Puncak Geurutee Yang Terasa Hambar

Hai steemian!

Sedikit bercerita ketika aku pergi ke Puncak Geurutee, di saat aku sedang duduk dengan menikmati air kelapa muda yang juga di suguhkan indahnya pemandangan di Geurutee. Jari-jemariku merasa tidak nyaman bila aku tidak memegang smartphone ku, aku terus mengotak-atiknya, karena aku merasa ada yang tertunda, dan sesuatu yang tertunda itu sangat tidak menyenangkan.

Jempolku terus mondar-mandir di layar hp ku, sedari tadi aku sibuk mengumpulkan kata-kata yang berserakan di antara tombol keyboard smartphone ku, dan Alhamdulillah, aku berhasil mengumpulkan kata-kata. Dengan segera jempolku meluncurkan pesan kepada calon kekasih yang jauh di seberang, "Sayang, disini rindu semakin deras, hatiku menggigil semakin keras, tolong kirimkan bantuan, sepotong cinta dan secangkir senyuman hangat." Satu jam lewat, satu air kelapa muda pun habis ku teguk, jempolku masih dengan sabar menunggu balasan darinya. Tiba-tiba smartphone ku bergetar dan menerima pesan, kubuka pesan tersebut. Dan jauh dari seberang calon kekasih bilang "Maaf, ini siapa ya?".

Sebuah cerita yang membuatku merasa hambar untuk menikmati lagi pemandangan Puncak Geurutee hingga dalam perjalanan pulang pun, aku merasa -walaupun sudah ku lepas rasa yang tertunda, aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan jawabannya yang terasa hampa.

Hahahaha, bukan curhatan hanya pengalaman yang ku alami ketika berada di Puncak Geurutee. Hanya satu pelajaran yang ku dapatkan dari pengalamanku "Seindah apapun pemandangan yang kau lihat, apabila perasaanmu gundah. Pemandangan itu tidak ada rasanya, hanya rasa hambar yang kau dapat".