Lop-lop Manok Permainan Masa Keciku
Permainan tradisional tidak banyak di kenal oleh anak-anak zaman sekarang, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Padahal memperkenalkannya pada anak dapat memperkaya wawasan berfikir dan keterampilan fisiknya. Tidak dapat di sangkal anak-anak generasi sekarang terutama yang di besarkan di perkotaan lebih mengenal permainan elektronik seperti computer atau video game, ketimbang jenis permainan tradisional. Bermain game online sepertinya menjadi bagian dari ke seharian dan gaya hidup anak masa kini karena keterbatasan lahan tempat bermain terutama di kota menambah sebab bergeserannya permainan tradisional ini. Padahal permainan tradisonal dapat mengisi kekosongan penanaman nilai sosial dan latihan fisik dalam permainan modern.
Nilai dan manfaat yang dapat di peroleh oleh anak pada permainan tradisional yaitu
Memahami konsep sportivitas
Mengajarkan anak untuk bersikap sportif dan bermain secara jujur dalam suatu permainan. Konsep menang atau kalah adalah suatu hal biasa dalam sebuah permainan
Melatih kemampuan fisik anak
Berbeda dengan permainan elektronik atau gedgets yang hanya membuat anak bermalas – malasan untuk menggerakkan tubuh, dalam permainan tradisional merupakan hal yang sebaliknya karena permainan tradisional mengajak anak – anak untuk lebih aktif dalam menggerakkan fisik mereka seperti, lompat tali, berlari dan lain sebagainya
Belajar mengolola emosi
Dalam satu permainan jika anak tidak bisa mencapai kemenangan maka iya harus menerima kekalahan sebagai konsekuensi dari gagalnya satu permainan tersebut. Mengelola emosi ini penting di pelajari karena secara tidak langsung melatih kecerdasan emosional si anak.
Menggali kreativitas
Melalui beberapa jenis permainan treadisional kreatifitas anak pun terasah. Latihan menyusun strategi juga dapat di ajarkan melalui permainan tradisional. Berbeda dengan penyusunan strategi dalam permainan elektronik yang sudah terprogram.
Mengenal kerjasama
Kerjasama juga bisa di dapatkan anaka-anak dalam permainan misalnya dalam permainan lop-lop manok atau ular naga, kerjasama sangatlah penting dalam permainan ini, dimana si kepala ular tidak boleh lari begitu saja melainkan harus memperhatikan anggota kelompok di belakangnya agar tidak tertinggal dan terjebak di gerbang. Hanya dengan kerja sama yang baik kepala ular dapat melindungi tubuh dan ekornya.
Sewaktu aku SD masa itu anak-anak seusiaku belum mengenal yang namanya itu Gadgets. Yang aku kenal dulu hanya permainan - permainan yang secara realisasi di lakukan dan hanya berupa permainan - permainan anak kecil yang mungkin di masa sekarang jarang kita jumpai, jika sekarang ini kita melihat permainan anak - anak dan remaja di masa yang sekarang lebih memfokuskan diri kepada permainan yang lebih modern, seperti permainan slime, kartu uno, dan segala jenis permainan yang tersedia di beberapa aplikasi playstore untuk game anak. Dulu hanya ada permainan seperti petak umpet, permainan kejar - kerjaran, lompat karet, main kelereng, patok lele, dan lop - lop manokatau ular-ular naga.
Disini saya memilih permainan tradisional Lop-lop Manok sebagai tugas Acehnologi saya, karena permainan ini mempunyai kesan unik dan teristimewa juga merupakan permainan yang menjadi trending topik di masa kecilku ketika masa itu unik, dan bagi ku itu adalah permainan yang mengasah ke kompakan, kerjasama, dan percaya diri.
Permainan lop-lop manok ini tidak hanya terdapat di aceh, namun juga banyak terdapat di beberapa daerah Indonesia, hanya saja penyebutannya yang berbeda - beda, tetapi tetap saja cara bermain dan tatacara permainan lop-lop manok memiliki kesamaan yang hampir sama secara menyeluruh. Jika di daerah lain permainan lop - lop manok di kenal dengan sebutan Ular - ular naga, ular - ular kelabang dan lain sebagainya.
Permainan lop-lop manok atau ular naga adalah suatu permainan berkelompok yang biasa di mainkan anak - anak di luar luar rumah pada waktu sore dan malam hari, tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang lebih luas pemain biasanya sekitar 5-10 orang bisa juga lebih , anak – anak umur 5 - 12 tahun ( TK – SD ) Dalam teknik bermainnya, permainan ini dilakukan sambil bernyanyi cara bermainnya juga sangat mudah, permainan di mulai dengan hompipa untuk memilih dua orang yang bertugas untuk menjaga gerbang kemudian kawan yang lainnya berbaris memanjang ke belakang, anak – anak yang berbaris harus melewati gerbang sambil bernyanyi , kemudian jika ada anak yang di tengah gerbang dan lagu selesai maka anak tersebut akan di tangkap lalu di beri pilihan mau ikut penjaga gerbang sebelah kiri atau kanan penjaga gerbang yang pengikutnya paling banyak adalah pemenang pemain yang kalah harus menangkap ekor dari pemenang. Setelah itu si induk dengan semua anggota barisannya berderet di belakangnya meraka akan berdialog dan berbantah – bantahan dengan kedua gerbang perihan anak yang di tangkap. Sering kali perbantahan ini berlangsung dengan seru dan lucu sehungga anak – anak ini saling tertawa sampai pada akhirinya, si anak yang tertangkap di suruh memilih di antara dua pilihan dan berdasarkan pilihannya, di tempatkan di salah satu gerbang
Ini adalah lagu asli dari permainan Ular Kelabang
Ler ulang kelabang
Kelabangnya mencari buntut
Dimana rumah tuh abang
Disitu ada badutnye
Kosong kosong kosong
Isi isi isi
Dalam bahasa aceh nyanyiannya seperti
Lop – lop manok
Di likot tinggai saboh
Boh boh manok
Namun inilah lagu yang sering digunakan dalam permainan ular naga
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar - jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat itulah yang di cari
Ini dianya yang di belakang
Yulismaini
Antropologi
150230040
Acehnologi
Nice 👍