Lobus Temporal Mendengar, Pria ini Menebak
Hallo sahabat Hot News Community, semoga anda sehat selalu dan dapat menikmati hidup jauh lebih baik dari sebelumnya.
Kemarin saya hadir pada sebuah acara yang mewajibkan saya untuk hadir di tempat tersebut, acara yang cukup berkesan dengan harapan yang besar. Selesai acara, saya pun mencari tempat nyaman untuk menghirup Karbon monoksida (Totol, saya terjerat lama dengannya), sebagai penopang bibir bagi lelaki yang hampir setengah baya ini. Saya tidak sendiri, ada 4 lelaki yang lebih tua dari saya dengan seragam yang berbeda duduk di meja yang berbeda, dengan 4 Aura (Pancaran cahaya yang mengelilingi tubuh manusia) yang juga berbeda.
Saya mengenal satu di antaranya, karena seragam yang saya gunakan sama. Mereka berbicara seolah-olah mereka berada di ruang hampa, mungkin saja mereka mantan anak Band yang dulunya sering mengisi hari di Studio musik. Sehingga dimana pun mereka berkumpul, dunia seolah milik mereka dengan suara melebihi suara emak-emak saat berkumpul di salah satu dagangan obral.
Telinga saya dianugrahi pendengaran yang cukup sensitif untuk urusan mencari sinyal negatif, sehingga pembicaraan mereka membuat Lobus temporal (bagian otak yang mengendalikan indra pendengaran) mendeteksi pembicaraan mereka dengan sempurna. Hasilnya saya mengetahui apa yang mereka bahasa selama saya dan mereka ada disana, unik dan menarik untuk menguping dan melihatnya.
Dari apa yang saya lihat dan dengar di meja sebelah, ternyata manusia memiliki karakter yang berbeda-beda, Sebenarnya sudah dari jaman Milenial (1981–1996) saya sudah mengetahuinya. Karakter manusia ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, bahkan saya memiliki karakter sendiri dan menjadi salah satu dari beberapa karakter tersebut. Pikiran membawa saya ingin menebak setiap karakter dari ke empat pria itu, setidaknya ada yang saya pikirkan saat itu.
Dalam hati, saya menebak satu persatu dari mereka. Pria berkemeja putih yang menggunakan gantungan id card di lehernya adalah Pria dengan karakter Plegmatis. Dia sosok yang mudah diatur dan cocok untuk menjadi bawahan di sebuah pekerjaan, di tambah lagi pria dengan karakter ini banyak diam dan hanya sesekali terdengar dia berargumen, sisi baiknya dia memiliki toleransi yang tinggi dan suka mengalah. Dia yang membayar minuman rekan-rekannya, saya dapat pastikan itu.
Disisi kiri pria berkemeja putih, terdapat pria dengan kemeja batik berwarna gelap. Saya juga menebaknya, pria ini berkarakter Sanguinis, dia ini terlihat ceria dan mudah bergaul. Suaranya paling mendominasi, bahkan tawa Cengengesan-nya membuat pemilik warung kopi seakan ingin melemparnya dengan Coffee Dripper (Saringan kopi), dan berharap pria ini cepat pergi. Ya, begitulah sosok Sanguinis yang punya semangat sangat tinggi dan suka petualangan, dia adalah karakter pria yang suka berbicara di depan publik.
Berhadapan dengan pria Sanguinis, ada pria dengan baju yang sama dengan yang saya gunakan. Dia terlihat seperti pria dengan karakter Melankolis, stuktur wajah hingga sepatunya Perfeksionis (Standar tinggi agar sempurna). Banyak candaan rekan-rekannya yang terbantah olehnya, karena karakter Melankolis punya sisi kritis (berpikir dan berbicara dengan teliti). Dalam pembicaraan mereka tersebut si pria Melankolis benar-benar terlihat berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan dari pembicaraan mereka, pria tersebut memang tajam dalam menganalisis informasi.
Satu lagi adalah pria berbaju kemeja batik berwarna kuning dengan peci di kepala, saya menebaknya sebagai pria Koleris. Dia terlihat seperti memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, namun suara tertawanya sedikit mengganggu telinga saya karena dia berada pas di sebelah kiri saya atau duduk berhadapan dengan pria Plegmatis. Pria ini terlihat mudah marah karena memang itu kekurangan dari karakternya, dia pesaing Sanguinis dan Melankolis saat berbicara. Pria ini sebenarnya berwatak tegas dan dapat mengarahkan orang lain untuk bertindak, jiwanya menyala.
Setelah mengamati dan mendengar pembicaraan mereka, tidak terasa sudah 3 linting Karbon monoksida mengudara. Saatnya saya meninggalkan pembicaraan mereka berempat dengan hasil tebakan dari karakter mereka berempat, salah satu dari mereka melempar senyum kepada saya, dan saya pun pun membalasnya. Di ujung pintu sebelum keluar, saya masih mendengar suara pria Sanguinis dan juga tawa dari pria Koleris. Mereka benar-benar menikmati bersamaan itu.
Pada akhirnya, pria hampir setengah baya ini meninggalkan tempat tersebut dan membawa karakternya sendiri, di ujung tulisan ini kira-kira karakter karakter pria setengah baya ini seperti apa? Beta bingung dengar karakter sendiri.
Period | 07 August to 07 November 2024 |
---|---|
Transfer to Vesting | 1,474.340 Steem |
Cash Out | 0 Steem |
Result | Club100 |
CSI | 13.4 (0.00 % self, 84 upvotes, 60 accounts, last 7d) |
TEAM 1
Congratulations! Your post has been upvoted through @steemcurator03. Good post here should be..