Guha Tujoh Tempat Bersemayamnya 7 Orang Aulia di Aceh
Gua Keramat Ini Dikelilingi Dengan Gunung Bebatuan yang Indah
Aceh sepertinya memang sesuai dijuluki negeri Serambi Mekah karena kota ini memiliki salah satu peninggalan unik yang diyakini tembus hingga ke Arab. Namanya Guha Tujoh, atau Gua Tujuh, atau masyarakat di sana juga menyebutnya Gua Tujuh Laweung Aceh, karena terletak di daerah Laweung, Aceh. Gua ini tepatnya terletak di Jl Banda Aceh KM 100, Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie Aceh.
Di Gua ini terdapat tujuh pintu utama untuk masuk ke dalam gua yang dianggap oleh masyarakat sebagai gua peninggalan sejarah. Setiap pintu yang berada di gua tersebut mempunyai sebuah sisi yang berbeda-beda. Tetapi pintu gua itu kini tinggal 4 saja, karena pintu lainnya tak bisa dimasuki lagi. Konon, banyak pengunjung yang mencoba mengukur seberapa panjang gua ini namun tetap saja gagal, karena gua ini tak diketahui sampai dimana ujungnya, dan diyakini sampai ke Arab.
Gua ini, dikelilingi dengan gunung yang tak berhutan. Atau sering disebut dengan pegunungan bebatuan. Panorama keindahan hamparan pengunungan bebatuan di selah-selah bukit tinggi begitu terlihat sangat menawan. Tempat ini berbatasan dengan daerah laweung, siapapun yang pergi ke daerah tesebut dapat melepaskan pandangan luas ke pesisir pantai laut selatan. Hal ini tentu saja memiliki keindahan tersendiri jika Anda berada di atas puncak gua tersebut.
Sebuah gua yang dijadikan tempat bertapa para aulia atau ulama tersebut diyakini memiliki nilai spiritual yang tinggi yang konon tak bisa dicerna dengan akal sehat. Memasuki kawasan Gua Tujuh Anda tentu harus berhati-hati karena jalan masih banyak yang mengalami kerusakan. Anda dapat menyaksikan isi gua melalui salah satu pintu masuk yang berdiameter 0,6 m dan lebar 15 m, dengan dibantu oleh seorang pemandu, tentunya. Biasanya pemandu adalah warga sekitar yang juga menjadi penjaja makanan di luar gua.
Selain dikenal dapat mencapai Mekah melalui salah satu terowongannya, disebutkan juga bahwa terdapat gua-gua kecil di seputar Gua Tujuh, yakni Guha Uleu (Gua Ular), Guha Mie (Gua Kucing) dan Guha Rimueng (Gua Harimau). Konon gua-gua kecil tersebut pernah didiami oleh sejumlah satwa liar, maka setiap gua diberi nama sesuai satwa yang menghuninya itu. Namun gua-gua kecil ini tidak dapat diakses masuk oleh pengunjung.
Selain kisah misteri, juga terdapat keunikan Gua Tujuh itu sendiri. Terdapat batu yang merupai lembu di luar pintu masuk gua. Di dalam gua juga terdapat batu yang menyerupai calon pengantin wanita, onggok hidangan ketan dan cadas yang menyerupai tempat tidur pengantin. Hal inilah yang menarik perhatian pengujung. Selain itu, terdapat sebongkah karang yang menyerupai sebuah batu besar, letaknya seakan-akan tergantung mengasing dari tanah tanpa ada ikatan. Batu yang anti gravitasi ini disebut Bate Meugantung (batu bergantung).
Sebagai sebuah gua yang sangat dikeramatkan dan sering sekali dijadikan sebagai tempat pertapaan, dalam tingkatan pertapaan tertentu orang yang sedang melakukan tapa tersebut dapat berpindah tempat ke Mekah dengan sebuah cara yang tidak dapat dijelaskan oleh pikir manusia. Kondisi seperti itulah yang selanjutnya menyebar dan menjadi sebuah rumor jika gua tersebut mempunyai sebuah jalan masuk menuju Mekah. Terlepas dari mitos yang telah menjadi bumbu gua tersebut, keindahan gua ini pun begitu sangat eksotis dan menawan.