Seni Sebagai Tanggap Darurat: Kolaborasi Kolektif Kanot Bu dan Komunitas Gelar Lelang ‘Khong Kali Kong untuk Aceh di Ternate’
PIDIE JAYA– Dalam respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda Aceh, khususnya di Desa Meunasah Jurong, Teupin Pukat, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, dunia seni dan aktivis sosial bergerak bersama melalui medium yang tak terduga: kaleng biskuit Khong Guan.
Proyek bertajuk “KHONG KALI KONG: Kehangatan untuk ACEH” ini merupakan inisiatif dari Kolektif Kanot Bu (Banda Aceh), yang digerakkan oleh informasi dan kondisi riil dari lapangan yang disampaikan oleh Irfan Maulana, perwakilan dari Keluarga Benteng / Pemuda Desa Meunasah Jurong. Proyek ini bertujuan mengubah frasa “khong kali kong” yang kerap bernuansa negatif dan tidak pasti, menjadi sebuah aksi nyata penuh solidaritas dan kepastian bantuan.
Latar Belakang Bencana dan Kebutuhan Mendesak
Banjir di Desa Meunasah Jurong, Pidie Jaya, telah meninggalkan dampak yang serius. Masyarakat tidak hanya kehilangan harta benda, tetapi juga menghadapi krisis infrastruktur dan sanitasi. Dana yang berhasil dikumpulkan melalui proyek seni ini akan dialokasikan secara spesifik untuk:
- Sewa alat berat: Excavator dan mobil angkut tanah untuk pembersihan dan rehabilitasi lingkungan.
- Pemenuhan kebutuhan dasar: Perlengkapan tidur bagi para pengungsi.
- Akses air bersih: Pembuatan sumur bor untuk memastikan keberlanjutan pasokan air bersih pasca-bencana.
Mekanisme Proyek: Dari Karya Seni hingga Bantuan Nyata
Proyek ini terbuka untuk partisipasi seniman, ilustrator, dan kreator di seluruh Indonesia melalui periode Open Call pada 29 Desember 2025 hingga 7 Januari 2026. Karya yang dikumpulkan akan dipamerkan dan dilelang secara fisik pada periode 9-13 Januari 2026, di Ternate
Kriteria Karya:
· Tema: “Khong Kali Kong untuk Membantu Korban Banjir Aceh”.
· Format: Dapat dibuat secara digital (ilustrasi vektor/raster) atau tradisional (lukisan, gambar). Untuk karya fisik, wajib di-scan/difoto dengan kualitas tinggi.
· Spesifikasi Teknis: Rasio aspek karya harus disesuaikan untuk dapat dicetak dan dililitkan pada permukaan kaleng Khong Guan kotak. Resolusi minimum 300 DPI dengan format file akhir PNG.
· Kuantitas: Target terkumpul 20 hingga 50 karya seni ilustrasi orisinal.
Yang membedakan proyek ini dari lelang biasa adalah konsep transformasi mediumnya. Karya seni terpilih tidak hanya dipamerkan, tetapi akan dicetak dan dililitkan pada kaleng biskuit Khong Guan – sebuah ikon budaya yang lekat dengan memori kehangatan keluarga di Indonesia. Setiap kaleng kemudian akan diisi dengan makanan tradisional atau sembako sebagai bantuan langsung. Dengan demikian, satu paket kaleng yang dilelang membawa “dua lapis kehangatan”: kehangatan ekspresi seni dan kehangatan bantuan pangan yang substansial.
Transformasi Narasi dan Tujuan Jangka Panjang
“Ini lebih dari sekedar penggalangan dana,” jelas pernyataan konsep dari Kolektif Kanot Bu. “Kami ingin mentransformasi narasi dan konotasi ‘khong kali kong’ dari sesuatu yang absurd dan tidak pasti, menjadi energi positif solidaritas dan kepedulian sosial yang sangat nyata.”
Proyek ini juga bertujuan:
· Menciptakan dokumentasi artistik yang merefleksikan respons kolektif dunia seni Indonesia terhadap bencana alam.
· Memberikan bantuan tepat sasaran dengan melibatkan aktor lokal seperti Irfan Maulana, yang memastikan transparansi dan akurasi penyaluran bantuan.
· Mengangkat isu sosial melalui pendekatan kreatif yang inovatif dan mudah diakses oleh publik.
100% hasil penjualan karya dalam pameran dan lelang akan disalurkan langsung untuk memenuhi kebutuhan darurat korban banjir di Desa Meunasah Jurong. Proyek “KHONG KALI KONG: Kehangatan untuk ACEH” menjadi bukti bahwa kreativitas dan seni dapat menjadi alat yang powerful untuk aksi kemanusiaan, mengubah simbol sehari-hari menjadi pembawa pesan harapan dan bantuan konkret di tengah kesulitan.
Informasi partisipasi dan perkembangan proyek dapat diikuti melalui akun media sosial Kolektif Kanot Bu.
Editor : CM Cek Mad

Hari pertama setelah terkurung selama 24 jam lebih baru dapat dievakuasi oleh pemuda Gampong Mns Jurong

Tepatnya hari ke 30 (sebulan) warga masih dalam proses bersih rumah

