Pemuda Baik
ini pemuda baik saya:)
Ketika itu kami sedang main tarik tambang, dia datang dengan tantenya untuk mendaftar di Sekolah kami. Seorang siswi nyeletuk : "Ibu! Dia nakal, sebenarnya pindahan dari beberapa sekolah. Dan seharusnya dia sudah kelas XII."
Hmm... ada gundah mengguncang dada, dan si kawan saya langsung berkomentar :"aduh penyakit lagi."
Perih dan sangat perih terasa, ya Allah kuatkan!
Setelah kehadirannya di hari tersebut, tidak pernah muncul lagi, dan di hari Senin pertama sekolah, neneknya datang untuk mengabarkan dia ga masuk karena pulang ke tempat ayahnya. Dan terlihat di wajah neneknya kebingungan yang luar biasa, dan sambil berucap :"Saya tu ga bisa kalau dibohongin, katanya kemaren dia datang tapi, sampai hari ini dia ga datang juga."
Kasihan orang tua ini pekik hati saya, sudah tua tapi harus memikirkan cucunya lagi yang seharusnya bukan masanya lagi. Bibir yang sudah bergetar dan nada bicara yang sudah terputus-putus.
Source ini pemuda paling baik:)
Saya hanya memilih diam, khawatir dengan menjawab akan menggurui, tapi kasihan juga kalau beban serasa penuh di pundaknya yang sudah renta.
"Ga apa-apa mak, dia masih muda dan sangat labil, dan jangan kita suruh segala sesuatu sesuai dengan keinginan kita, dia lebih nyaman dijadikan kawan."
Setelah membuka suara, saya pun malu untuk melanjutkan kalimat selanjutnya, dan saya menanyakan hal yang lainnya. Dan mulailah beliau menceritakan kehidupan si anak yang sebenarnya. Akan saya ceritakan kisahnya di tulisan selanjutnya insyaallah.
Ditunggu setelah 2 minggu, dia pun datang dengan tanpa dosa atas keterlambatannya kata kawan saya, kebetulan di hari pertama dia masuk, saya berhalangan hadir karena ada hal lain.
Di Pagi hari selanjutnya saya mendapat memo dari si kawan selesai pelajaran hifdzil quran, "tolong dekati si dia, kemarin dia ga masuk lagi setelah pulang sekolah siang. Dan tanyakan kenapa?."
Dan sebelumnya, kawan-kawannya kasih tahu :"ada anak baru tu buk!"
"Who is his name?"
"His name is..."
"Oh I see! I know him well"
"You sure?"
"Yes, allright!"
Source Pemuda-pemuda yang super baik
Mendekatinya layak anak sendiri sambil bercanda,
"Hai, kita belum kenalan yah!"
Sambil menelisik siapa dia sebenarnya dan meraba-raba dari penjelasannya. Dan sampai,
"kenapa matanya merah?"
"Begadang ya?"
Dan bla...bla...bla...
To be continoued