempatan terbaik untuk bisnis seperti usaha Laundry, perbengkelan, Warung makan dan penjual alat-alat pembersih.
Artinya ada orang-orang bersyukur diantara sekian banyak do'a yang memohon agar musibah banjir dihentikan. Dan, itu hal lumrah karena setiap orang atau kelompok memiliki tujuan masing-masing dalam hidupnya.
Hari ini aku kesulitan mengantar anak-anak ke sekolah karena genangan air menutupi sebahagian besar badan jalan, pasalnya aku hanya mengandalkan kenderaan roda dua. Situasi depan gedung sekolah SMKN Negeri 1 Lhokseumawe sepertinya tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar karena hampir seluruh area sekolah bahkan beberapa lokal belajar mulai digenangi air. Namun anak lelakiku bersikeras untuk melanjutkan belajar hingga situasi benar-benar tidak mendukung, ucapnya....

Selanjutnya aku kembali meneruskan perjalanan mengantar putriku ke SDN Negeri 5 di kawasan Lancang Garam. Hampir semua badan jalan dalam kawasan kota Lhokseumawe mulai tertutupi oleh genangan air, bahkan aku tidak dapat menandai letak lubang-lubang berbahaya di badan jalan.

Aku tiba di kantor dan hanya melakukan beberapa rutinitas biasa seperti mengarsipkan surat dan mengetik surat-surat dinas lainnya menggunakan labtob. Meskipun hujan tidak kunjung reda aktivitas tetap kami jalankan sebisa mungkin agar kewajiban instansi tidak terhenti seperti menyikapi dan meneruskan surat permohonan pengadaan tanah dari sejumlah instansi, konsultasi dan koordinasi masalah pensertifikatan dengan pihak masyarakat bahkan dengan instansi terkait lainnya.
Aku dan rekan kerja terpaksa menggunakan kenderaan dinas untuk memperbanyak (kopy) beberapa dokumen penting ke toko Sinar Radian di kawasan Simpang Empat. Sebahagian dari dokumen tersebut untuk digunakan untuk agenda pertemuan dan selebihnya diarsipkan sebagai barang bukti jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
![]() | ![]() |
|---|---|
Toko Sinar Radian adalah salah satu tempat terlengkap menjual berbagai jenis ATK, mencetak buku dan dokumen, serta memiliki beberapa mesin fotocopy termasuk warna untuk memperbanyak berbagai ukuran kertas dalam jumlah besar. Toko tersebut juga dilengkapi mesin press laminating.

Selesai mesin fotocopy bekerja memperbanyak dokumen, kami pun kembali ke tempat kerja. Sebelum meneruskan perjalanan ke kantor kami sempat singgah ke warung kopi delima di kawasan Pusong Lama untuk membeli satu bungkus kopi seharga Rp.15.000 untuk kami nikmati bersama rekan lainnya di kantor.
Aku menghentikan pekerjaan sejenak bahkan tidak dapat menunggu hujan reda karena harus menjemput anak-anak pulang sekolah pada pukul 12.00 wib. Karena hujan dan genangan air kian bertambah membuatku sedikit kewalahan menjemput anak-anakku di dua lokasi gedung sekolah berbeda dan berjauhan.

Pulang dari menjemput anak-anaknaku terpaksa singgah ke swalayan Sabana di Jl. Listrik untuk membeli beberapa kebutuhan dapur seperti telur, Minak makan dan gulaz serta membeli beberapa makanan instan seperti roti kering dan Indomie untuk kesiapan makan malam kami sekeluarga.
Sabana adalah salah satu swalayan terdekat yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, warga sekitar menjadikan toko sembako tersebut sebagai salah satu tempat favorit untuk berbelanja, selain dekat juga harganya sedikit lebih murah dibandingkan swalayan modern lainnya.
Selanjutnya aku kembali ke rumah, aku sempat beristirahat sejenak sebelum menikmati makan siang sederhana dan melaksanakan shalat dhuhur. Sekitar pukul 14.00 wib aku kembali ke tempat kerja untuk memenuhi jam kerjaku yang tersisa hingga pukul 16.30 wib.

Tidak ada cerita berbeda saat aku tiba kembali di tempat kerja, kecuali hanya kesibukan rutin bersama kertas dan labtop. Beberapa tugasku pun selesai dalam waktu dua jam.. aku dan rekan lainnya segera melaksanakan shalat Ashar di Mushalla kantor sebelum bersiap-siap kembali kerumah masing-masing seraya menunggu hujan sedikit reda.

Cuaca hujan dan dingin membuat banyak keinginan untuk dituruti, padahal aku sudah beranjak untuk berselimut di tempat tidur! Namun anak-anakku berperangai seperti ibu hamil sedang ngidam.. dalam situasi hujan mereka malah memintaku membelikan nasi ayam geprek.
Aku harus keluar rumah dan menuju ke gerai penjual nasi ayam geprek Sabena di Jl. Darussalam sekitar pukul 22.00 wib. Aku memesan dua porsi nasi ayam geprek seharga Rp.24.000, atau setara dengan 9.6 Steem untuk satu porsi, sesuai harga pada saat konversi.
Sekian... Terima kasih banyak atas kunjungan dan mungkin anda membacanya..
salam,
@ridwant





https://x.com/peephotnews/status/1993962716470636659?t=HWzPFKW_QD-OWIT5h7FN2w&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Thank you @dasudi 🙏