The Diary Game, 10 Oktober: Pagi Sore Malam yang Sederhana
Hai Steemian! Selamat datang di diary game! Sebuah jurnal harian yang akan bercerita berbagai aktivitas agar tetap terkenang sepanjang waktu.
Alhamdulillah, hari ini saya bisa bangun pagi lagi ketika matahari belum muncul. Suasana masih petang saat saya mencuci muka dan mengambil air wudhu. Suara ayam dan burung belum begitu berisik meski sudah ada beberapa orang berlalu lalang di jalanan depan rumah. Tidak mau bermalas-malasan maka saya lanjut salat subuh sebagaimana mestinya.
Rutinitas berikutnya adalah menggerakkan badan dengan berolahraga. Saya ingin tubuh menjadi sehat dan memiliki banyak energi untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Sekaligus agar memiliki aura yang cerah karena aktivitas olahraga rutin kabarnya memiliki manfaat itu juga. Maka segeralah saya melakukan pemanasan untuk peregangan otot setelah melakukan beberapa hal sederhana, lantas berjalan dan berlarian menyusuri desa sekitar satu jam setengah.
Selesai olahraga sambil menunggu keringat di tubuh hilang, saya menyempatkan diri untuk mencabuti rumput yang ada di depan rumah. Ukurannya sudah mulai tinggi dan membuat pelataran ruman terlihat jelek. Saya tidak bisa menundanya lagi. Hingga akhirnya sekitar setengah jam saya habiskan waktu untuk bersih-bersih.
Selain itu saya juga menyempatkan diri untuk membeli lauk di toko sebelah. Krupuk menjadi pilihan keluarga saya untuk sarapan kali ini. Biasanya kami hanya menggunakan krupuk sebagai lauk. Namun sering juga kerupuk menjadi pelengkap meskipun sudah ada lauk seperti tahu dan tempe. Kali ini hanya beli kerupuk di toko Mbak Ida sebelah rumah saja.
Bersih-bersih diri adalah aktivitas berikutnya. Tubuh saya sudah bau keringat, rambut sudah acak-acakan, dan beberapa debu sudah menempel ke tubuh dan pakaian yang saya kenakan. Akhirnya setelah mandi tubuh saya bisa segar wangi dan terasa sangat nyaman. Pikiran saya pun juga terasa fresh setelah diguyur air.
Saya juga menyempatkan beli sabun cuci dan susu kedelai sebentar sebelum bekerja. Tempatnya di Toko Saylan yang berada di sebelah lapangan Ringinrejo. Sebenarnya ini adalah belanjaan Fina dan Mbak Kuroh. Saya hanya menemani Fina saja untuk berbelanja.
Berhubung hari ini adalah Jumat, pada siang harinya saya pergi ke Masjid Baiturrahman untuk ikut berjamaah bersama warga sekitar. Pilihan baju kali ini adalah batik berwarna cokelat dengan lengan panjang. Saya menyukai pakaian ini untuk aktivitas keagamaan karena terlihat lebih pantas dan lebih sopan daripada lengan yang pendek.
Tidur siang menjadi aktivitas berikutnya yang saya lakukan selain bekerja.
Pada sore harinya, di belakang rumah Pak Asbit terlihat ramai. Saat saya menghampiri ke sana ternyata kambing yang dibeli sudah sampai di rumah. Saya melihat ada tiga ekor dan orang yang mengantarnya (Mas Tomi) juga masih ada di sana. Akhirnya saya nimbrung bersama mereka untuk sekadar ngobrol dan mendengarkan informasi seputar kambing yang sedang hangat.
Suatu hal yang saya lakukan berikutnya adalah berjamaah magrib di musala. Langit-langit sudah mulai petang ketika saya berjalan kaki menuju Baitul Muttaqin. Saat saya menoleh ke arah belakang, cahaya matahari di ujung barat sudah mulai disambut kegelapan. Malam pun tiba dan jamaah pun segera dilaksanakan.
Aktivitas malam selanjutnya masih seperti biasa: mendampingi anak-anak belajar. Sambil memaksa mereka segera menyelesaikan tugas yang sudah diberikan, melakukan tebak-tebakan yang seru, hingga beberapa hal tidak terduga yang menyebalkan karena ulah mereka. Hehe.
Itulah diary game saya hari ini. Terima kasih sudah mampir dan jangan lupa tinggalkan jejak agar aku tahu kamu membacanya!





