Seberkas harapan.

in #story5 years ago (edited)

image

Pemandangan yg terlihat di bagian ufuk timur langit terlihat mulai menunjukkan kemerahan, ia seakan malu pada sang mentari yg kini perlahan menghampiri garis cakrawala.

Hembusan udara di sekitar pegunungan terasa begitu sejuk, terpaan angin yg begitu lembut membuat seorang pemuda yg kebetulan sedang menggembala kerbau semakin betah bermalas2an di bawah sebatang pohon jengkol yang kini tengah berbuah.

Sesekali si pemuda tersebut mencabuti rumput yg tumbuh disekitar@ untuk dia selipkan ke mulut@..🤭

Sang pengembala ternak tersebut bernama Salman, seorang pemuda tampan yg mirip Syahrukh Khan dgn rambut ikal agak panjang tapi tidak pernah lebih panjang dari rambut ibu dan adik2 perempuan@.😋.

Alis@ sedikit lebat dgn lengkungan tajam tapi tidaklah setajam mata pisau, hidung@ mmg tdk terlalu mancung tetapi juga tidak terlalu pesek, indah lah pokok@..🙃.

Meskipun terlihat sedikit berantakan, tapi pesona ketampanan Salman tdk dapat diingkari olah gadis2 yg beruntung pernah melihat wajah@.🤣.

Dari gaya rambut@ yg agak berantakan, dapat ditebak bahwa Salman adalah seorg pemuda yg pemalu dan agak cuek, tak banyak hal lain yang dia pikirkan selain hewan2 ternak@..

Sangat banyak gadis yg menaruh perhatian pada@, tapi tak satu pun dari mereka yg menurut Salman memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai pendamping hdup@..

Cantik, kaya, dan sholeha, begitulah kriteria gadis idaman yg selalu dia harapkan untuk bisa meluluhkan hati@, tapi dia tidak peduli dengan kriteria yg kedua (kaya), yg penting bagi@ adalah kecantikan yg dapat meneduhkan pandangan, dan kesholehan yg dapat mendamaikan jiwa.

Kesunyian dan kesendirian adalah beberapa hal yang sangat dia sukai, meskipun demikian Salman sangat senang berteman dgn seorang pembual, karena dengan begitu dia cukup menjadi pendengar yang baik saja dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk berbicara..🤭.


Tiba-tiba (ketika Salman sedang asyik melamun di bawah pohon jengkol)..

"Permisi cowok”. Terdengar suara seorang gadis yg mengusik perisitrahatan@.

Perlahan Salman berpaling ke sumber suara tersebut sambil bangkit dari sandaran@. Salman tidak serta-merta menjawab sapaan gadis tersebut.

Dengan tatapan@ yg tajam dan jeli, Salman mulai mengamati gadis yang telah lancang menggangu istirahat@. "Nih cewek apa kuntilanak” pikir@ kala itu.

Dilihat@ ke arah bawah, ternyata kaki gadis tersebut masih menyentuh tanah, ooh,rupa@ gadis itu bukanlah kuntilanak .🤥🤭.

Gadis itu sangat cantik dan terlihat seperti@ agak manja, rambut@ sedikit keriting untuk ukuran seorang wanita.😛

Dengan memakai celana tidur yg agak tipis pasti menantang pikiran setiap lelaki normal, bahkan membuat Salman pun kurang nyaman memandang@ terlalu lama, lalu kemudian dia pun segera berpaling muka agar tidak sampai melelehkan air liur@..🤩

Wajar lah Salman kurang nyaman, karena baru kali ini dia melihat seorang gadis yang memakai celana tidur tipis dgn wajah yg sangat jelita...❤

“Ya cewek ada apa, kamu mau menggodaku ya?” jawab Salman sok pede, dengan logat kampung@ yang khas.

Gadis cantik itu hanya tersenyum geli mendengar jawaban Salman yg sok kepedean..

“Begini bro, aq tadi tersesat dan tidak tau jalan untk pulang” balas sang Gadis yang memakai celana tidur tipis warna putih dipadu dengan baju tidur berwarna merah (merah-putih)..🇮🇩.🎅🏼.

Maaf cewek, namaku bukan bro, kmu pasti salah orang”, timpal Salman yg tak terima dipanggil bro..😁

Gadis itu semakin geli mendengar jawaban Salman, dia berusaha menahan gelak tawa agar tidak menyinggung perasaan lawan bicara@.
“Lantas nama kmu siapa dunk?”, tanya gadis itu kemudian.

"Namaku Salman”, jawab@ singkat.

Sang gadis yg sudah tau jika makhluk yg sedang dihadapi@ adalah makhluk kampungan, maka tanpa menunggu diminta ia segera memperkenalkan diri@ sendiri “Namaku Nurul Dinda atau sering dipanggil Dinda, kebetulan aq tersesat disini, dan secara kebetulan kmu ada di sini, mau bantu aku gak?”.

Sebenar@ sih Salman merasa agak gugup berhadapan dgn anak gadis, karena baru kali ini dia berbincang berdua dengan gadis secantik Dinda, tapi untuk menutupi karakter@ yg agak pemalu, Salman memberanikan diri sok pede di depan gadis tersebut, tanpa dia sadari usaha@ tersebut ternyata malah membuat@ terlihat benar2 seperti anak kampungan yg blm prnh keluar ke areal perkotaan,.😊

"Maksud kmu mau diantar pulang?”, Tanya Salman memastikan.

“Iya, khamu mau khan banthuin akhu”, rengek Dinda mencoba sok akrab.

Tingkah@ tersebut malah membuat Salman mengeluarkan keringat dingin, pdhl ketika itu suasana udara@ terlalu sejuk untuk wilayah pegunungan tempat mereka berada..

"Membantu seorang gadis itu memang sudah tugasku”, jawab Salman sambil menyeka keringat di dahi@. Celaka@ tanpa di duga, Dinda yg melihat kejadian tersebut ternyata malah mengeluarkan sapu tangan dari kantong celana@, dan kemudian membantu menyeka keringat Salman yg membuat Salman malah semakin salah tingkah.

Peristiwa yang bnr2 amat langka dan lucu, saat seorang gadis kota Cot Girek yg sngat polos bertemu dengan seorg pemuda kampungan yang sangat kolot..🥰

Terima kasih”, kata Salman yg mencoba terlihat gentleman dan pede di depan Dinda, namun keringat dingin@ yg semakin deras membuktikan rasa gugup yang amat dalam. “Memangnya kamu tinggal di mana, Dinda” kata@ lagi.

"Aq tinggal di desa Cot Girek di dekat Mesjid Nurul Iman”. jawab Dinda..😁🤣

"Baguslah, kita tinggal di kabupaten yg sama, rumahku kira-kira 40 kilometer dari rumahmu. Kebetulan nih sudah hampir malam, yuk kita pulang”, ajak Salman.🤩.

Mereka pun meninggalkan pohon jengkol itu sendirian yg tetap berdiri kokoh disana, Salman berjalan terlalu cepat sehingga membuat Dinda sulit mengimbangi jalan@. “Yang pelan dong jalan@! Kok cepet banget, sengaja mau ninggalin aku yah?". protes Dinda dengan suara@ yg manja..

"Bukan aq yg cepet, tapi kamu@ itu yg lelet". timpal Salman mencoba membela diri. Dinda lantas berlari kecil agar tidak ketinggalan, wajah@ sedikit cemberut karena akting manja@ tidak mendapatkan respon yang terlalu baik dari Salman..😛

Salman kelihatan@ dapat menangkap sekilas wajah cemberut Dinda, untuk membangun komunikasi yang lebih harmonis dia pun bertanya sok basa-basi: "Gimana cerita@ kamu tadi sampai bisa tersesat di dekat tempat aq gembala?”

Wajah cemberut binti ngambek milik Dinda tiba2 berganti dengan wajah gadis manis setelah mendengar pertanyaan tersebut. “Tadi kan, aku sama papa pergi ziarah ke kuburan Cut Meutia. Pada saat itu aku melihat seekor burung merpati yang cantiiik sekali, aku kejar merpati itu dan tanpa aq sadari ternyata sudah tersesat cukup jauh smpe kesini, untung@ aku bertemu dengan seorg pria gondrong yg berantakan”, kata@ sambil tersenyum karena telah menyindir si Salman.

“Ohh”, timpal Salman singkat tanpa berusaha membalas ejekan dinda.

"Kok ohh saja?”, ucap Dinda.

"Emang harus@ apa?”. timpal Salman sok cuek aja.

"Kamu gk marah aq panggil pria gondrong berantakan?". Pancing Dinda.

“Buat apa marah? Kenyataan@ memang begitu kok” jawab Salman yg kini bersikap sok cuek, gaya kampungan@ karena sok pede kini telah menghilang.

Karakter Salman memang susah ditebak, terkadang dia sangat ramah namun terkadang pula sangat cuek, hal inilah yg membuat banyak gadis sulit memahami@..😭

Dinda merasa jengkel karena tidak berhasil menggoda Salman, dalam hati dia membatin "Nih orang kayak bunglon aja, tadi pd awal bertemu dia berlagak sok pede dan ramah, eh sekarang malah sok cuek se-akan2 aq ini tak ada”.

"Kita kan baru pertama kali bertemu, kmu kok gak nanya-nanya sma aq sih”, Ucap Dinda kemudian.

Dengan amat polos Salman bertanya balik "Emang@ mau nanya apa?”.

Dinda semakin merasa jengkel, “Kok ada sih mahluk bloon seperti ini” pikir@ di dlm hati..

Dengan berusaha tidak memperlihatkan kejengkelan@. Dinda lantas menjawab “Nanya apa aja, yah, seperti yang dipertanyakan cowok kepada cewek”.

Salman belum mampu menangkap arah pembicaraan Dinda, dengan santai dia lalu bertanya “Kmu kok pakai celana aneh seperti itu? emang gak takut masuk angin?”..🤩🤩🤩🤩...❤❤❤.

Baru kali ini ada orang yang mempertanyakan hal seperti itu kepada Dinda. “Apa@ yg aneh?”, Tanya Dinda yg tidak setuju pakaian@ dianggap aneh.

"Yah aneh saja, soal@ baru pertama kali aq melihat pakaian seperti yang kmu kenakan”. jawab Salman dengan ekspresi dingin...

Dinda baru sadar ternyata di sekitar wilayah tersebut tak ada seorang pun gadis yg memakai celana tidur tipis selain diri@, jadi wajar saja jika si Salman menganggap pakaian@ aneh.

"Sebenar@ sih aq juga merasa kurang nyaman memakai celana tipis seperti ini, tapi ini semua aq lakukan karena keadaan di lingkungan tempat tinggalku di sekitar Cot Girek sana bnyak yg kek gini”, jawab@..😱

Karena asyik berbincang di jalan, jauh@ perjalanan pulang tidak begitu mereka rasakan. “Rumahmu yang sebelah mana sih”,Tanya Salman ketika sudah mencapai gerbang Cot Girek.

"Tuh yang berwarna hijau”, jawab Dinda sambil mengarahkan telunjuk@ ke rumah yg terlihat paling mencolok dibandingkan dengan rumah2 lain di sekitar@.🤭

Sesampai@ di rumah berwarna hijau tersebut mereka dihadang oleh seorg laki2 yg kira2 berumur sekitar lima puluhan tahun, pria berbadan tegap dengan kumis tipis yg tertata rapi berusia setengah abad tersebut kelihatan sangat berwibawa.

"Kamu darimana saja nak, Papa bahkan telah mengutus orang2 untuk mencarimu”, kata laki2 itu pada Dinda.

Dinda segera mendekat mengulurkan tangan@ untuk menggapai tangan papa@ dan lantas kemudian mencium@ tanpa berkata apapun.

“Eh kok malah cium tangan? Pertanyaanku belum dijawab loh”, selidik papa Dinda.

“Maaf papa, Dinda telah membuatmu cemas, tadi Dinda tersesat tapi untung saja Dinda ketemu dengan Bg Salman, dan dia berbaik hati bersedia mengantarku pulang”, kata Dinda sambil melirik ke arah Salman.

Salman hanya tersenyum lugu mencoba menampilkan sisi terbaik@ saat papa Dinda berusaha mengidentifikasi diri@.

"Kalau gitu, ajak dong sang penolong@ masuk”, kata papa Dinda dengan maksud menggoda anak gadis@..🤭

Tibalah Salman di ruang tamu, mata@ liar memandang lukisan2 yg terpajang indah di dinding, terkadang dia menggaruk kepala meski pun sebenar@ tidak gatal, Salman merasa sedikit kikuk berada di tempat yang terasa asing bagi@. Sesekali dia melihat keluar, berharap rasa canggung@ karena sedang bersama papa Dinda bisa segera berakhir.

Sementara itu, Dinda meninggalkan mereka berdua menuju ke dapur untuk membuat minuman..

"Kamu tinggal dimana anak muda?", terdengar suara papa Dinda memecah kesunyian.

"Aq tinggal@ di dekat mesjid Nurul Yaqin kira-kira 40 kilometer dari sini pak, Oh ya, kalau boleh tau, nama bapak siapa?”..🤣

"Hahahaha” tawa papa Dinda keras mengelegar sungguh tidak menyehatkan telinga.😁

“Namaku Syukri., orang2 memanggilku pak syukri.” sambil merapikan kumis@ yg tipis dia berkata lagi.
“baru kali ini Dinda membawa seorang pemuda ke rumah”..

"Saya cuma mengantar@ kok”, jawab Salman singkat..

"Kalau begitu baru kali ini dinda diantar oleh seorang pemuda, hahaha”, papa Dinda berucap smbil tertawa lagi.

Salman tak habis pikir, anak sama ayah@ sama2 suka menggoda, meski begitu dia hanya bisa ikut cengengesan saja mendengar tawa pak Syukri yang sangat menggemparkan itu..

"Sejak kapan bapak tinggal disini, kok gak pernah saya lihat”, Salman mencoba mengalihkan pembicaraan..😁😁😁.

“Baru sekitar dua puluh tahun anak muda”., jwb papa Dinda..🤩.

"Dulu bapak tinggal dimana sebelum pindah kemari?, Salman kembali melanjutkan pertanyaan.

"Kmi dulu tinggal di Aleppo nak..jawab papa Dinda..😂

"Apa yang membuat bapak yang tinggal di kota indah nan megah penuh dengan gedung-gedung pencakar langit hijrah ke kampung yang sunyi dekat perkebunan kelapa sawit ini?”. tanya Salman sok akrab...🤣

"Ada banyak hal, ada banyak hal yang membuatku tidak betah tinggal di kota Aleppo.. Setiap hari di sana kami harus menghisap polusi. setiap hari kami harus mendengar kebisingan letusan senjata, Kehidupan kota yang glamour dan pergaulan bebas di sana, aku takut meracuni pikiran anak gadisku yang lugu dan polos. Lagi pula umurku sudah mencapai 52 tahun, rambut putih yang menghiasi kepalaku adalah pesan yang dikirimkan oleh sang pencipta bahwa masa baktiku di dunia ini tidak lama lagi. Seperti orang pada umumnya, aku juga ingin di kubur di tanah kelahiranku.” Ujar Pak Syukri panjang lebar.

Tak lama kemudian, muncullah Dinda dari arah dapur, dia seakan2 adalah air hujan yang telah lama dinanti kedatangan@, terlebih Salman yg kerongkongan@ sudah amat kemarau.

Dinda kemudian menata gelas2 yang berisi teh di atas meja, dengan senyum yang mengembang dia mempersilahkan sang penunjuk jalan@ untuk menikmati teh dan kue yang telah ia sajikan..

Dengan sedikit malu2 Salman segera menikmati apa yg telah disajikan oleh si gadis cantik yang tadi diantarkan@. Dinda terus saja memperhatikan gerak-gerik Salman, hal itu malah membuat Salman merasa agak risih Krn terus diperhatikan. "Makan lagi bang! Masih banyak kok di dapur” suruh Dinda.

Salman hanya menganggukkan kepala@.

Mentari hampir saja menghilang, sebelum maghrib menjelang Salman mohon pamit kepada pemilik rumah untuk segera pulang. “Jangan sungkan2 datang lagi kesini ya anak muda?”, kata pak Syukri..

"Makasih yah bang, udah ngantarin dinda pulang”, tambah Dinda dengan senyuman manis@.

image

Terimakasih..

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq