Ukhti...Bebaskan Ana Dari Penjara suci

Oktober...kau hadiahkan aku hujan. Tanpa menunnggu reda. Aku ingin rintik itu selalu ada. Menemani setiap malam yang kupunya. Dalam sebuah kamar milikku sendiri. Tidak dalam kamar sipenjara suci. Kamar yang harus kubagi dengan 3 teman lainnya. Kamar jahanam yang kasurnya harus kuturunkan tiap malam. Tidur lesehan dengan waktu tidur tidak lebih dari 5 jam.

Kau tau teman. Disana semua dosa mu dicatat ukhti-ukhti si satpam penjara suci. Dengan konsekuensi pengurangan poin dan apalagi kalau bukan SIKAT WC. WC menjijikkan yang dipakai puluhan penghuninya. Malam hari para WH berkeliaran mengetuk setiap kamar yang berisik.

Setiap malamnya terasa panjang dan melelahkan. Kurikulum hafalan, dan teror setorannya menghantui pikiran. Kata mereka jangan dibawa stress, dibuat nyaman saja. Hahaha NYAMAN SEKALI.

Oktober memang menghadiahkan aku satu malam untuk tidak tidur dikamar penjara suci. Tapi aku lebih merindukan Januari, dimana aku akan bebas dari sana dan pulang ke istana ku sendiri.