The Diary Game, Jumat 27 September: Belajar Tentang Steem Atlas

in Steem SEA3 months ago

1000183885.jpg

Gambar saya di Destinasi Wisata Desa Kali Bendo

Hai Steemian!
Hari ini ada beberapa hal menarik yang saya lakukan dan ingin saya bagikan di sini.

Menemani Emak Belanja

Pagi ini saya kembali menemani Emak berbelanja. Tujuannya sederhana: membeli daging ayam di toko langganan yang jaraknya hanya sekitar 500 meter dari rumah. Rencananya daging itu akan dimasak menjadi hidangan spesial untuk menyambut tamu yang sedang berkunjung.

Pak Mudi, istrinya, dan dua anak mereka masih menginap di rumah. Kami senang sekali karena mereka adalah saudara jauh yang jarang bisa bertemu—biasanya hanya saat acara besar atau hajatan. Sayangnya, pagi ini sempat ada sedikit drama: anak mereka yang masih kecil tersengat tawon ketika bermain di halaman.

Di keluarga kami, sudah menjadi adat untuk memuliakan tamu. Saat ada saudara datang, kami biasanya menyiapkan makanan yang lebih istimewa daripada menu harian. Begitu juga kali ini. Semua dilakukan dengan niat baik dan sebatas kemampuan yang ada.

Dalam tradisi Jawa, ada ungkapan Lungguh, Suguh, Gupuh.
Lungguh berarti mempersilakan tamu duduk di tempat yang nyaman.
Suguh bermakna memberikan suguhan—baik makanan maupun minuman—sebagai tanda sambutan.
Sementara Gupuh berarti “panik”; panik dalam arti positif, yaitu rasa sungguh-sungguh ingin melayani tamu dengan baik agar mereka merasa senang dan dihormati.

1000183664.jpg

Saat di toko daging ayam

Belajar Tentang Steem Atlas

Siang harinya saya melanjutkan kegiatan dengan belajar lebih dalam tentang Steem Atlas. Saya bersyukur bisa mendapatkan banyak wawasan dari podcast @radjasalman bersama @sabarman, dan apalagi berkesempatan bertukar pesan dengannya secara langsung untuk menanyakan tentang Steem Atlas lebih lanjut. Melalui beliau, saya juga diperkenalkan dengan Ambassador Indonesia @miftahulrizky, yang sangat membantu saya memahami proyek ini dengan lebih jelas. Pak Miftah dengan senang hati memberi arahan lewat pesan singkat dan beberapa informasi penting yang sangat saya butuhkan.

Menariknya, hari ini saya tidak belajar sendirian. @ahmadrosyid bergabung; kami berdiskusi panjang, menyusun rencana, hingga turun langsung ke lapangan untuk observasi. Kami ingin benar-benar memahami seperti apa kontribusi yang bisa kami berikan untuk Steem Atlas ke depannya.

Meski sempat bingung di awal, perlahan kami mulai menemukan arah. Beberapa lokasi di sekitar desa—seperti tempat wisata lokal dan fasilitas umum—kami anggap potensial untuk dijadikan bahan artikel praktik Steem Atlas.

1000183888.jpg

Di lokasi desa wisata Kali Bendo

Mencoba Hal Baru dan Menutup Hari

Hari ini energi saya terasa begitu positif. Saya bahkan sempat mencoba hal baru: merekam diri sendiri untuk membuat video pendek. Awalnya bersemangat, tapi hasilnya belum seperti yang diharapkan. Jujur saja, saya malah sedikit malu melihat hasilnya—namun tetap senang karena sudah berani mencoba.

Rosyid menjadi saksi kelucuan syaa yang kenakan-kanakan. Merekam diri tetapi tidak sampai videonya selesai dengan rapi. Padahal dia sudah membantu menyemangati dan mereapon sapaan saya saat aktivitas kami terekam kamera. Haha. Sudahlah.

Setelah semua aktivitas itu, sore harinya saya kembali ke rutinitas seperti biasa: makan, mandi, bekerja, lalu menutup hari dengan menonton film kesukaan.

Pak Mudi dan keluarganya juga sudah pamit pulang. Rumah kami terasa lengang lagi sore ini. Mas Muh, istrinya, dan ketiga anak mereka juga berangkat ke acara haul di pondok bersama Pak Mudi dan beberapa warga lain.

1000181691.jpg

Saya di rumah Pak Asbit malm hari

Sort:  

Congratulations!!
Your post has been upvoted through steemcurator06. We encourage you to publish creative and quality content.
Curated By:
image.png