The Diary Game, 1 Oktober: Bersyukur untuk Hari Ini

^{Toko Saylan}

Hai Steemian!

Hari ini terakhir kalinya kami kesulitan dengan pompa air. Setelah memperbaiki pompa lama namun tetap gagal, salah beli pompa air yang ternyata tanpa control box-nya (untuk menstabilkan listrik), hingga drama-drama lain termasuk ayam yang jatuh ke dalam sumur saat perbaikan dilakukan. Akhirnya hari ini tenaga profesional bisa membantu secara intensif: Mas Nur! Salah seorang tetangga yang juga masih kerabat kami membantu kami memperbaikinya. Beliau adalah orang yang cukup ahli di bidang memperbaiki barang-barang elektronik.

Masih sekitar pukul 7 pagi saat Mas Nur, Mas Mun, dan Mas Muh bekerja sama dan berdiskusi mengenai cara pemasangan pompa air. Sedangkan saya kali ini kebagian tugas lain. Selain ikut sedikit membantu di sana dan bagian dapur, Saya kebagian membeli kerupuk untuk lauk sarapan pagi orang rumah sekaligus membeli jajanan gorengan untuk camilan mereka yang sedang memperbaiki pompa air.

Saya membeli kerupuk di depan lapangan ringinrejo. Lokasinya tidak begitu jauh dengan rumah. Ini adalah toko yang biasa menjadi tujuan saya ketika membeli kerupuk kiloan hingga mengambil uang dari rekening. Setiap minggu hampir dipastikan kalau saya selalu ke sini untuk belanja.

Biasanya toko Saylan ini selalu ramai. Begitu pula saat ini ketika saya sampai di lokasi untuk berbelanja. Terlihat beberapa orang sudah berada di depan kasir untuk melakukan transaksi. Saya ikut antre agar bisa dilayani sesuai dengan urutan.

Namun tidak butuh waktu lama bagi saya untuk berbelanja. Karena tujuan saya hanya kerupuk saja. Saya tidak perlu ke sana ke mari untuk memilih dan akhirnya membuat waktu lebih lama. Apalagi daripada repot-repot menimbangnya, kali ini saya memilih untuk langsung membeli satu bundel besar kerupuk. Harganya 28.000 rupiah (1 STEEM = 2.000 rupiah).

^Kerupuk

Setelah itu saya mampir ke toko gorengan yang ada di sekitar perempatan jalan. Masih satu arah dari jalan pulang ke rumah sehingga bisa dilakukan sekali jalan.

Sesampainya di rumah. Tentu saja saya sarapan dengan kerupuk yang sudah dibeli. Kali ini saya makan bareng Ahsan di ruang tengah rumah agar lebih asyik. Sedangkan gorengan yang tadi saya beli sudah saya kirimkan ke orang-orang yang berada di belakang rumah membenahi saluran air.

^Sarapan

Pada malam harinya saya menyempatkan diri untuk jamaah salat magrib ke musala. Aktivitas malam yang normal seperti biasa saya lakukan akhir-akhir ini. Menghadap sang pencipta agar hati terasa tenang dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.

Hari ini saya bersyukur karena akhirnya aliran air untuk kebutuhan sehari-hari sudah kembali normal. Kami bisa minum, mandi dan masak lagi dengan mudah. Saya juga bersyukur karena hari ini masih diberi kesehatan lahir batin dan juga makanan lezat yang membuat tubuh saya kuat.

Sekian!

^{Salat magrib}