Kisah nyata / true story (bilingual)
Memulai kisah nyata ini, terpaksa nama harus saya samarkan, ini demi menjaga kondisi psikologis dari sikorban dan orang-orang terdekat. Dalam kesempatan ini, saya juga tidak bermaksud untuk membuka aib orang lain atau mengharapkan upvote demi kepentingan pribadi, Melainkan, kisah ini di tulis murni untuk di jadikan pengalaman bagi kita semua, agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Sebut saja namanya "bunga" gadis kecil yabg masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) Aceh Besar. keseharian bunga layaknya anak-anak yang lain, tidak ada gelagat yang mencurigakan dari bunga, guru dan teman sekelas bunga juga tidak mencium ada perubahan psikologis dari bunga, kerena keseharian bunga sangat tertutup dengan masalah pribadinya.
Berawal pada tahun 2017, hari dan tanggal sudah tidak di ingat lagi oleh korban, pada malam itu "M, 43 thn" yang merupakan ayah kandung "bunga" melakukan pelecehan seksual (hubungi Intim) terhadap "bunga" dirumahnya pada saat adik-adiknya sudah tertidur dan kejadian ini berulang kali dilakukan oleh "M". Menurut pengakuan "Bunga" ayahnya melakukan perbuatan tersebut 4 kali dalam sebulan, sehingga korban tidak tahan lagi, dan melaporkan ke kejadian tersebut ke ketua pemuda , dan selanjutnya dilaporkan ke pihak kepolisian untuk pengusutan lebih lanjut. Sementara itu ibunya yang berinisial "NL" ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Lhoknga, Aceh Besar dalam kasus Narkoba dengan putusan 6 Tahun Penjara, dan akan bebas Agustus tahun 2018 nanti.
Sabtu 10 February 2018 Sekira pkl 23 : 00 WIB Team Opnal Polsek Krueng raya telah mengamankan seorang laki-laki yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur (anak kandung) M, 43 tahun, Swasta, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Sungguh malang memang nasib "bunga" gadis kecil yang masih berusia 15 tahun ini, ayah yang seharusnya menjadi pelindung bagi dia dan adik-adiknya justru menjadi monster pemangsa yang biadab.
Semoga setelah kejadian ini, kita berharap tidak ada lagi bunga-bunga lain yang menjadi korban kebiadaban orang-orang terdekat. Sebagai masyarakat kita mesti peka terhadap keadaan sekitar dan mewaspadai orang-orang terdekat dengan anak-anak kita, jangan biarkan monster-monster itu merenggut masadepan anak cucu kita.
Starting this true story, I had to name my name to disguise it, in order to maintain the psychological condition of the sikorban and the people closest to it. On this occasion, I also do not intend to open the disgrace of others or expect an upvote for the sake of personal interest, instead, this story is written purely to make experience for us all, to be more sensitive to the surrounding environment.
Call it his name "flower" little girl yabg still sitting in junior high school (SMP) Aceh Besar. daily flowers like other children, no suspicious signs of flowers, teachers and flower classmates also do not smell any psychological changes from flowers, because the daily interest is very closed with his personal problems.
Beginning in 2017, the day and date are not remembered by the victim, on that night "M, 43 yrs" who is the real father of "flowers" sexually harassed (contact Intim) to the "flower" at home when his siblings have fall asleep and this incident is repeatedly performed by "M". According to his father's "Flower" he performed the deed four times a month, so the victim could not take it anymore, and reported the incident youth post, and then reported to the police for further investigation. Meanwhile his mother, NL, was arrested at Lhoknga Penitentiary, Aceh Besar in drug cases with a prison sentence of 6 years, and will be released in August of 2018.
Saturday 10 February 2018 At 23:00 GMT, the Krueng raya Police Station has secured a man suspected of having sexually harassed a minor (M), 43, Private, District of Aceh Besar, Aceh, Indonesia. It's unfortunate that the fate of this little girl's 15-year-old "flower", the father who was supposed to be the protector of her and her younger siblings became a savage predator.
Hopefully after this incident, we hope there are no more flowers that become victims of the barbarity of the people closest. As a society we must be sensitive to the circumstances around and be wary of the people closest to our children, do not let the monsters that take the future of our children and grandchildren.
Payah bumi hanguskan di bumo seramoe nyo nyan dodi
Beutoi mi, lheu raja Baloi jih laju
Peran orang tua untuk melindungi anak, anda di sini bisa anda gunakan hastag familyprotection, dan anda tambahkan gambar ilustrasi 2 lembar lagi
Oke terimakasih atas rasanya yang sangat bermanfaat ini.
cocoknya diapakan mereka yang merenggut nak cucu kita
Dirajam sampai mati, sesuai dengan syariat
masya Allah
Tidak habis pikir kita kan?
Bg, alamat jangan ditulis jelas. Itu melanggar kode etik. Karena posisi tsk dan korban, satu alamat.
Siap di edit bang
Memang luar biasa ceritanya dari itu supaya jadi panutan bagi kita semua long vote droe supaya bisa bantu bunga tersebu ya,semoga saja bunga tersebut ada yang menerimanya amin sekian
Aamiin...
Semoga tidak ada lagi bunga-bunga yang lain di Aceh bang
Upvoted ☝ Have a great day!
Semoga kita bisa melepaskan diri dari perangai seperti ini. Terima kasih telah mengingatkan kami.
Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz
Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!