Customs and culture ( Adat dan Budaya ) Aceh
Welcome to Aceh.
This is one of our customs,
What we discuss today is traditional aceh wedding party ..
Let's just summarize it
Namely wedding and wedding clothes (traditional clothes aceh)
Marriage is something sacred and one of the most beautiful moments in life.
Naturally when many young and mud always crave marriage ..
Because in that day you become a man who dared choose to spend life with a loved one. No wonder if all the energy and effort will really we muster so that day looks so perfect.
Which makes the wedding feel more perfect it is a wedding.
With a variety of magnificent wedding decorations can make you married couples like kings and queens in a day.
This is one form of customs Aceh traditional.
Many of the meanings are stored behind the colors and forms of this aceh aura, namely:
- yellow color and pattern identical to the king's color,
- red as hulubalang or commander,
- green as scholars, and - black as the color of the people.
- The five rectangular foundation in the aisle represents the five obligatory prayers.
- Then the arrangement of the gadang pillow beside the fan symbolizes the leader / king who is escorted,
- the arrangement of seven left and right guides of the aisle means seven layers of sky and royal umbrella.
Its cool !! If you marry using the Aceh custom, especially Aceh Besar is guaranteed you will become the king and empress of an Islamic kingdom in a day and will certainly remember forever ..
Briefly I speak about this language,
Now we continue with the bridal clothes (shirts adat aceh).
The bridegroom, besides having to wear black clothes, customarily must also use Kupiah Meukeutop complete with Teungkulok and Tampok. For more complete, at the Meukeutop Kawah ![image](Unsupported type)
decorated with toys or decorations like prik-prik to be more beautiful. Linto Baro outfit is also equipped with a sarong cloth wrapped around the waist up to the knee. At the waist inserted a sharp weapon of Aceh, Rincong (Aceh's unique weapon symbols and symbols of Aceh).
![image](Unsupported type)
While traditional women's clothing (Dara Baro) is different from men. Dara Baro is more in her jewelry. Dara Baro shirt color is not black, but it can be red, yellow, green and others. But if the pants remained to be black. Only, for Dara Baro at the bottom of the pants wear kasab flowers. Fabrics used for men and women are the same, namely songket.
Jewelry for Dara Baro is made of gold and silver patterned Aceh. Dara Baro wears it from hair to foot. Jewelry worn on the head is a bun (there are several kinds), patham dhoi (crown), earrings, prik-prik (swing gumbak) that lies in the hair left-right near the ears and flowers live jasmine / seulanga. Then for the neck decoration: the first klah taku, then later on the neck hung a variety of attributes that sometimes to close the upper chest such as boh ru, talo gulei, kanceng lhee, manek dirham, bing meuh and many more types of jewelry patterned Aceh.
Wowww..
Although it looks complicated. But, it is the custom of Aceh wedding party.
Aceh customary clothes, is one of the relics of the past that became the pride of his community. These traditional clothes, many varieties in different regions represent the respective ethnic, custom clothes that we currently encounter is a creation of the original form .However the essence and aesthetics still refers to the basic form of traditional clothes The grandeur of color, accessories and shapes is the inspiration of the aesthetic customs of Aceh The magnificent, luxurious and cultured in addition to still highlight the identity of Islam.
That is all from me..
May be useful..
- Indonesia -
Selamat datang di Aceh
Ini salah satu adat kami,
Yang kita bahas hari ini adalah pesta pernikahan tradisional aceh..
Kita bahas ringkas saja..
Yaitu Pelaminan dan pakaian pengantin (baju adat aceh)
Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral dan menjadi salah satu momen terindah dalam hidup.
Wajar saja apabila banyak muda dan mudi selalu mendambakan pernikahan..
karena di hari itu kamu menjadi seorang yang berani memilih untuk menghabiskan hidup bersama seseorang yang dicintai. Tak heran jika semua tenaga dan upaya akan benar-benar kita kerahkan agar hari itu terlihat begitu sempurna.
yang membuat pernikahan terasa lebih sempurna itu adalah sebuah pelaminan.
Dengan berbagai macam dekorasi pelaminan yang megah bisa menjadikan kamu pasangan suami istri seperti raja dan ratu dalam sehari.
Ini merupakan salah satu bentuk pelaminan adat tradisional aceh.
Banyak makna yang tersimpan di balik warna dan bentuk pelaminan aceh ini, yaitu :
- warna dan corak kuning identik dengan warna raja diraja,
- merah sebagai hulubalang atau panglima,
- hijau sebagai ulama,dan - hitam sebagai warna rakyat.
- Pondasi yang berbentuk segi empat sebanyak lima bagian di pelaminan itu melambangkan shalat wajib lima waktu.
- Kemudian susunan bantal gadang di samping kipas melambangkan pimpinan/raja yang dikawal,
- susunan tujuh buah buntun kiri dan kanan pelaminan berarti tujuh lapis langit dan payung kerajaan.
Keren bukan !!!
Jika kamu menikah dengan memakai adat Aceh, terutama Aceh Besar dijamin kamu akan menjadi raja dan permaisuri dari sebuah kerajaan Islam dalam sehari dan tentunya akan terkenang selamanya..
Singkat saja saya bahasa tentang pelaminan ini,
Sekarang kita melanjutkan dengan pakaian pengantin (baju adat aceh).
Pengantin laki-laki, selain harus mengenakan pakaian warna hitam, secara adat juga harus menggunakan Kupiah Meukeutop lengkap dengan Teungkulok dan Tampok. Untuk lebih lengkap lagi, pada Kupiah Meukeutop dihiasi mainan atau hiasan seperti prik-prik agar lebih indah. Pakaian Linto Baro juga dilengkapi kain sarung yang dililit dari pinggang hingga di atas lutut. Di bagian pinggang diselipkan sebilah senjata tajam Aceh, Rincong(senjata khas Aceh yang menjadi simbol dan lambang Aceh).
Sedangkan Pakaian adat perempuan (Dara Baro) berbeda dengan laki-laki. Dara Baro lebih banyak di perhiasannya. Warna baju Dara Baro bukan warna hitam, tetapi boleh merah, kuning, hijau dan lain-lain. Tapi kalau celana tetap harus hitam. Hanya saja, bagi Dara Baro di bagian bawah celana memakai bunga kasab. Kain yang digunakan untuk laki-laki dan perempuan pun sama, yaitu kain songket.
Perhiasan untuk Dara Baro dibuat dari emas dan perak bermotif Aceh. Dara Baro memakainya mulai dari rambut sampai ke hujung kaki. Perhiasan yang dipakai di kepala adalah tusuk sanggul (ada beberapa macam), patham dhoi (mahkota), anting-anting, prik-prik (ayun gumbak) yang letaknya bergantung di rambut kiri-kanan dekat telinga dan bunga hidup melati/seulanga. Kemudian untuk hiasan leher: yang pertama klah taku, baru kemudian di leher digantungkan berbagai atribut yang kadang-kadang sampai menutup dada bagian atas seperti boh ru, talo gulei, kanceng lhee, manek dirham, bing meuh dan banyak lagi jenis perhiasan yang bermotif Aceh. Wowww
Walaupun ribetnya minta ampun..
Tp inilah adat pesta pernikahan Aceh.
Baju adat aceh, adalah salah satu peninggalan masa lalu yang menjadi kebanggaan masyarakatnya. Baju adat ini, banyak ragamnya diberbagai daerah mewakili etnis masing-masing, baju adat yang saat ini kita jumpai sudah merupakan kreasi dari bentuk aslinya Namun essensi dan estetikanya tetap mengacu pada wujud dasar baju adat Kemegahan warna, aksesories serta bentuknya merupakan inspirasi dari estetika adat Aceh yang megah,mewah dan berbudaya tinggi disamping tetap menonjolkan identitas islam.
Sekian dari saya..
Semoga bermanfaat..
By @abue
Follow me all friend is which use @esteem
Follow also my Instagram Abue Ranuep Fay el-kobar
Follback, thanks :)
@abue
i like your post, i wonder you spend alot of time in it :p @bilalhaider