Beda Alat Tempel Ban Tradisional dengan Modern
(Foto: @rezaaceh)
Alat tempel ban tradisional ini sudah jarang ditemui atau digunakan para penempelan ban. Mayoritas para penempelan ban kini telah beralih ke alat tempel ban listrik.
Usman, 57 tahun, seorang penambal ban di kawasan Peunayong, Sabtu (10/2/2018), mengatakan dirinya masih menggunakan alat tempel ban dengan sistem bakar ini karena hasil rekatan karet yang digunakan untuk menempel ban yang bocor akan lebih tahan lama.
"Kalau pakai alat ini nunggu siapnya lama, tapi hasil tempelan bannya lebih tahan lama. Kalau pakai alat listrik nggak sampai 5 menit siap, tapi rekatannya nggak kuat, mudah lepas dan bocor lagi," ujarnya.
Selama 20 tahun lebih bekerja sebagai penambal ban, Usman mengaku jarang mendapat komplain dari konsumen karena pekerjaannya itu.
"Dulu sempat ada yang nawarin pakai alat listrik, tapi saya nggak mau karena udah terbiasa sama alat ini. Lalu, saya dengar kawan-kawan juga banyak yang dikomplain karena tempelannya nggak tahan tempelannya dan bocor lagi," ujarnya.
Ketika ditanyai mengapa di usianya yang hampir lanjut masih bekerja hingga larut malam, Usman mengaku sangat menikmati pekerjaannya dan bersyukur atas rezeki yang selalu diperolehnya.
"Kalau berharap bantuan Pemerintah mana ada dek. Trus, daripada mintak-mintak (mengemis), kan lebih bagus gini. Lagian saya senang ketika ada orang yang musibah, bisa saya bantu," ujar Usman sambil tersenyum.
"Yang paling membuat saya kuat kerja siang malam adalah senyum anak dan istri di rumah, yang Alhamdulillah selalu bisa makan dari hasil keringat saya ini," tambahnya.