Gulee Rampoe dari PKA 7
Hai Steemians...
Pergelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 yang dimulai sejak tanggal 5 Agustus akan berakhir malam ini. PKA 7 ini mengambil tema "Aceh Hebat dengan Adat, Budaya Bersyariat". Pemilihan tema yang sangat sesuai dengan upaya pencapaian visi dan misi gubernur terpilih periode 2017-2022 yang tertuang dalam kebijakan Aceh Hebat dengan 15 program unggulannya. PKA 7 menampilkan 7 rangkaian kegiatan utama yaitu dibuka dengan pawai budaya, dilanjutkan dengan pameran dan eksebisi, festival seni dan budaya, lomba atraksi budaya, seminar kebudayaan dan kemaritiman, anugerah budaya dan penutupan.
Berbeda dengan PKA sebelumnya yang terpusat di Taman Sulthanah Safiatuddin, event PKA 7 tersebar di beberapa tempat, selain di Taman Sulthanah Safiatuddin, kegiatan juga berlangsung di beberapa lokasi yaitu Lapangan Blang Padang, Taman Budaya, Museum Aceh, Taman Sari, Krueng Aceh, Lapangan tugu Darussalam, Stadion Lhoong Raya dan beberapa tempat lainnya.
Saya tidak mengikuti dan menyaksikan semua rangkaian PKA 7, hanya sempat berkunjung sekilas ke 3 lokasi. Apresiasi kepada Pemerinta Aceh dan seluruh Pemerintah Kab/Kota se Aceh yang sudah berusaha semaksimal mungkin menyukseskan PKA 7.
Ada beberapa hal yang bisa saya rangkum seumpama Gulee Rampoe tentang perhelatan kebudayaan lima tahunan ini.
** Tempat Parkir **
Berkunjung sesaat ke Taman Sulthanah Shafiatuddin, lebih banyak waktu yang kami habiskan untuk berputar-putar, masuk gang keluar gang untuk memarkirkan mobil, untungnya saya pergi dengan beberapa teman kantor naik mobil L300, jadilah bahan lelucon, bunyikan klakson setiap gang seperti supir raon lagi jemput penumpang. Waktu pulang, saya lihat mobil parkir hingga ke Jalan T. Nyak Makam, pengunjung harus jalan kaki beberapa ratus meter ke lokasi.
** Pasar Rakyat **
Pasar rakyat masih mendominasi arena, baik di Taman Sultanah Shafiatuddin maupun di Lapangan Blang Padang. Keberadaan pasar rakyat yang serupa pasar malam di Gampong-Gampong ini memang tidak bisa dipisahkan dari setiap event seperti ini namun jika mengambil panggung lebih besar dari event induknya tentu saja menjadi tidak menarik. Apalagi pasar rakyat ini didominasi oleh pedagang dari luar daerah dan tidak menjual hasil industri kecil lokal. Jika pada PKA lalu saya banyak menjumpai penjual dodol garut, pada PKA ini ditambah lagi banyak penjual kerak telor, salah satu makanan khas Betawi.
** Kreativitas belum berkembang **
Mengunjungi Expo yang mengambil tempat di Lapangan Blang Padang, masih tidak jauh beda dengan expo-expo sebelumnya. Saya tidak menemukan kreativitas yang mengagumkan, barang-barang kerajinan tidak jauh berubah. Memasuki sebuah stand yang menampilkan minyak esensial diantara produk kerajinan lainnya saya merasa sedikit surprise namun ketika saya tanya produk daerah mana, mereka tidak bisa menjawab dengan jelas, sepertinya hanya numpang jualan saja.
** Beberapa Yang Menarik Perhatian **
Selain hal-hal yang lazim, nyaris tidak berubah, ada beberapa hal yang baik, menarik dan mengobati kekecewaan seperti festival kuliner yang makin banyak menampilkan makanan khas daerah. Kuliner Aceh memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata.
Di Lapangan Blang Padang saya menemukan sebuah stand yang menampilkan jamur tiram dari Kabupaten Aceh Utara. Selain memamerkan cara pembuatan, log yang siap ditanam, jamur yang sudah tumbuh, juga ada produk olahan jamur tiram yang digoreng dengan tepung. Ini sangat menarik perhatian saya karena sudah lama saya mencari tempat pembuatan jamur tiram dan ingin belajar.
Dari sisi sejarah, saya mengikuti saran @riodejaksiuroe, menyempatkan untuk berkunjung ke Museum Aceh untuk melihat Pameran Sejarah Aceh. Di sana ada beberapa stand yang sudah akrab karena sering berdiskusi dengan @steemvest17 yang selama ini aktif di Cisah dan Mapesa.
Yang menarik di sini dipamerkan beberapa lukisan cat minyak karya Sayed Dahlan Al-Habsyi, seorang pelukis Aceh yang mengabadikan sejarah Aceh dalam lukisan-lukisan yang indah. Lukisan yang paling menarik menurut saya adalah Lukisan istana kerajaan Aceh yang bernama Darud Dunia, lukisan ini mampu membawa imajinasi yang melihatnya ke masa lalu, saat kejayaan Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Sulthan Iskandar Muda.
PKA ke 7 telah selesai, semoga akan banyak kemajuan selama lima tahun ke depan dan menjadi potensi untuk ditampilkan di PKA 8 tahun 2023.[]
Banda Aceh, 15 Agustus 2018
Sumber :
Note :
Gulee Rampoe : sayur bening yang terdiri dari berbagai jenis sayur, bisa diartikan "serba serbi"
Wodoh! Mantap that post ibuk rayfa nyo😍😍
Terima kasih @denysatika
Tq.
Sama2
Menurut kak @rayfa apa hal positif dan negatif dari PKA?
Saya cuma melihat sekilas, tidak bisa mengambil kesimpulan, paling tidak sedikit yang baik dan kurang sudah saya jelaskan dalam tulisan di atas, terima kasih sudah mampir :)