The Diary Game (05 Mei 2024) - Pagi Di Tepi Pantai
Terbangun saat alarm subuh berdering kemudian bergegas ke masjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. Selesai shalat subuh bersama keluarga menuju ke pantai Manohara. Tapi itu setelah saya melakukan kurasi dan memilih beberapa postingan terbaik untuk diajukan ke Booming. Dan jam 7 pagi kami sudah berada di salah satu cafe di tepi pantai Manohara.
Di salah satu cafe tepi pantai Manohara
Matahari sudah sangat cerah saat kami tiba di pantai sehingga kami mengurungkan niat untuk berjalan kaki di tepi pantai karena sudah sangat terik dan panas. Kami hanya menghabiskan waktu di gubuk yang ada di tepi pantai sambil sarapan. Tapi anak-anak tetap tidak bisa dilarang untuk berlari-lari dan bermain air di tepi pantai. Sekitar jam 9 kami pulang ke rumah. Setelah mandi dan berganti pakaian saya ke Terminaltor Cafe untuk berkumpul dengan beberapa sahabat sambil menyeruput secangkir kopi.
Di warung kopi
Menjelang siang matahari tidak secerah tadi pagi. Dan sebagian langit terlihat mendung. Satu persatu sahabat datang ke warung kopi ini dan kami baru berpisah saat azan berkumandang pertanda waktu shalat zhuhur sudah tiba. Bergegas ke masjid Al-Munawwarah yang terletak hanya sekitar 200 meter saja dari Terminaltor Cafe. Dan usai shalat zhuhur saya kembali ke rumah. Usai makan siang saya hanya menghabiskan waktu bersama keluarga.
Antrian saat beli mie goreng
Sorenya usai mandi dan shalat Ashar, sekeluarga merequest untuk dibelikan mie goreng di langganan kami. Tapi saat tiba di sana terlihat kerumunan pembeli sehingga saya harus antri. Dan setelah menunggu hampir setengah jam, mie goreng yang saya pesan sudah siap. Sebelum pulang saya juga membeli beberapa jajanan sore lainnya yang disukai anak-anak. Karena tidak semuanya sanggup makan mie goreng yang sedikit pedas tersebut.
Di rumah duka saat malam
Malamnya usai shalat Maghrib saya ke rumah duka sepupu saya yang meninggal beberapa hari yang lalu. Beberapa pelayat yang akan Samadiah sudah tiba begitupun para pemuda desa yang sudah berkumpul di bagian dapur umum untuk menyiapkan minuman bagi para tetamu yang akan dihidangkan setelah Samadiah nanti. Sekitar jam 10 malam saya baru meninggalkan rumah duka untuk kembali ke rumah. Dalam kondisi gerah dan berkeringatan, saya mandi dulu kemudian shalat Isya dan dilanjutkan dengan beristirahat.
Menikmati suasana pagi dan sarapan pagi ditepi pantai merupakan sebuah kenikmatan yang luar biasa, apalagi bersama keluarga. Kami yang sudah dewasa saja masih suka mandi di laut, Apalagi Anak-anak yang masih kecil, hehhehhe. Senang bisa membaca tulisan indah darimu pak, Terima kasih telah berbagi kesehariannya, semoga selalu mendapat keberkahan-Nya.
Iya bang. Saya juga sebenarnya suka juga mandi laut. Tapi disini rame kalo hari Minggu jadi males..😂
Iya juga sih pak😂
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Apakah bapak tidak memilih cara lain untuk sedikit lebih menghebat pengeluaran. Pesan mie dengan tingkat kepedasan yang berbeda, misalnya.
Selain itu, cara ini juga akan terlihat kompak bagi anak-anak. Ya, walau gak ada masalah pada perbedaan makanan itu.
Hehe, saya sering mikir terkait bagaimana cara hidup hemat akhir-akhir ini. 🤣🤣
Masalahnya akan lebih lama antriannya bang kalo berbeda pesanannya..😂
Saya terlalu menekan "hemat", tapi tak pikir dengan waktu yang terbuang 🤣🤣
😂😂😂😂