Di Pelukan Kecil, Harapan Itu Bertahan

Di Pelukan Kecil, Harapan Itu Bertahan
Air cokelat itu tidak hanya merendam tanah Aceh, tapi juga menenggelamkan tawa, kenyamanan, dan rasa aman.
Di tengah banjir yang perlahan naik, seorang anak kecil berdiri memeluk adiknya—erat, seolah pelukan itu adalah satu-satunya benteng dari dunia yang runtuh.
Ia belum mengerti arti bencana.
Ia belum tahu mengapa rumah menjadi asing, jalan berubah jadi sungai, dan langit seakan tak lagi ramah.
Yang ia tahu hanya satu: adik ini harus selamat.
Tubuhnya kecil, lengannya gemetar, tapi tanggung jawab itu terlalu besar untuk seusianya.
Tak ada mainan, tak ada selimut hangat—hanya keberanian yang lahir dari keadaan.
Di balik tatapan polosnya, tersimpan ketakutan yang dipaksa dewasa terlalu cepat.
Banjir ini bukan sekadar air.
Ia membawa pergi kenangan, impian, dan rasa aman banyak keluarga.
Namun di antara semua kehilangan, kita masih melihat cahaya:
kasih sayang yang tidak tenggelam.
Aceh sedang menangis.
Dan tangisan itu terdengar lirih dari pelukan seorang anak kecil yang berusaha menjadi kuat,
saat dunia di sekelilingnya sedang runtuh.

#aceh #banjiraceh #kemanusiaan #ceritasedih #photostory #indonesia #empati #anak