Salah kaprah dalam mencermati realitas inilah yang terus dipertontonkan media dengan framming nya. Saya sangat setuju bila Sineas Aceh harus melihat realitas di Aceh secara utuh dengan konsep ke Acehannya. Namun sayang literatur kebudayaan kita hari ini sepertinya agak langka. Tinggal lisan saja yang seletingan masih terdengar.