Bom bunuh diri/Bomb suicide

Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk menghentikan detak jantung yang berakibat pada berakhirnya hidup di dunia

Suicide is the act of a person or group of people to stop a heartbeat that results in the end of life in the world.

Mengenai bunuh diri, Allah swt. telah berfirman di dalam Al-Qur’an dalam surat An-Nisa ayat 29-30 yang berbunyi :

Regarding suicide, Allah swt. has said in the Qur'an in the letter of An-Nisa verse 29-30 which reads:

Artinya: Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. An-Nisa': 29-30).

Meaning : And do not kill yourself; Allah is Most Merciful to you. and whoever does so violates the rights and persecutions, then We will put him in hell. That is easy for God. (Surah An-Nisa ': 29-30).

Menafsirkan ayat di atas, sebagian besar ulama, Ibnu Abbas, Al-Wahidiy menjelaskan maksud dari “ dan janganlah kamu membunuh dirimu “, menafsirkan bahwa janganlah sebagian kamu membunuh sebagian yang lain atau dalam kata lain saling membunuh, karena kita adalah pemeluk agama yang satu dan kita bagaikan satu tubuh.

Interpreting the above verse, most of the scholars, Ibn Abbas, Al-Wahidiy explain the purpose of "and do not kill you", interpreting that it is not some of you killing some others or in other words killing each other, because we are followers of one religion and we are like one body.

Sedangkan beberapa ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “ dan janganlah kamu membunuh dirimu “ adalah membunuh diri sendiri atau dalam kata yang singkat bunuh diri.

While some other scholars argue that what is meant by "and do not you kill yourself" is to kill yourself or in a word that short of suicide.

Maka dengan pernyataan surat An-Nisa, Ayat 29-30, cukuplah sebagai bukti bahwa tindakan bunuh diri dilarang dalam Islam, kenapa cukup dengan pernyataan satu Ayat?...karena tidak adak ayat Al-Qur'an yang berbantahan satu dengan lainnya.

So with the statement of An-Nisa, Verses 29-30, suffice as proof that suicide is forbidden in Islam, why is it enough with the statement of one verse? ... because there is no Qur'anic verse that argues against each other.

Bagi umat Islam yang berada dikawasan konflik yang tempat ibadahnya, kitab sucinya, diri dan keluarganya dalam keadaan teraninyanya, lalu mereka mengenakan bom di tubuh mereka lalu melemparkan diri mereka ke tengah kerumunan orang yang menganinyanya itu untuk membunuh sebagian mereka. Perbuatan semacam ini dibolehkan dan insya Allah pelakunya mendapat pahala syahid.

For Muslims who are in the area of conflicts where their worship, scripture, self and family are in their worst state, they wear bombs on their bodies and throw themselves into the crowd of those who embraced them to kill some of them. This kind of act is permissible and God willing, the culprit gets a martyr's reward..*

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu” (QS. Al Anfal: 60).

"And prepare to face them whatever powers you can afford and from the horses that are moored for battle (which by that preparation) you are frightening the enemy of Allah and your enemy" (Surat al-Anfal: 60).

Maka bentuk ancaman ketakutan kepada musuh-musuh Allah yang demikian itu termasuk dalam makna ayat yang mulia ini.

So the form of threat of fear to such enemies of God is included in the meaning of this glorious verse.

Dan dahulu kaum Muslimin ketika berperang berhadapan dengan pasukan kuffar mereka masuk ke tengah barisan pasukan kuffar yang membawa pedang. Kaum Muslimin tahu bahwa pedang musuh itu bisa membunuh dirinya namun sebelum ia terbunuh ia bisa membunuh beberapa orang dan melukai sebagiannya.

And first the Muslims while fighting against their kuffar troops entered the middle of the line of kuffar troops carrying swords. The Muslims knew that the enemy's sword could kill him but before he was killed he could kill some and injure some of it.

Demikian juga halnya orang yang menggunakan bom di tubuh kemudian masuk ke barisan musuh sehingga pemakai bom ini terbunuh dan musuh juga terbunuh. Dan semoga ia termasuk dalam golongan syuhada yang Allah firmankan tentang mereka.

Likewise, people who use bombs in the body and then enter the ranks of enemies so that users of this bomb are killed and the enemy is also killed. And may he be among the martyrs whom God says about them.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka dia akan disiksa dengan cara itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammada sallallaahu 'alaihi wa sallam said, "Whoever commits suicide by using a means in the world, then he will be tortured in that way on the Day of Judgment." (Narrated by Bukhari and Muslim).

Adapun bunuh diri tanpa sengaja maka hal itu diberikan udzur dan pelakunya tidak berdosa berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla (yang artinya), “Dan tidak ada dosa bagi kalian karena melakukan kesalahan yang tidak kalian sengaja akan tetapi (yang berdosa adalah) yang kalian sengaja dari hati kalian.” (QS. Al-Ahzab: 5).

As for the unintentional suicide then it is given udzur and the culprit is innocent based on the word of Allah 'azza wa jalla (which means), "And there is no sin for you guilty of wrongdoing but (sin) is you deliberate from your heart. "(Surah Al-Ahzab: 5).

Dengan demikian aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh sebagian orang dengan mengatasnamakan jihad adalah sebuah penyimpangan (baca: pelanggaran syari’at).

Thus the suicide bombing carried out by some people in the name of jihad is an aberration (read: the violation of shari'ah).

Apalagi dengan aksi itu menyebabkan terbunuhnya kaum muslimin atau orang kafir yang tidak memberi mudharat atau memusuhi kaum muslimin tanpa alasan yang dibenarkan syari’at.

Moreover, with the action that led to the killing of Muslims or unbelievers who do not give mudharat or hostile to the Muslims for no reason justified shari'ah.

Maka Islam bukanlah agama yang membenarkan teror, jihad tanpa alasan secara hukum agama dan membunuh tanpa hak.

So Islam is not a religion that justifies terror, jihad for no reason by religious law and kills without rights.