The Diary Game 29 Juni 2021 : “Cerita Kemarin, Post nya Hari Ini”

Selamat siang sahabat stemian..
Setelah berhari-hari lama nya aku ga ngepost cerita lagi usai “Introducing Self” yang lalu, hari ini aku menekad bulatkan untuk sedikit tegas terhadap tubuhku yang super mageran ini untuk kembali beraktivitas. Lihatlah betapa mager nya tubuh ku ini serta jemariku yang dimana sekarang aku akan mengepost salah satu cerita “in my diary” yang ternyata ini adalah cerita kemarin dan baru kutulis hari ini.

Masih sama, dering alarm yang selalu kudengar setiap subuh membuat tangan ku rasanya ingin memukulnya karena suaranya yang bising sekali. Sebenarnya itu volume tingkat satu yang sudah aku atur semalam, tapi rasanya sangat mengganggu karena itu adalah pertanda bahwa aku harus bangun dari tidur nyenyak ku.
Kuhembuskan nafas panjang setiap kali mendengar alarm tersebut. Langsung kubergegas diri mengambil wudhu lalu melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim yaitu melaksanakan shalat.

“Mencoba melakukan aktivitas tubuh sembari menikmati liburan sekolah yang teramat lama ini dengan gowes sendirian dipagi hari”

PRASANGKAKU TERNYATA SALAH!
Kupikir harini adalah hari yang cerah yang akan diikuti matahari senja yang begitu indah dari ufuk timur seperti biasanya. Ternyata cuaca nya sangat tidak mendukung, suara gemuruh dari langit yang sudah menghitam itu meghentakkan hatiku untuk memutuskan tidak melanjutkan aktivitas ini lagi. Namun aku malah bergegas mendayungkan sepeda ku kembali, mungkin ini dampak nya kalau terlalu bosan dirumah.

Kini semakin jauh sudah jarakku dari rumah, sudah lewat dari setengah perjalanan aku mengayuhkan sepeda kesayanganku ini. Rintik hujan sudah mulai membasahi kulit tanganku,tidak mungkin lagi aku berbalik arah. Dengan terpaksa aku harus tetap mengayuhkan sepeda ku dengan cepat. Lima menit kemudian, rintik hujan yang tadinya dapat dihitung kadar detik nya pertetesan airnya,kini turun beribu tetasan air dengan cepat hingga membuat pakaian yang kukenakan ini basah. Sudahlah, aku pasrah dan bukannya berhenti berteduh malah tetap melanjutkan perjalananku. Aku bisa sakit jika begini bukan? Huff.. dasar keras kepala!

Lihat,,ini SD ku tercinta dikelilingi banyak lahan persawahan yang akan membuat SD ku ini terlihat indah ketika sawah tersebut sedang berdekatan dengan masa panennya🧡🧡🧡🧡

Setelah mengayuhkan sepedaku selama kurang lebih 2 jam setengah dibawah ribuan tetesan air hujan kini aku sampai di jalan kenangan. Haha maksud ku disini, jalan ini lah sebuah bangunan berbentuk liter U dibentuk,sebuah bangunan tempat aku menganal 1+1 dan ilmu-ilmu dasar lainnya. Sungguh mengharukan,baru saja beberapa minggu yang lalu seorang guru senior di sekolah ini yang juga sempat menjadi guru favorit ku dari kelas 1 SD hingga saat ini dikebumikan karena Yang Maha Kuasa telah menjemputnya pulang. Disepanjang jalan ini aku mengingat banyak kejadian-kejadian dimasa lalu yang bercampur aduk didalam nya seperti gado-gado yang tidak bisa disantap. Kejadian yang menyedihkan, kebersamaan, ada suka dan ada kejadian duka juga didalamnya. Sungguh, ini membuatku nyaris menangis ditengah jalan hujan-hujan begini.
SD ku ini memang bertempatan tidak jauh dari rumahku,karena rumahku dan gedung indah ini sama-sama bertempatan di Kec. Syamtalira Bayu.

Lihatlah inii😭😭semuanya basah, dimulai dari sepeda,masker ungu cantikku,jam tangan couple an sahabatku,dan tas pink imutku juga ikut basah

Akhirnya tiba juga aku dirumah, aku bahagia, meski hujan-hujanan tapi aku bisa meratapi pepohonan dipinggir jalan yang beraspal hitam itu dan memandang awan yang sedari tadi menghitam membuatku merasakan dan dpaat menikmati perjalanan dengan santai,menenangkan hati dan pikiran ku yang selama ini sedikit buntu gara-gara kebosananku yang sudah sangat melanda.
Aku sempat singgah disebuah warung untuk membeli beberapa kue kering berjaga-jaga mungkin mama buru-buru ke PKM dan tidak sempat memasak. Karena mama juga harus merawat nenekku yang sedang terbaring tidak berdaya diatas sebuah kasur persegi panjang dalam kamarnya.

Kini giliranku menjaga nya. Aku bergegas mengganti pakaianku yang sudah basah kuyup lalu menyantap beberapa kue kering yang sudah kubeli tadi setelah itu aku duduk di kamar nya nenek untuk menjaganya seharian ini.

Keseruan para pembeli dan penjual saat malam hari bertempatan di Keude Bayu ini membuat pikiranku sedikit lebih rileks dengan nuansa yang tidak begitu ramai ini dan terlihat dami

Malam ini, malam Rabu aku memutuskan untuk tidak pergi mengaji. Rasanya lelah sekali seharian aku beraktivitas lumayan berat tidak seperti biasanya belakangan ini. Perutku yang belum kuisi dengan sebutir nasi pun seharian ini, terdengar mengeluarkan suara kesalnya kepadaku karena tidak memberinya jatah hari ini hehehe. Sebenarnya aku memang jarang sekali makan nasi, bahkan terkadang telah lewat waktu selama tiga hari baru aku membuka mulutku memasukkan nasi untuk lambungku. Tapi jika dengan makanan lain, dapat kusantap dalam hitungan menit. Malam ini aku memutuskan untuk membeli bakso besar berisi telur rebus yang sudah kuidam-idamkan sejak sore tadi.
“Kukatakan ini, semua orang boleh mengambil makanan ku sebanyak mungkin tapi jangan pernah menyentuh sedikitpun telur rebusku! Aku akan marah besar🤬

Awkwk memang aku secinta itu terhadap telur rebut apalagi kuningnya hehe.
Kuakhiri cerita ku sampai disini saja, ingin aku menulisnya lagi tapi ku stop kan sampai disini saja,akan kulanjutkan pada post lain nantinya. Terima kasih telah membaca nya tolong koreksi nya karena aku yakin masih banyak kesalahan dalam penulisanku ini dan tutur bahasaku yang mungkin keselip beberapa kata yang tidak meng-enakkan untuk dipandang🤎🤎.