DANGKE, SPECIAL CHEESE OF ENREKANG DISTRICT

in #dangke4 years ago

timthumb.jpg

Dangke ataun keju khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Engrekang berpotensi sebagai designer food. Dangke (Dangke well dari bahasa Belanda yang artinya terima kasih) terbuat dari susu segar dari kerbau, kambing ataupun sapi yang digumpalkan dengan bahan alami tanpa disertai bahan pengawet. Cita rasa dangke mirip dengan keju namun untuk tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih hingga kekuningan.

Designer food merupakan istilah yang diberikan pada makanan yang diolah atau ditambahkan dengan zat gizi agar memiliki nilai biologis tinggi serta bermanfaat bagi tubuh serta dapat dikonsumsi sehari-hari seperti makanan biasa.

CARA MENGONSUMSI DANGKE

Masyarakat kabupaten Enrekang umumnya mengonsumsi dangke sebagai lauk pendamping nasi sehari-hari dan sebagai pangan selingan yang mana disantap dengan mencampurkan dangke dengan gula aren atau sambal jeruk nipis. Berdasarkan jumlah air yang terkandung, dangke termasuk golongan keju lunak dengan presentase kadar air mencapai 45,75%, berwarna putih dan bertekstur elastis.

Dangke berbahan dasar susu kerbau khas masyarakat Engrekang merupakan bahan pangan dengan nilai gizi yang tinggi, terdiri dari air 47,75%; abu 2,32%; lemak 33,89%; protein 17,01%; serta komponen-komponen lainnya dalam jumlah kecil yakni vitamin dan mineral.

Menurut Infovet (2009), kelebihan susu kambing terletak pada ukuran globula lemaknya yang lebih kecil sehingga kecernaannya lebih tinggi serta kandungan alergenik yang lebih rendah daripada susu sapi.

BAHAN PEMBUATAN DANGKE

Selain menggunakan susu kerbau, pembuatan dangke dengan susu kambing ataupun sapi juga telah dikembangkan mengingat jumlah komoditi susu kerbau yang lebih sedikit dari pada susu kambing ataupun sapi. Penggunaan susu kambing jenis etawa berpotensi menggantikan penggunaan susu kerbau sebagai bahan dasar dangke mengingat kambing etawa bisa menghasilkan 3 liter susu dalam.

Menurut Sodiq & Abidin (2009), jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil (1-10 milimikron) dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing, sehingga susu kambing lebih mudah dicerna alat pencernaan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang mengonsumsinya.

PROSES PEMBUATAN DANGKE

Dangke diolah dari susu sapi atau susu kerbau yang dipanaskan dengan api kecil sampai hampir mendidih, kemudian ditambahkan koagulan berupa getah buah pepaya (papain) sehingga terjadi penggumpalan, dan terkadang juga ditambahkan garam sehingga menghasilkan gumpalan (curd) dan cairan (whey). Rata-rata satu buah dangke dibuat dari 1,25-1,5 liter susu segar dan diolah secara tradisional (Ridwan, 2005).

DANGKE, SPECIAL CHEESE OF ENREKANG DISTRICT

Dangke or Indonesian typical cheese from Engrekang Regency has the potential to be a food designer. Dangke (Dangke well from Dutch which means thank you) is made from fresh milk from buffalo, goat or cow which is coagulated with natural ingredients without preservatives. The taste of dangke is similar to cheese, but the appearance and texture is similar to tofu, which is pure white to yellowish in color.

Designer food is a term given to food that is processed or added with nutrients so that it has high biological value and is beneficial to the body and can be consumed daily like ordinary food.

HOW TO EAT DANGKE

The people of Enrekang district generally consume dangke as a side dish for rice daily and as a side dish which is eaten by mixing dangke with palm sugar or lime chili sauce. Based on the amount of water contained, dangke is a soft cheese with a water content percentage of up to 45.75%, white in color and elastic in texture.

Dangke made from buffalo milk, typical of the Engrekang community, is food with high nutritional value, consisting of 47.75% water; ash 2.32%; fat 33.89%; protein 17.01%; and other components in small amounts, namely vitamins and minerals.

According to Infovet (2009), the advantage of goat's milk lies in its smaller fat globule size so that it has higher digestibility and lower allergenic content than cow's milk.

INGREDIENTS FOR MAKING DANGKE

Apart from using buffalo milk, making dangke with goat or cow's milk has also been developed considering the number of buffalo milk commodities is less than goat or cow's milk. The use of etawa type goat's milk has the potential to replace the use of buffalo milk as a base for dangke, considering that etawa goats can produce 3 liters of milk in a bowl.

According to Sodiq & Abidin (2009), the number of small diameter (1-10 millimicron) and homogeneous fat grains is more in goat milk, so that goat's milk is more easily digested by human digestive organs, and does not cause diarrhea in people who consume it.

THE PROCESS OF MAKING DANGKE

Dangke is processed from cow's milk or buffalo milk which is heated over low heat until it is almost boiling, then a coagulant is added in the form of papaya sap (papain) so that it clots, and sometimes salt is also added produces clots (curd) and fluid (whey). On average, one dangke is made from 1.25-1.5 liters of fresh milk and is traditionally processed (Ridwan, 2005).