Hikayat Seulanga
Bungong seulanga, seulanga keumang cot uroe.
Haroum bee bungong oh adou cukop that mesra.
Di dalam cinta seulanga malam ngen uroe oh sayang.
Dua geutanyo seulanga ta meuduk dua.
Cukop that haroum seulanga di Naggroe Aceh.
Bungong teulebeh seulanga indah that rupa.
Bah pih lam ranto dilon nyoe lon wo u aceh oh sayang.
Beu ek teujabe Seulanga haba teuh dua.
Bungong Seulanga bagi masyarakat Aceh begitu istimewa. Banyak syair-syair yang lahir untuk menggambarkan keindahannya. Tarian Seulanga diciptakan. Bahkan logo Bank Aceh diambil dari bentuk sekuntum bunga Seulanga yang sedang mekar.
Seulanga sudah menjadi identitas Aceh. Aromanya adalah keharuman Aceh. Pada upacara adat perkawinan, dan acara adat lainnya dalam masyarakat Aceh, bunga yang satu ini berperan penting dalam memberi keharuman. Aroma yang dimilikinya begitu khas dan kental, walaupun telah layu.
Dahulu, pada masa kerajaan. Bunga-bunga ini dipakai sebagai wangi-wangian alami pengharum ruangan. Bagi perempuan dengan diselipkan ke sanggul. Aromanya dapat membuat suasana menjadi relaks. Untuk menidurkan bayi dalam ayunan, beberapa tangkai Seulanga digantung di atasnya untuk mendapatkan harum.
Keberadaan Seulanga di Aceh memiliki arti penting. Dari dulu sudah dijadikan bahan baku untuk mengharumkan. Seulanga sulit dipisahkan dari masyarakat Aceh. Bagi masyarakat Aceh di luar daerah, aromanya membuat rindu kampung halaman.
Wanita Aceh sering diistilahkan sebagai Seulanga. Semerbak harumnya mengundang banyak orang untuk memetik tangkainya, lalu dimiliki. Semakin tua umur Seulanga, semakin merekah harum aromanya. "Seulanga" Aceh harus menjaga kesucian dan identitasnya.
Bunga Seulanga mengandung minyak atsiri, beberapa daerah di Indonesia sudah memproduksinya untuk diekspor sebagai bahan utama parfum, wewangian lainnya, dan kepentingan farmasi. Aceh sebagai daerah yang menjadikan Seulanga sebagai identitasnya, namun belum menjadi daerah industri yang memproduksi atsiri Seulanga. Apalagi sebagai sentra. Mungkin kita hanya bangga dengan nama.
Bunga seulanga yang mualai langka di bumi Aceh, semoga saja adalangkah dari Pemerintah Daerah untuk melestarikan bungoeng seulangan nyan ya bang...
Setiap daerah memiliki bung khasnya tesendiri, seperti Belanda yang identik dengan bungan Tulip. Nice post buddy!
Kunjungi juga blog saya dan bila berkenan silakan follow di @furqanzedef