Bermandikan Cahaya di Malam Panggung Gembira

in Steem SEAlast month

20251101_225545.jpg
Panggung Gembira 630

Apakabar rekan semuanya

Tak teras malam turun dengan hangat di awal November. Tujuan kami malam ini adalah menghadiri kegiatan panggung gembira di Pondok Pesantren Modern Babun Najah. Di sini, puteri sulung saya bersekolah. Setiap jelang akhir tahun, mereka sering membuat kegiatan penuh kreatifitas. Panggung gembira tempatnya.

Ketika kami memasuki halaman pondok, acara belum dimulai. Panggung masih gelap. Para santri baru selesai menunaikan ibadah Shalat Isya. Sepuluh menit kemudian, suasana menjadi hidup, ketika lampu-lampu panggung mulai menyala.

20251101_210904.jpg20251101_225824.jpg

Dari kejauhan, tampak megah bangunan panggung utama bertuliskan Panggung Gembira 630 dengan tata cahaya yang berganti-ganti warna, menambah nuansa meriah di bawah langit Banda Aceh yang cerah. Panggung Gembira ini sudah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinanti oleh para santri dan wali murid.

Tahun ini, penampilan anak-anak tingkat Tsnawiyah (SMP) benar-benar mencuri perhatian. Mereka tampil penuh percaya diri dalam beragam pertunjukan: mulai dari drama, tarian daerah, hingga pentas musik dan puisi yang semuanya dikemas dengan apik dan kreatif.

20251101_225607.jpg20251101_230016.jpg
20251101_225559.jpg20251101_230105.jpg

Yang menarik, tema Panggung Gembira kali ini mengangkat kisah dan budaya dari berbagai daerah di Aceh. Setiap segmen membawa penonton menyelami keindahan nilai-nilai lokal. Semangat kebersamaan itu terlihat dalam tari saman, hingga pesan moral yang tersirat dalam drama-drama bertema sosial dan keislaman.

Para santri menunjukkan bahwa mereka tidak hanya cerdas dalam akademik dan agama, tetapi juga berbakat dalam bidang seni dan budaya. Gerakan yang teratur, kostum yang berwarna-warni, serta iringan musik yang menghentak membuat setiap penampilan mendapat tepuk tangan panjang dari para penonton.

Jujur saja, ini malam yang bukan cuma memancarkan cahaya lampu, tetapi juga cahaya semangat dari generasi muda yang siap melanjutkan warisan budaya Aceh.

Fathie.jpeg

Puteri sulung saya sudah kelas tiga Tsnawiyah. Ia tampil dalam balutan Kimono Jepang. Dia satu grup dengan teman-temannya. Kimono ini bercorak bunga bernuansa ungu, merah muda, dan putih yang berpadu di atas dasar warna hitam.

Motif bunganya besar dan mencolok. Kimono itu dihiasi dengan aksen renda berwarna abu-abu keperakan yang memanjang di bagian depan, menambah sentuhan lembut dan feminin pada tampilannya.

Malam itu, saya tidak fokus pada berbagai atraksi yang sedang dipentaskan di sana. Pasalnya, pada waktu bersamaan sedang ada laga menarik di Liga Inggris.

Tim favorit saya, Manchester United main di pekan ke-9 menghadapi Nottingham Forest. Makanya, mata saya habis menatap layar smartphone. Sambil nonton, sekali-kali saya menatap ke arah panggung yang sedang bermandikan cahaya.


20251101_230411.jpg
Saya di sini

Di bagian luar, orang tua santri, duduk rapat di balai-balai dan tempat istirahat lain. Mata mereka menuju ke panggung, menantikan penampilan anak, adik, abang hingga cucunya. Semuanya larut dalam beragam pikiran, dan komentar. Sementara angggota keluarga yang lain, memanfaatkan waktu mengambil foto-foto menarik di spot yang disediakan panitia.

20251101_225436.jpg20251101_225447.jpg

Memang, Panggung Gembira Babun Najah ini lebih dari sekadar hiburan. Sepertinya dia juga menjadi panggung pendidikan karakter, tempat di mana disiplin, kerja sama, dan rasa percaya diri tumbuh dalam diri para santri. Terima kasih sudah membaca postingan saya.



| Photographer | @munaa |
| Device | Samsung Galaxy A14 5G |


Regard @Munaa

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

 last month 

WhatsApp Image 2025-11-02 at 13.11.52.jpeg

 last month 

Terima kasih atas dukungannya senior...