Buah ini Menjadi Asal Nama Kerajaan Majapahit. Benarkah Rasanya Pahit?
Konon, saat Raden Wijaya menerima sebidang
tanah yang kemudian dibangunnya menjadi
kerajaan besar, seorang prajuritnya memakan
buah maja yang berasa pahit. Dari sanalah
kemudian lahir nama Majapahit.
Tapi benarkah buah maja berasa pahit?
Buah maja yang dikenal umum di Indonesia
adalah buah sebangsa jeruk-jerukan bernama
latin yang masih berkerabat dekat dengan
Kawista. Buah ini tidak berasa pahit,
justru buahnya beraroma harum dan berasa
manis. Mungkin saja yang dimakan prajurit
Majapahit adalah buah maja yang masih muda.
'
Selain itu, buah maja juga sering dipertukarkan
dengan buah berenuk yang terkadang juga
disebut buah Maja. Bahkan kedua buah ini
sama-sama menjadi maskot Mojokerto,
Jawa Timur. Buah maja (Aegle marmelos)
menjadi maskot kota Mojokerto, sedang buah
berenuk (Crescentia cujete) menjadi maskot
kabupaten Mojokerto.
Buah maja dikenal juga sebagai maja legi, dan
maja batu. Di beberapa daerah dikenal sebagai
bila (Bali), Maos (Madura), dan kabila (Alor).
Di Melayu disebut sebagai bilakatau bel.
Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai
bel fruit, bael fruit, atau wood apple. Maja
mempunyai nama latin Aegle marmelos yang
bersinonim dengan Belon marmelos W. F. Wight,
dan Crateva marmelos L. Tanaman maja
(Aegle marmelos) merupakan pohon berkayu
keras dengan tinggi sekitar 10-15 meter.
Batangnya bulat mempunyai permukaan kulit
yang kasar berwarna coklat. Pohon ini
mempunyai banyak cabang. Daunnya tunggal
berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan ujung
dan pangkal meruncing, dan tepi daun bergerigi.
Bunganya majemuk.
Buah maja berbentuk bulat agak lonjong dengan
panjang sekitar 5-12 cm. Kulit buah berwarna
hijau ketika muda dan menjadi coklat setelah
tua. Daging buah berwarna kuning hingga
jingga. Buahnya berair, beraroma wangi dan
berasa manis. Satu pohon bisa menghasilkan
300-an butir buah. Buah maja biasanya masak
pada musim kemarau bersamaan dengan
daun-daunnya yang meluruh. Tumbuhan ini
terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Tumbuh di dataran rendah
hingga ketinggian ± 500 m dpl. Pohon maja
mampu tumbuh di lahan basah seperti
rawa-rawa maupun di lahan kering dan
ekstrim. Buah maja biasanya dimakan segar.
Selain dikonsumsi buahnya, beberapa bagian
tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai
obat tradisional. Bagian itu seperti daun maja
yang mempunyai khasiat sebagai obat kudis,
akar dan kulit pohon berkhasiat sebagai obat
sakit usus dan daging buahnya berkhasiat
sebagai obat disentri. Buah yang mengilhami
pemberian nama kerajaan terbesar di Indonesia,
Majapahit ini ternyata tidak pahit.
Justru buah ini mempunyai rasa yang manis
serta berkhasiat sebagai tanaman obat.
Meskipun harus diakui bahwa tanaman ini
seringkali saling rancu dengan pohon bernama
ilmiah Crescentia cujete yang terkadang
disebut juga maja.
sepertinya bisa kita budidaya untuk menjadi komoditas yang bagus dimasa depan.
^^ mari saling bantu dengan saling follow, vote, dan resteem. ^^