Berhenti Pura-Pura Bahagia, Jika Ingin Bahagia!

in #life5 years ago


Image CC0 Pixabay

Kerap kali seseorang menyembunyikan kesedihannya dengan cara berpura-pura bahagia dihadapan orang lain. Bahkan membohongi dirinya sendiri dengan mengatakan baik-baik saja, padahal banyak hal yang membuatnya terluka. Bersedih bukanlah sebuah hal yang melanggar aturan. Sedih dan bahagia layaknya sebuah kutub berlawanan yang harus dijaga keseimbangannya.

Keduanya tidak bisa dipilih salah satu untuk membuat hidup Anda menjadi lebih seimbang. Bahagia tidak terus menerus ada dalam hidup Anda, demikian pula dengan kesedihan. Jadi, jika suatu ketika Anda tiba-tiba merasa terluka, tak perlu menutupi luka tersebut dengan berpura-pura bahagia. Hal tersebut justru bisa membuat Anda telah terluka.

Jujurlah pada diri Anda sendiri, maupun orang-orang disekitar Anda. Sebagian orang kerapkali memilih pura-pura bahagia dengan alasan tidak ingin membuat orang lain khawatir. Lantas bagaimana dengan dirimu? Apakah dengan pura-pura bahagia kamu bisa merasakan bahagia? Jika dengan berpura-pura dan menutupi kesedihan adalah cara Anda bahagia, lakukan saja.

Namun, jika kepura-puraan tersebut menyiksa Anda secara perlahan, untuk apa terus membiarkannya terus menerus merusak kebahagiaan Anda sendiri? Cobalah untuk mengungkapkan kondisi diri Anda, paling tidak pada diri Anda sendiri. Kalau Anda merasa tidak bahagia, katakan pada diri Anda bahwa memang Anda sedang tidak baik-baik saja. Jangan biarkan Anda menanggungnya sendiri dalam hati dan pikiran, ungkapkan keluar dan biarkan Anda merasa lega.

Bukan salah Anda jika Anda harus bersedih sementara waktu. Setiap orang punya hak yang sama atas kesedihan dan kebahagiaan. Manfaatlah hal tersebut secara wajar, jika memang Anda ingin bersedih atas masalah atau kejadian yang terjadi, tersedihlah. Tak ada salahnya mengurung diri sementara waktu di kamar atau membatasi diri untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang tertentu yang memicu kesedihan Anda.

Tak perlu merasa bersalah pada orang-orang sekitar maupun diri Anda sendiri ketika Anda menangis. Menangislah jika ingin menangis, tunjukkan senyum bahagia Anda ketika Anda benar-benar merasa lebih baik dan bahagia. Seseorang tidak berhak menghakimi Anda atas sikap Anda. Percayalah, bahwa kesedihan sama seperti bahagia yang sifatnya tidak kekal.

Terima kesedihan dan luka yang Anda alami, karena itu hanya berlangsung sementara. Anda akan merasakan bahagia kembali setelah ini. Jika Anda terbiasa untuk tidak pura-pura bahagia, disitulah sebenarnya bahagia mulai tumbuh. Perasaan tenang, lega karena kejujuran, damai karena tak ada yang ditutupi adalah sumber bahagia yang akan terus tumbuh ketika Anda mulai bangkit dari kesedihan yang Anda alami.

Apapun masalah yang sedang Anda hadapi dan membuatmu terluka, bersedih, bahkan ingin menangis, luapkan perasaan tersebut apa adanya. Jangan lagi menipu diri Anda dengan pura-pura bahagia. Berbahagialah sesungguhnya, bukan pura-pura bahagia.


Regards,
@khanza.aulia


Sort:  

To listen to the audio version of this article click on the play image.

Brought to you by @tts. If you find it useful please consider upvoting this reply.

This is really true. beautiful post my friend.

Thank you for stopping by :)