Diary game season,Jumat 2 April:06:37

in #betterlife3 years ago

IMG_20210401_090808.jpg

Setelah      itu      Kami        bangkitkan  kamu sesudah  kamu  mati,  agar kamu bersyukur.
(Al-Qur'an.s.Albaqarah 56)

Tafsir Ibnu Katsir

Kemudian    Allah  menurunkan wahyu     kepada     Musa     yang  isinya               mengatakan               bahwa mereka   yang   tujuh   puluh   orang  itu  termasuk   orang- orang   yang menyembah anak lembu. Setelah itu  Allah  menghidupkan  mereka;  mereka           bangkit          dan           hidup seorang                      demi                      seorang, sedangkan sebagian dari mereka melihat sebagian yang lain dalam keadaan               dihidupkan.               Yang  demikian itu  adalah  makna  yang terkandung di dalam firman- Nya: Sesudah     itu     Kami       bangkitkan  kalian         sesudah         kalian         mati,  supaya      kalian        bersyukur.      (Al- Baqarah, [2:56])

¬Ar- Rabi¦               ibnu                Anas mengatakan       bahwa       kematian  mereka  itu   merupakan hukuman bagi   mereka,   kemudian   mereka  dihidupkan         kembali          sesudah  mati untuk menunaikan ajal (sisa umur)nya.           Hal           yang           sama  dikatakan pula oleh Qatadah.

¬Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan             kepada             kami Muhammad   ibnu   Humaid,   telah  menceritakan              kepada            kami Salamah              ibnul               Fadl,             dari Muhammad       ibnu       Ishaq       yang  mengatakan bahwa tatkala Musa kembali  kepada kaumnya  dan  ia  melihat            apa           yang            mereka kerjakan,  yaitu menyembah anak lembu,    dan   ia    mengatakan   apa yang  telah  dikatakannya  kepada  saudaranya (Harun), juga kepada Samiri,  lalu   ia  membakar patung anak lembu  itu   dan menaburkan  abunya      ke       laut,       kemudian      ia memilih  tujuh  puluh  orang  lelaki  yang          terbaik          dari          kalangan  kaumnya.        Ia       berkata       kepada  mereka,   ¤Berangkatlah  kalian  ke  tempat yang telah dijanjikan oleh Allah,  bertobatlah  kalian  kepada  Allah  atas  apa  yang  telah  kalian  perbuat,      dan       mohonlah      tobat  kepada- Nya   atas   orang- orang  yang            kalian            tinggalkan            di  belakang      kalian     dari      kalangan kaum kalian. Berpuasalah  kalian, bersucilah,          dan          bersihkanlah pakaian               kalian.‡               Kemudian Musa   berangkat     membawa mereka       menuju      Bukit       Tursina pada waktu yang telah   dijanjikan oleh Allah kepadanya. Musa tidak pernah        datang         kepada- Nya kecuali  dengan   seizin  dan    restu dari- Nya.

¬Menurut riwayat yang sampai  kepadaku, ketujuh puluh orang itu di   saat   mereka   melakukan    apa  yang     diperintahkan      oleh    Musa dan      mereka       berangkat       untuk  menjumpai Allah, mereka berkata kepada            Musa,             ¤Hai           Musa, mohonkanlah  bagi  kami  kepada  Tuhanmu               agar              kami               di- perkenankan    dapat    mendengar  kalam           Tuhan           kami.‡           Musa  menjawab ¤Baiklah.‡

¬Ketika  Musa   mendekati bukit tersebut,  maka    datanglah   awan yang              menaunginya                hingga menutupi seluruh bukit, lalu Musa mendekat  dan   masuk  ke    dalam awan      tersebut,      setelah      itu      ia  berkata               kepada               kaumnya,   ¤Mendekatlah    kalian.‡   Musa  apabila  diajak  bicara   oleh  Allah,  maka                  memancarlah                  dari  keningnya    nur    yang   cemerlang, tiada       seorang       pun       dari       Bani Adam                             yang                             mampu memandangnya;          maka          Allah  membuat     hijab    (penutup)    bagi  nur      tersebut.      Lalu      kaum      pun  mendekat. Ketika mereka masuk  ke dalam awan tersebut,  mereka  menyungkur    sujud   dan    mereka  mendengar      suara       Allah       yang  sedang                berbicara                kepada   Musa             memerintah               dan melarangnya         dengan       ucapan, ¤Lakukanlah,‡       atau       ¤Janganlah kamu lakukan.‡

Ketika Tuhan ﷻ selesai berbicara kepada Musa, awan muncul, dan Musa berbalik ke arah mereka; dan mereka berkata kepada Musa, sebagaimana ada tertulis: Kami tidak akan percaya kepadamu sampai kami telah melihat Tuhan dengan jelas. (Al-Baqarah, [2:55]) Kemudian gempa bumi besar melanda mereka-yaitu sa thatiqah-sampai mereka semua meninggal. Kemudian Musa bangkit untuk meminta bantuan Tuhannya dan berdoa, memohon kepadanya, mengatakan, seperti yang dikatakan firman-Nya:

Tuhan, Anda tidak akan menghancurkan mereka sejak awal dunia.
Tuanku, jika Engkau menghendaki, Engkau bisa saja menghancurkan mereka dan aku sebelum ini. (Al-A¦raf, [7: 155])

¬Mereka benar-benar tidak mengerti, apakah Engkau membinasakan mereka yang ada di belakangku dari kalangan Bani Israil karena ulah orang bodoh diantara kami? Dengan kata lain, ini benar-benar bencana bagi mereka. Saya memilih tujuh puluh yang terbaik dari mereka sehingga saya dapat kembali bersama mereka nanti, sementara sekarang tidak ada yang tersisa. Apa buktinya bagi mereka bahwa mereka akan percaya pada saya dan percaya pada saya setelah acara ini? Sesungguhnya Kami kembali kepada-Mu.

Musa terus berdoa kepada Tuhannya dan berdoa sampai Tuhan mengembalikan jiwa mereka kepada mereka, kemudian Musa berdoa kepada Tuhan untuk pengampunan dan pertobatan bagi Bani Israil yang telah menyembah anak sapi. Maka Allah berfirman, ¤Tidak, kecuali mereka bunuh diri. ‡ Ini sesuai dengan konteks (lafaz) yang dikemukakan oleh Muhammad ibn Ishaq.

¬Ismail ibn Abdur Rahman As- Saddi Al-Kabir berkata, ¤Setelah Bani Israil bertobat dari menyembah anak sapi dan Allah menerima taubat mereka dengan cara sebagian dari mereka membunuh yang lain sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka, lalu Allah memerintahkan Musa untuk datang dan membawa semua orang dari kalangan Bani Israil untuk meminta maaf kepada Tuhan atas penyembahan mereka terhadap anak sapi. Musa membuat perjanjian dengan mereka, dan memilih tujuh puluh pria dari antara mereka, yang telah dia tunjuk. Kemudian dia pergi bersama mereka untuk meminta maaf kepada Tuhan. Sampai akhir hadits. ‡

¬ Konteks hadits ini memberikan makna bahwa khutbah yang terkandung dalam kata-kata berikut ditujukan kepada Bani Israil, yaitu: Dan (ingat) ketika Anda berkata, ¤O Musa, kami tidak akan beriman sampai kami melihat Allah dengan jelas. ‡ (Al-Baqarah, [2:55]) Artinya, ketujuh puluh orang itu adalah orang-orang yang dipilih oleh Musa ... dari antara mereka.

¬Kebanyakan ulama tafsir tidak meriwayatkan cerita ini selain Ismail bin Abdur Rahman sendiri.

¬Ar-Razi dalam kitab tafsirnya mengevaluasi garib dari kisah yang menceritakan tentang tujuh puluh orang, yaitu, setelah mereka dihidupkan kembali oleh Allah, mereka berkata, ¤O Musa, memang kamu tidak pernah meminta kepada Allah untuk apa pun selain Dia memberi kamu , kemudian berdoalah agar Allah menjadikan kita nabi-Nya. ‡ Kemudian Musa berdoa untuk itu kepada Allah, dan Allah menerima doanya.

Narasi ini sangat garib, mengingat pada zaman Nabi Musa tidak ada nabi lain selain Harun, kemudian Yusya¦ bin Nun. Para ahli Taurat juga salah dalam klaim mereka bahwa tujuh puluh telah melihat Tuhan dengan jelas. Karena pada kenyataannya Musa yang diajak bicara oleh Tuhan sendiri telah memintanya, tetapi ditolak, bagaimana mungkin hal itu diperbolehkan bagi mereka.

Pendapat kedua tentang makna ayat ini disebutkan oleh Abdur Rahman ibn Zaid ibn Aslam dalam tafsir ayat ini, bahwa ketika Musa kembali dari sisi Tuhannya kepada umatnya dengan sabda yang di atasnya Taurat tertulis, dia menemukan mereka menyembah anak sapi. Jadi dia memerintahkan mereka untuk bunuh diri dan mereka melakukannya, lalu Tuhan menerima pertobatan mereka. Musa berkata kepada mereka, Sungguh, halaman-halaman ini berisi Kitab Allah, di dalamnya ada urusan Anda yang telah diperintahkan Allah dan larangan-Nya yang harus Anda hindari. ‡ Mereka bertanya, ¤Siapa yang ingin percaya pada apa yang Anda katakan? Tidak, demi Allah, kecuali kita dapat melihat Allah dengan jelas sampai Allah sendiri memberikannya kepada kita, maka Dia berkata, ¦Ini Buku-Ku, jadi ambillah olehmu! ¦ Jadi mengapa Allah tidak ingin berbicara kepada kita saat Dia berbicara kepada kamu, wahai Musa? ‡ Abdur Rahman ibn Zaid melafalkan kata-kata-Nya: Kami tidak akan percaya padamu sampai kami melihat Allah dengan jelas. (Al-Baqarah, [2:55]) dan melanjutkan ceritanya, bahwa setelah itu Allah marah, kemudian ada halilintar setelah mereka bertaubat, kemudian mereka disambar petir sampai mereka semua mati. Setelah itu Tuhan menghidupkan mereka kembali. Abdur Rahman Ibn Zaid membacakan kata-katanya: Setelah itu Kami membesarkanmu setelah kematianmu, agar kamu bersyukur. (Al-Baqarah, [2:56]) Musa said berkata kepada mereka, ¤Ambil Kitab Allah ini! ‡ Mereka menjawab, ¤Tidak. ‡ Musa berkata, ¤Apa yang telah menimpa kamu? ‡ Mereka menjawab, ¤Kami sedang sekarat , maka kita akan dibangkitkan. ‡ Musa berkata, ¤Terima Kitab Allah ini. ‡ Mereka menjawab, ¤Tidak. ‡ Jadi Allah mengutus seorang malaikat, lalu malaikat itu menarik ke atas bukit dan mengangkatnya ke atas mereka.

¬ Konteks narasi ini menunjukkan bahwa mereka menjadi sasaran taklif (paksaan) untuk mengamalkan kitab setelah mereka dihidupkan kembali.

¬Al- Mawardi meriwayatkan dua pendapat terkait masalah ini:

¬ Pertama, taklif (paksaan) tidak ada, mengingat mereka telah menyaksikan hal tersebut secara terbuka, sehingga mereka harus mempercayainya.

¬Kedua, mereka tunduk pada taqleed sehingga tidak ada yang berakal kecuali dibuntuti.

¬Al-Qurtubi mengatakan bahwa pendapat kedua ini benar, karena kesaksian mereka atas hal-hal yang menakjubkan bukan berarti menjatuhkan taqleed dari pundak mereka, mengingat Bani Israil memang telah menyaksikan banyak hal besar yang bertentangan dengan hukum alam. Namun, meski begitu, mereka tetap tunduk pada taqleed dalam kasus itu.

IMG_20210402_103224.jpg

Pada biasanya hari Jumat tidak memiliki kegiatan, sambil menunggu datangnya waktu Jumat, saya lebih banyak dirumah membersihkan pekarangan rumah dan kadang menanami bunga dan menyirami yang sudah layu.

Sampai nya waktu Jumat saya bergegas berangkat ke mesjid Cunda,di sana saya shalat. Lepas shalat pun saya ke Panggoi tempat biasa melakukan pengajian.
Waktu asar tiba saya ke warung kopi Bandara, sambilan minum'kopi dengan teman teman.

Sebentar berbincang saya pulang ke rumah, sampai di rumah baru shalat ashar.

Selepas saya mengelilingi rumah melihat halaman rumah dan berikan pakan ayam.
Megrib pun tiba, inilah rentetan perjalanan hidup hari yang merupakan hari silaturahmi bagi kaum lelaki yang Muslim.

Waktu isya pun datang akhir dari sebuah hari yang menjadi diary game setiap hari.

Sahabat steemsea kegiatan merupakan sebuah pergerakan untuk menjadi nya penghasilan kebutuhan pokok rumah tangga, dengan gerak adalah tindakan yang membawa sebuah perubahan dalam hal apapun.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 69033.32
ETH 3748.46
USDT 1.00
SBD 3.67