Catatan dari Lantai Empat Mawardy Nurdin

Gedung Mawardy Nurdin dari luar
Kamis pagi itu, udara Banda Aceh terasa hangat dan bersahabat. Matahari baru naik ketika saya tiba di Gedung Mawardy Nurdin, markas Pemerintah Kota Banda Aceh. Gedung ini berdiri gagah di jantung kota. Lift membawa saya menuju lantai IV, tempat Rapat Kerja KONI Banda Aceh Tahun 2025 digelar.
Begitu pintu lift terbuka, suasana langsung terasa berbeda. Sejatinya, saya sudah terlambat datang. Undangan jam sembilan pagi. Tapi, saya baru tiga puluh menit kemudian datang. Begitu menginjak ruang pertemuan, Sekum KONI Aceh Akhyar, ST sedang berbagi kata-kata. Pidatonya tentang peran kabupaten kota dalam membina atlet.
Di barisan kursi utama, Ketua KONI Banda Aceh bersama Sekretaris Kota Banda Aceh hadir membuka pertemuan. Sambutannya hangat, namun penuh tekanan semangat: olahraga bukan sekadar pertandingan, tapi juga simbol martabat kota. Saya bisa melihat wajah-wajah penuh antusias di antara para pelatih, pengurus, dan atlet yang hadir, semua tampak ingin menjadi bagian dari kolaborasi.

Sekum KONI Aceh Akhyar, ST di atas podium
![]() | ![]() |
|---|
Usai pembukaan, semua membaur dengan suara riuh ringan para pengurus cabang olahraga yang saling menyapa. Setelah para pemangku kepentingan meninggalkan ruangan. Baru Ketua KONI Banda Aceh H Heri Julius membuka rapat. Dia mengalihkan ke pimpinan rapat.
Setelah itu baru pembagian komisi yang akan membahas persoalan-persoalan atlet di Banda Aceh. Rapat berjalan intens namun bersahabat. Beberapa cabang olahraga memaparkan capaian dan kendala mereka; ada yang membahas regenerasi atlet, ada pula yang menyinggung kebutuhan fasilitas latihan.
Di sela-sela diskusi, tawa ringan sering terdengar, menunjukkan bahwa semangat kekeluargaan masih menjadi ciri khas KONI Banda Aceh. Tapi bahasannya sangat serius.
Menjelang siang, aroma makan siang khas Aceh mulai tercium dari sudut ruangan. Namun, para peserta tetap fokus menuntaskan agenda pembahasan program kerja, terutama persiapan menuju PORA XV Aceh Jaya 2026 dan strategi pembinaan jangka panjang. Sebelum azan berkumandang, semua anggota komisi sudah menuntaskan agendanya.
Setelah itu semua hasil rapat diserahkan kepada pemimpin sidang.
![]() | ![]() |
|---|
Ketika rapat akhirnya ditutup, semua peserta meninggalkan ruangan sembari membawa sekotak nasi siang. Masing-masing makan di rumah atau di tempat yang mereka inginkan. Ketika turun dari lantai IV, dari ketinggian itu, terlihat halaman padat dengan kenderaan, sedikit semraut dan kacau.
Dalam hati saya berpikir, hasil rapat hari ini tidak makin membuat semraut prestasi Banda Aceh di berbagai event nantinya. Dan ini juga bukan sekadar pertemuan tahunan, ia adalah langkah awal membangun masa depan olahraga Banda Aceh yang lebih berprestasi dan membanggakan.








Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Terima kasih atas dukungannya