Kisah Lama

in #esteem7 years ago (edited)

Cerita

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). kebanyakan dari siswa akan melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi dan menjadi seorang mahasiswa. Para mantan siswa ini sangat bahagia dan senang karena sudah menamatkan Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Tak terkecuali anta (nama samaran). Anta bersama-sama temannya sering bercerita tentang mimpi mereka untuk bisa melanjutkan perguraan tinggi. Hal ini dikarenakan demi menggapai cita-citanya kelak. Sesekali di waktu SMA mereka bercerita tentang anggapan kebebasan anak kuliahan. Mereka menganggap bahwa kehidupan mahasiswa sangatlah bebas. Bahkan saat bercerita mereka tidak lupa menutup atau membuka cerita dengan kebebasan menggunakan pakaian bebas, kebebasan menggunakan sepatu warna serta kebebasan lainnya yang tidak mereka temui di SMA.

Masa wajib berlajar mereka sudah usai, kini tibalah waktu mereka untuk menentukan arah kehidupan. Anta bersama keempat teman lainnya memilih untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Mereka mengatur jadwal dan mempersiapkan diri untuk mendaftar di perguruan tinggi. Setibanya di kampus, mereka sangatlah girang dan bahagia dengan penampilan perdana mereka ke kampus untuk mendaftarkan diri mereka menjadi seorang mahasiswa. Proses pengambilan formulirpun dilakukan mereka dengan penuh semangat, kemudian mereka melengkapi persyaratan dan mengembalikannya ke panitia penerimaan mahasiswa baru dengan doa dan harapan supaya bisa diterima dan resmi menjadi mahasiswa.

Anta dan kawan-kawan berasal dari kampung, namun kampung mereka tidak terlalu jauh dari kampus tersebut. Mereka berasal dari keluarga yang tergolong menengah ke bawah. Mereka hidup biasa-biasa saja, dikarenakan hampir seluruh dari mereka mempunyai anggota keluarga dengan jumlah anggota rumah tangga lebih dari 5 (lima) orang. Selang beberapa hari, proses tes tulis ujian masuk diselenggarakan dan setelah itu pengumuman kelulusan dikeluarkan oleh pihak akademik. Dari 5 orang mereka, yang berhasil lulus hanya 3 orang termaksud Andah. Sedangkan yang lain akan mencoba di universitas lainnya agar bisa kuliah.

Anta dengan temannya mulai berpisah, hal ini dikarenakan mereka tidak satu jurusan. Proses perkuliahan hampir berakhir satu semester. Andak terlihat begitu fokus terhadap kuliahnya tersebut. Sesekali mereka bertiga bertemu dan mengobrol. Mereka mengulang sejarah lama tentang kehidupan yang bebas saat menjadi mahasiswa nanti. Namun yang mereka alami sangatlah bertolak belakang. Ternyata perkuliahan menyimpan tekanan dibalik kehidupan yang serba bebas. Mereka disibukkan dengan urusan mata kuliah serta tugas-tugas kampus, sehingga perlahan-lahan uang jajan juga harus dipakai untuk keperluan kaliah.

Anta bertanya kepada temannya, masih ingatkah kamu tentang anggapan kita dahulu bisa bergaya di kampus dengan pakaian bebas. Ya, sahut temannya. Temannya mulai bercerita. Aku selama kuliah tidak pernah membeli baju dan celana baru. Hanya pakaian ini-ini saja yang sering aku pakai ke kampus. Aku cuma punya 2 baju andalan yang mulai kusam dan 2 celana yang pudar ini. HAHAHA, begitulah tertawa bersama mereka. Baju ini terkadang aku cuci di malam hari dan berharap besok kering, sehingga bisa dipakai. Begitu juga celana, terkadang tidak mencuci sampai satu minggu aku kenakan. Yang terjaga hanyalah jangan sampai terkena najis agar dapat beribadah, walaupun shalat masih bolong-bolong. Merekapun saling membuka rahasia masing-masing sambil tertawa. Teman yang satu lagi bercerita tentang dirinya sempat di bisik-bisik oleh teman wanita tentang dia yang sering menggunakan pakaian itu-itu aja. Ternyata kehidupan mereka sama, mereka tidak mempunyai dana lebih untuk membelikan baju dan celana. Mereka menutup cerita dengan optimis dan fokus terhadap kuliah saja, semoga kelak kita dapat meningkatkan tarap hidup keluarga, istri serta anak kita kelak.

Kehidupan kuliah memang terlihat bebas, namun bedanya di saat kuliah mahasiswa harus menjaga dirinya sendiri agar tidak tertinggal dan selesai tepat waktu. Karena jika selesai melebihi waktu kuliah, maka akan membuat mahasiswa rugi dalam materi maupun waktu.