Menu Makan Sang PangLima

in STEEM Literacy4 years ago

IMG_20211010_210448.jpg

Menu 🍛⚔MakanaPanglima

Suatu saat Umar bin Khathab berkeinginan meninjau pasukan kaum muslimin yang sedang berjaga di perbatasan Syam.

Beliau memacu kudanya hingga akhirnya sampai diperbatasan Syam.

Selepas melakukan inspeksi, Umar beristirahat di tenda Abu Ubaidah bin Al-Jarah, panglima pasukan kaum muslimin.

Ketika itu telah tiba waktu makan siang. Abu Ubaidah menawarkan makan kepada Umar.

"Wahai Amirul Mukminin, apakah mau makan siang dengan menu untuk prajurit atau menu panglima?"

Umar menjawab, "Coba kedua-duanya bawa ke sini."

Maka petugas menghadirkan makanan prajurit kepada Umar. Isi menunya adalah daging, bubur dan kaldu daging.

"Ini makanan untuk prajurit?" tanya Umar.

Mereka menjawab, "Benar wahai Amirul Mukminin."

"Kalau begitu, ambilkan makanan yang untuk panglima," pinta Umar.

Petugas mengambilkan makanan dengan menu untuk panglima. Ternyata isinya hanya remah-remah roti kering, sedikit yogurt, dan beberapa biji kurma.

Umar terkesima. Makanan prajurit lebih "mewah" dibandingkan makanan panglima. Sang panglima memilih makanan yang lebih sederhana.

"Sungguh benar sosok yang telah memberikan engkau gelar sebagai Amiin Hadzihil Ummah." ucap Umar

Umarpun menangis. "Sungguh Abu Ubaidah adalah orang yang bisa dipercaya oleh umat ini. Sebaik-baik orang yang dapat dipercaya adalah engkau, wahai Abu Ubaidah...." ujar Umar bercucuran air mata.

Ketika tiba kembali di rumah, Umar mengatakan,

غيرتنا الدنيا إلا أنت يا أبا عبيدة

"Dunia telah mengubah kami semua", ujarnya di sela air mata, "Kecuali engkau, wahai Abu Ubaidah".


Sumber

Kisah ini dapat anda baca di kitab / buku

: Tarikh Khulafaur Rasyidin
••••••••

Sort:  

Kalau urusan kenyang, biarlah prajurit yang di depan. Sedangkan kalau lapar, biarlah panglima di depan. Teladan seperti itu mungkin sudah tidak ada lagi sekarang. Kisah inspiratif Gure @curiesea.

 4 years ago (edited)

Terimakasih atas komentarnya
Bang, semoga masa masa indah di Abad kejayaan itu terulang lagi walau tidak sesempurna dimasanya