The diary game season 3-Better life, 11th of December, 2020/Dia datang walaupun tak di undang
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Salam sejahtera ......., salam merdeka .........., salam berkarya ......... Hai sahabat steemian sekalian kita bersua lagi di hari Jum'at ini, apa kabar?Alhamdulillah kita doakan sahabat steemian sekalian sehat-sehat selalu. Pagi ini cuaca mendung, cuaca boleh mendung tapi semangat berkarya harus tetap di tanam dalam hati. Saya bangun pada jam 04:55 wib, dengan ayunan kaki yang masih terasa berat saya menuju ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, saya gosok gigi, mandi dan mengambil wudhuk. Selanjutnya, saya mengenakan pakaian muslim dan bersiap-siap menuju ke mesjid untuk shalat subuh berjamaah.
Di jalanan terasa sepi, udara terasa begitu sejuk menambah suasana menjadi hening dan tak ada orang yang lalu lalang, cuma cahaya biasan lampu jalanan yang bersinar. Tiba di masjid, saya shalat sunat dan kemudian shalat berjamaah. Selesai shalat di lanjuti dengan wirit dan doa. Setelah shalat, saya dan istri langsung pulang.
Tiba di rumah, kami pun bersiap-siap pergi jalan-jalan pagi untuk menghirup udara segar dan sambil berolah raga kecil-kecilan untuk menjaga kesegaran tubuh. Rute yang kami lalui tetap di jalan yang sama, pada pagi ini kami memilih rute ke kiri. Setelah menempuh jarak yang cukup memadai kami pun balik.
Pulang dari jalan-jalan pagi, kami menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga. Menu sarapan pada pagi hari ini nasi goreng merah, telor mata sapi, kerupuk, dan teh manis . Tugas saya yaitu membuat air teh. Sebelum waktu sarapan tiba, anak saya si abang terlebih dahulu memberi sarapan ikan di aquarium dan ikan lele.
Pada jam 07:50 wib, saya berangkat ke sekolah. Dalam perjalanan menuju ke sekolah saya mendapat berita banjir datang lagi, untuk memastikan saya pergi ke jembatan simpang gelanggang rupanya benar air sungai sudah hampir meluap. Selanjutnya, saya balik kesekolah untuk mengawas ujian.
Air sungai meluap akan ada banjir lagi
Tepat jam 08:00 wib, bel pun berbunyi seluruh siswa memunuju ke ruang ujiannya masing-masing dan berbaris dengan memegang nomor ujian, selanjutnya, mereka masuk satu persatu.
Tepat jam 10:10 wib, ujian selesai, saya pun langsung pulang ke rumah. Betapa terkejutnya saya ketika sampai di jalan masuk ke rumah sudah di penuhi banjir dan kereta tidak lewat lagi. Jadi terpaksa kereta saya titipkan di rumah adik yang tidak terkena banjir. Setelah itu, saya pulang dengan jalan kaki karena jaraknya tidak jauh sekitar 200 meter. Sampai di rumah, saya dan istri segera mengangkat barang-barang untuk di letakkan ketempat yang lebih tinggi.
Butuh waktu cukup lama juga untuk membereskan barang-barang tersebut sehingga saya tidak sempat pergi shalat Jum'at. Setelah semuanya terasa aman, kami makan siang bersama di teras sambil menikmati pemandangan banjir. Tidak lama kemudian, kami pun shalat Zuhur berjama'ah. Selesai shalat saya istirahat tidur siang
Pada jam 15:20 wib, saya terbangun langsung menuju kamar mandi cuci muka. Selanjutnya, saya duduk di teras buka hp sambil menikmati segelas teh manis yang di suguhkan oleh sang istri. Sedangkan anak-anak sibuk main banjir.
Ketika azan ashar berkumandang, saya langsung pergi mandi dan berwudhuk. Setelah shalat, kami bersiap-siap pergi menjenguk si kakak yang mondok di pesantren walaupun di halaman air banjir sudah mencapai pinggang orang dewasa namun rasa cinta dan rindu kepada sang anak "Jangankan banjir setinggi pinggang dalamnya lautan pun di sebrangi" begitulah semboyan pengorbanan orang tua kepada sang buah hatinya. Tiba di pesantren, kami telah di tunggu oleh si kakak yang mungkin sejak dari tadi sudah menunggu. Di pesantren, kami makan-makan di bele-bale yang telah di sediakan. Tepat jam 18:00 wib, kami sebagai wali santri di persilakan meninggalkan asrama.
Air banjir di halaman rumah
Di tengah perjalanan pulang, kami banyak menjumpai rumah- rumah yang masih di hiasi oleh jemuran kain, kasur, springbed, tikar, karpet dan padi yang terkena banjir. Kami tidak langsung pulang ke rumah tapi harus singgah di rumah adik untuk menitipkan kereta.
Suasana di depan rumah adik saya
Selanjutnya, kami pulang jalan kaki. Tiba di rumah azan magrib pun berkumandang, kami ambil wudhuk untuk shalat magrib. Selesai shalat, saya mendampingi si Abang belajar untuk menghadapi ujian besok. Setelah itu, kami makan malam dan dilanjutin dengan shalat isya. Setelah shalat isya, saya mulai buka hp untuk menyelesaikan diary hari ini. Waktupun berlari begitu cepatnya, malam pun semangkin malam dan saya izin pamit. Selamat malam....selamat menikmati keindahan alam mimpi.
Terimakasih banyak buk @ernaerningsih yang telah mendukung dan membantu saya dan kepada pak @anroja. Terimakasih juga kepada sahabat steemian semuanya yang telah mendukung saya juga. Kritik dan saran dari sahabat teemian sekalian sangat berguna bagi saya.
Salam @indraismawan
Ingin tahu tentang saya klik (disini)
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Terimakasih telah mengunjungi postingan saya