Mengenal Elang Jawa Sebagai Burung Endemik Yang Dilindungi
Bila ditanyakan tentang burung Elang Jawa mungkin hampir semua dari para pembaca sekalian pernah mendengarnya. Tapi seberapa banyakkah dari kita yang pernah secara langsung melihat burung Elang Jawa di alam liar? Mungkin jawabnya hanya sedikit. Hal tersebut terasa wajar sebab jenis burung yang mirip lambang Garuda ini merupakan satwa liar endemik yang habitat hidupnya hanya terbatas di Pulau Jawa. Selain itu, statusnya telah lama ditetapkan sebagai satwa liar langka yang keberadaannya dilindungi pemerintah. Karenanya pada artikel ini coba menguliknya lebih dalam lagi agar kita semakin mengenalnya.
Burung Elang Jawa merupakan burung endemik Pulau Jawa yang daerah persebarannya berada di area dataran tinggi yang masih banyak ditumbuhi pepohonan lebat atau hutan primer. Biasanya area dataran tinggi yang menjadi tempatnya berada di pegunungan seperti Gunung Pancar, Gunung Salak, Papandayan, Hunung Halimun, Gunung Slamet, Hunung Ungaran, Baluran, Alas Purwo, dan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Luasnya tempat yang menjadi tempat hidup burung Elang Jawa bukan berarti populasinya berjumlah cukup banyak. Sebab jumlah populasi burung Elang Jawa yang hidup di alam liar hanya sekitar 700-an ekor saja.
Dilakukannya perlindungan terhadap burung elang yang bernama latin Nisaetus bartelsi ini sudah sejak lama dilakukan dengan menjadikannya sebagai maskot satwa langka Indonesia yang berlangsung di tahun 1992. Selanjutnya, pada tahun 1993 pemerintah mengeluarkan Kepres Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional dengan mengukuhkannya menjadi wakil satwa langka dirgantara. Selain itu, terus berkurangnya populasi burung Elang Jawa tidak hanya disebabkan oleh rusak dan menipisnya luas hutan primer yang ada di Pulau Jawa. Tapi juga dikarenakan adanya perburuan liar yang bertujuan untuk memperdagangkan dan memeliharanya secara ilegal. Perlu diketahui juga bahwa burung Elang Jawa termasuk jenis burung yang bertelur sekitar dua tahun sekali dengan jumlah telur hanya sebanyak dua butir saja.
Gambar: Burung Elang Jawa di alam liar
Ciri fisik burung Elang Jawa memiliki ukuran tubuh yang tidak kalah bedanya dengan jenis elang lainnya yakni sekitar 70 cm. Tubuhnya tampak proporsional atau tidak terlalu gemuk dengan bagian badan yang tampak ramping dan ditutupi bulu-bulu yang lebat. Warna bulu-bulu di tubuhnya tampak bervariasi seperti cokelat, hitam, dan putih. Warna cokelat terlihat di sebagian besar badannya yakni area tengkuk, leher, dada, dan perutnya. Warna hitam tampak di bagian kepala, sisi pipi, sayap, punggung, dan ekornya. Warna putih terdapat di bagian jambul, dada, dan ekornya. Variasi warna yang tampak di tubuh burung Elang Jawa sebenarnya terlihat bercampur dan membentuk pola garis-garis horizontal serta mirip sisik. Selain itu, ciri lainnya yang menjadi kekhasan burung Elang Jawa adalah jambulnya yang terdiri dari tiga sampai empat bulu dengan ukuran mencapai 12 cm.
Sewaktu berburu makanan di alam liar biasanya burung Elang Jawa akan mengintai dari atas pohon yang tinggi ataupun dilakukannya saat sedang terbang. Jenis makanan yang diburunya seringnya hewan-hewan kecil seperti burung kecil, kalong, tupai, anak ayam, reptil, dan anak monyet yang kurang penjagaan induknya. Selain itu, burung Elang Jawa juga dikenal suka mengelilingi area hutan tempatnya tinggal dengan jarak terbang dapat mencapai 10 kilometer panjangnya.
Nah, demikianlah ulasan terkait burung Elang Jawa yang merupakan satwa endemik langka yang populasinya kian menurun setiap waktunya. Semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah pemahaman kita terkait ragam jenis burung endemik yang statusnya terancam punah. Untuk itu, cara supaya burung Elang Jawa dan ragam jenis satwa langka lainnya dapat terjaga keberadaannya di alam liar maka kita mesti menjaga habitat dengan tidak merusak dan juga jangan memperdagangkan ataupun membelinya dari siapapun. Okey.
Oleh: Satria Dwi Saputro
(satriadwisaputro@ymail.com)
Sumber Tulisan;
- http://www.mongabay.co.id/2016/03/28/memprihatinkan-elang-terbang-kian-menghilang-kenapa/
- https://alamendah.org/2009/06/18/elang-jawa-yang-langka/
Sumber Gambar:
https ://commons.wikimedia.org/wiki/File:ElangJawa.jpg
Pilih Kami Sebagai Witness Anda - setiap suara menentukan.
- Akses halaman Witness Voting.
- Scroll down sampai bawah.
- Ketik "puncakbukit" di textbox berikut.
- Klik tombol "VOTE".
- Kami akan follow anda.. ;-)
- My Witness Update
Lihat juga:
- Puncak Bukit (http://www.puncakbukit.net/)
- Pelita Ilahi (http://www.pelitailahi.com/)
- Pendidikan Anak (http://www.pendidikan-anak.com/)
- Indonesia nan Elok (http://indonesiananelok.blogspot.com/)
- Permainan Tradisional Indonesia (http://www.permainan-tradisional.com/)
- Dari Jendela Rumah (http://www.jendela-rumah.com/)
- Asuransiku (http://www.asuransiku.link/)
- Murai Batu (http://www.muraibatu.link/)
- Si Burung Robin (http://siburungrobin.blogspot.com/)
- Burung Ocehan (http://www.burungocehan.link/)
- Sentral Android (http://sentralandroid.blogspot.com/)
- Jaringan (http://www.jaringan.link/)
- Sistem Internet (http://www.sistem-internet.com/)
- Desa Komputer (http://www.desakomputer.com/)
- Bitcoin Net (http://www.bitcoinnet.link/)
- Jagat Games (http://www.jagatgames.com/)
- Pijit/Pijat Bayi (http://pijitbayi.blogspot.com/)
- Danau Besar dan Unik (http://danaubesar.blogspot.com/)
- Resep Tahu (http://www.reseptahu.net/)
- Blog Kaos101.com (http://blog.kaos101.com/)
saya belum pernah melihat langsung,,hehe
Trimakasih sekali ya.. :3
Great @natural.beauty
Wah keren burungnya, sayang kalau tidak dilestarikan
mudah-mudahan jangan sampai punah
Thanks banyak..