Konsep 3A dalam Pengembangan Pariwisata Aceh
"Pariwisata saya tetapkan sebagai leading sector. Pariwisata dijadikan sebagai leading sector ini adalah kabar gembira dan seluruh kementerian lainnya wajib mendukung dan itu saya tetapkan" - Presiden RI - Joko Widodo dalam Rapat Terbatas.
Salah satu sektor unggulan pembangunan 2018 adalah pariwisata, mengapa pariwisata ? karena pariwisata adalah kontributor paling mudah dan murah bagi PDB, devisa negara dan lapangan pekerjaan di Indonesia. (Menteri Pariwisata, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc).
Pariwisata menyumbang 10% PDB nasional, nominal tertinggi di ASEAN, peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional sebesar 9,3%. Bagaimana dengan lapangan tenaga kerja ?. Dari data tahun 2015 pariwisata menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau 8,4% dari total sektor lain, lapangan kerja tumbuh 30% dalam 5 tahun dan pariwisata merupakan pencipta lapangan kerja termurah US$ 5.000/ satu pekerjaan.
Aceh, memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dimana terdapat 803 objek wisata, 774 situs bangunan cagar budaya, 250 pemandu wisata dan terdapat 97 kelompok wisata.
Bagaimana cara dan konsep untuk memajukan pariwisata di Aceh hidup, berkembang dan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Konsep 3A menjadi keniscayaan sebelum sebuah destinasi wisata diperkenalkan dan dijual kepada wisatawan.
Apa itu konsep 3A ?
Aspek utama yang harus dikaji terlebih dahulu pada suatu destinasi adalah Konsep 3A yaitu Attraction, accessibility, dan amenity.
A yang pertama Attraction, yaitu atraksi produk utama yang berkaitan dengan “what to see” dan what to do” sebuah destinasi. A yang kedua Accessibility, yaitu sarana dan prasarana seperti jalan, transportasi dan sebagainya untuk menuju tempat destinasi, dan A yang ketiga Amenity, adalah yang berkaitan dengan segala fasilitas pendukung seperti sarana akomodasi, restoran, warung makan dan minum, toilet umum, rest area, tempat parkir, dan yang terpenting adalah sarana ibadah yang bersih dan nyaman.
Kita kembali ke potensi wisata di Aceh, Kementerian Pariwisata telah membentuk kawasan pengembangan kebudayaan dan pariwisata Aceh ke dalam 4 Cluster, yaitu :
Cluster 1 yaitu Wisata bahari, religi dan heritage, mencakup wilayah Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Jaya. Cluster 2 yaitu wisata agro, adventure dan budaya mencakup wilayah Takengon, Bener Meriah, Aceh Tenggara dan Gayo Lues. Cluster 3 yaitu Wisata bahari dan ekowisata yang mencakup wilayah Singkil, Simeulue, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan dan Subulussalam. Yang terakhir Cluster 4 yaitu Wisata kuliner, religi dan heritage yang mencakup wilayah Aceh Utara, Lhokseumawe, Pidie Jaya, Pidie, Bireuen, Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur.
Mari kita lihat konsep 3A (Attraction, accessibility, dan amenity) dalam ke-empat cluster tersebut.
Perlu komitmen, fokus, keseriusan dan kerja keras dalam mengelola suatu potensi wisata dan khusus Aceh harus ada intervensi pemerintah daerah yang kuat jika ingin memajukan sektor pariwisata.
Sumber : Paparan Kementerian Pariwisata yang disampaikan oleh Drs. Reza Fahlevi, M.Si (Asdep Pengembangan Destinasi Regional II) pada Musrenbang RKPA, 16 April 2018
Congratulations @sinardy! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @sinardy! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!