Hari yang indah (The Diary 30-10-2024).
Selepas makan siang bersama keluarga, aku keluar rumah ke belakang untuk menikmati sore hari yang indah. Betapa tidak, aku melihat pemandangan bunga-bunga yang indah di taman, surga keindahan.
Aku begitu menyukai bunga apa saja, mungkin karena warna dan bentuk mereka yang unik apalagi jika bunga mawar, melati dan jeumpa memiliki ciri bau yang harum. Terkadang ketika bunga mawar mekar, Kupetik serangkai dan selalu mencium hingga bunga tersebut layu.
Kebetulan sekarang ada banyak bunga anggrek yang sedang mekar, semuanya tampak indah. Ada berbagai warna dan bentuk dan yang paling aku suka anggrek warna kuning ini, warnanya indah, cemerlang dan menawan.
Hari ini cuaca begitu indah, dan sinarnya masih terasa panas, aku hanya meluangkan waktu hari ini dengan bersantai dan berbaring saja di rumah sepanjang hari karena hari ini kami libur berjualan. Tak terasa aku menghabiskan banyak waktu di dalam kamar dari pagi hingga siang, rasanya raga ini tampak berat untuk bangun tadi, tapi aku berusaha bangun dan beraktivitas.
Sekarang, aku hanya duduk di depan rumah kakakku melihat keponakanku sedang bermain dengan mobil mainan. Aku mendekati juna yang sedang asyik bermain sendirian, semua kawan-kawannya belum pulang dari tempat pengajian. Jadi, hanya dia bermain seorang diri.
Dia asyik bermain dengan mobil mainan buatan ayahnya, mengangkut batu-batu kecil dan juga pasir, seperti yang dilakukan ayahnya setiap hari. Karena ayahnya berprofesi sebagai supir truk dam. Setiap hari ayahnya mengangkut batu koran, batu kerikil, pasir dan juga tanah.
Ketika aku tanya apa cita-cita juna. Dia hanya menjawab sekenanya saja, dia mengatakan bahwa dia akan menjadi seperti ayahnya juga, menyetir mobil, dan mengangkut barang. Aku hanya tertawa mendengar jawabannya yang polos dan tampak lucu.
Saat sedang asyik bersama bocah juna, tiba tiba saja temanku menelpon dan menyuruhku ke rumahnya. Akupun datang ke tempatnya yang tak jauh dari tempat tinggal ku hanya beberapa puluh meter saja. Saat aku tiba di depan rumahnya, kulihat dua sudah duduk dengan santai dan dari kejauhan dia sudah menentang sesuatu. Aku sudah tahu apa itu :).
Ternyata dia mengajakku untuk makan mangga muda, dia tahu kalau saya sangat suka mangga muda, rasanya benar-benar luarbiasa asemnya. 😄. Aku makan beberapa potong saja, karena benar-benar membuat gigiku tak bisa mengunyah, gigiku ngilu sudah beberapa hari belakangan ini.
Aku menyudahi makan mangga dan pamit pulang karena harus mandi. Selesai mandi, aku diajak jalan-jalan oleh suamiku dan juga putriku sangat ingin sekali ke tempat penangkaran rusa. Namun, karena waktu hampir magrib akhirnya kami hanya pergi ke tempat bandara malikussaleh. Di sana juga ada tiga rusa yang dipelihara walaupun tidak banyak, setidaknya mengobati rasa ingin putriku yang ingin melihat rusa.
Tak lama setelah tiba, kami hanya disini sebentar karena semua pengunjung bandara sudah pulang, sepi karena sebentar lagi magrib. Kami pulang lewat jalan unimal agar lebih lama lagi bisa melihat matahari terbenam yang sangat indah.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.