Sekelumit Kisahku Yang Lucu di Dunia Jurnalistik
I Foto/ @lodinsla / Xiomi/3 November 2018 I
Pagi ini rencana saya akan menulis, mencatat hasil rekaman tadi malam tentang persiapan _Teater The Spirit of Aceh adapted from Hikayat Prang Sabi karya dari Teungku Chik Pante Kulu, yang digarap oleh Muhammad Yusuf alias Yusuf Bombang atau Apa Kaoy.
Sabtu3 November 2018
Bangunku ternyata lambat, dan tiba-tiba datang pesan dari salah seorang kawan dari abangku, teman abangku itu adalah seorang alumni dari Universitas Al-Azhar Kairo.
Saya tak bisa menolak untuk berjumpa dengannya karena saya yang kemarin terlebih dahulu memintanya untuk memberi tahuku bila berencana pergi ke kebun lada.
Berjumpa dengan ahli Forex, Petani Lada
Kamipun berjumpa di salah satu warung kopi di sebuah jalan menuju ke Makam Syiah Kuala. Disana kami bercerita banyak hal tentang masaalah bagaiamana cara membuat video yang bisa diterima secara luas oleh masyarakat dunia, baik tentang topic apa yang akan dibahas dan sebagainya. Dan jenis itu katanya adalah hanya video tentang olah raga. Selain bercerita tentang cara buat video youtube yang bagus, ia juga sempat menyinggung sedikit tentang Forex.
Sebenarnya saya ingin berjumpa dengan tuan itu adalah untuk menanyakan perkembangan sejauh mana sudah perkembangan tanaman ladanya di tebing gunung Seulawah untuk saya tulis berita tentang pertanian.
Namun ia tidak menyinggung sedikitpun tentang lada dikebunnya, dan sayapun hanya mendengar pencerahannya tentang ilu membuat video. Memang dahulu ia pernah menawarkan kerjasama untuk membuat video natural wisata, hingga pertemuan kali ini ia anggap sebagai lanjutan dari pembahasan itu.
Waktu pun kini telah beranjak siang, kemudian abangku @peradabandunia memintaku sejam lagi untuk datang ke sebuah acara silaturrahmi dan akan siang di rumah Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Pak Haizir Sulaiman.
Ketika pukul sebelas hampir mencapai tengah hari, saya pun minta izin pada bapak yang menjamu saya sejak tadi pagi yang telah menyediakan waktunya selama sejam lebih untuk berbagi pengalaman tentang dunia digital, dan dari kedai kopi itu lebih kurang lima belas menit kemudian saya sampai di rumah yang di maksud oleh abang saya.
Di rumah Pak Haizir
Di rumah Dirut Bank Aceh Syariah itu para tamu undangan dari Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Aceh, telah lebih dahulu hadir. Para undangan masih terus berdatangan satu persatu, dari tamu-tamu itu ada yang saya kenal dan kebanyakan dari mereka saya belum tahu namanya namun sering melihatnya di acara pengajian KWPSI pada malam kamis.
Beberapa dari tamu itu adalah orang yang sangat saya kenal karena teman dekat @peradabandunia, dan mereka telah berkunjung ke Turki dalam suatu agenda.
Memang bukan ini yang pertama, saya setiap berjumpa dengan para figure-figur senior di bidangnya masing-masing otomatis menangkap sebuah kesan bahwa, setiap orang hebat adalah sangat mudah untuk bisa diajak berbicara, dan umumnya mereka sangat disiplin dan melakukan pekerjaannya dengan teratur.
Prinsip orang sukses yang tenang adalah dikarenakan mereka telah melalui masa-masa penuh kejanggalan, berbuat salah dalam pekerjaannya, dan tak berharga, kemudian seiring waktu berjalan ereka tetap dengan pekerjaannya dengan kesabaran mereka sukses. Dan kesuksesan itu sebenarnya hanyalah sebuah bagian dari perjalanan, dan itu bukanlah hasil akhir.
Setelah acara silatrurrahmi itupun saya kembali ke tempat, dan baru sempat menyalin berita yang saya rencanakan tulis tadi pagi harus menyelesaikannya setelah istirahat siang.
Menulis Berita Rilis
Dari menyalin isi cerita, mengedit, dan mengirimkan kembali ke teman sekaligus tim dari teater Hikayat Prang Sabi untuk ia kirim kembali ke seluruh media Aceh sebagai berita rilis. Namun setelah beberapa jam dari berita itu dikirim ada satu media yang telah mepublikasikannya, dan teman saya tadi langsung membagikannya ke grup teater, mengirim pesan bahwa saya salah mencatat bulan, yaitu saya tulis November namun yang benar pegelarannya adalah pada Desember. Inilah hal kurang menyenangkan bagi pemula, akibat kesalahan tulis bulan maka temanku tadi harus meminta ke semua media yang telah ia kirimkan rilis itu untuk meralatnya kembali.
Inilah halaman berita yang saya ceritakan itu, dan kini telah dipublis oleh media-media di Aceh, tentu juga di portalsatu.com
http://portalsatu.com/read/budaya/membangkitkan-sifat-keacehan-lewat-teater-hikayat-prang-sabi-46188
@lodinsla