Integrasi butuhkan Gateway API yang aman agar pertukaran data autentikasi real-time antara ERP/WMS dan blockchain berjalan lancar, pastikan hanya informasi yang ditandatangani dan diotorisasi secara kriptografi tercatat di buku besar yang tak dapat diubah
Mengintegrasikan sistem blockchain baru dengan infrastruktur yang ada sangatlah penting karena para pelaku rantai pasok sudah bergantung pada perangkat yang sudah mapan seperti ERP (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan) dan WMS (Sistem Manajemen Gudang). Agar blockchain berfungsi secara efektif, blockchain harus menerima data akurat dari sistem yang ada tanpa memaksa para pelaku untuk mengganti atau mendesain ulang proses bisnis mereka saat ini.
Fase integrasi berfokus pada pembangunan konektor dan standar yang diperlukan untuk memastikan aliran data yang aman, akurat, dan real-time antara sistem internal setiap pelaku dan buku besar blockchain.
Untuk memastikan kompatibilitas dengan sistem ERP dan WMS, blockchain tidak boleh berfungsi sebagai sumber data pesaing, melainkan sebagai lapisan validasi dan pencatatan yang tidak dapat diubah yang dipasok oleh sistem yang ada. Penting untuk mengidentifikasi di mana data produk dihasilkan atau diverifikasi dalam sistem setiap pelaku, misalnya ketika batch baru dibuat dalam modul manufaktur ERP atau ketika pengiriman dipindai dalam WMS. Momen-momen ini harus secara otomatis memicu transaksi blockchain yang sesuai.
Standarisasi pemetaan data merupakan langkah kunci lainnya. Model data blockchain harus selaras secara tepat dengan bidang-bidang relevan dalam sistem ERP atau WMS—misalnya, memetakan "Nomor Batch" ERP ke Product.BatchID blockchain. Dalam lingkungan yang kompleks, middleware atau platform integrasi mungkin diperlukan untuk menangani transformasi data, autentikasi, dan konektivitas antara berbagai sistem ERP/WMS (seperti SAP, Oracle, atau yang dirancang khusus) dan API standar blockchain.
API memainkan peran sentral dalam memungkinkan pertukaran data terprogram yang aman. Lapisan Integrasi Blockchain khusus harus dikembangkan, yang dilengkapi dengan Gateway API aman yang berfungsi sebagai satu-satunya titik masuk untuk mengirimkan data ke blockchain. Lapisan ini menerapkan Kontrol Akses Berizin sebelum menerima data apa pun.
Titik akhir API yang terstandarisasi harus ditentukan untuk berbagai peristiwa yang dapat diverifikasi, seperti /v1/submit-batch-origin bagi produsen untuk mengirimkan data produk awal, /v1/log-custody-transfer bagi sistem logistik untuk mencatat serah terima, dan /v1/submit-certification-hash bagi regulator untuk mencatat hasil audit.
Integritas dan keamanan data harus selalu dijamin. Setiap panggilan API harus menggunakan penandatanganan dan autentikasi kriptografi menggunakan kunci privat peserta untuk mengonfirmasi bahwa data berasal dari entitas yang berwenang. Selain itu, API harus segera menghasilkan dan mengembalikan hash transaksi kepada pengirim, yang berfungsi sebagai tanda terima yang tidak dapat diubah yang memverifikasi penyertaan data di jaringan.
Dengan menerapkan antarmuka yang aman dan terstandarisasi ini, sistem blockchain dapat secara otomatis menerima data yang akurat dan tepercaya dari sistem peserta yang ada. Otomatisasi ini meminimalkan intervensi manusia dan mengurangi potensi kerusakan atau kesalahan entri data.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
| Proyek Percontohan |
|---|
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.