The Diary Game Season 3 || Better Life || Minggu, 30 Mei 2021 || Para Tentara Tuhan.

Hai teman steemian, saya doakan teman-teman selalu keadaan dalam sehat.

Fisik yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Begitu beberapa pujangga kesehatan mengatakan. Dalam keseharian, waktu pagi sangat baik untuk memulai hari, setelah bersitirahat sepanjang malam maka layaknya bergerak di pagi hari.

Melihat kiri kanan merupakan kegiatan bersosial yang baik, menghabiskan waktu libur mingguan hal yang bahagia setelah penatnya aktivitas selama 5 hari. Saya mengikuti anjuran untuk beraktivitas pagi ini, berbekal cuci muka dan langsung menuju ke halaman belakang.

Supaya terlihat ke laki-lakian saya hanya memegang sebilah parang untuk membersihkan beberapa rumput yang sudah membandel. Ini saya lakukan karena demi kebersihan di sekitar rumah dan agak dendam dengan aktivitas nyamuk yang semakin bersahabat dengan saya.

Rumput sudah saya cukur, memang tidak banyak rumput dan pohon liar. Kini saatnya menuju ke halaman depan, akan tetapi rasa haus mulai mendongkrak rasa keinginan untuk minum, alhasil kelapa muda menjadi sasaran utama saya.

Sambil beristirahat, pikiran dan perut saya mulai berdiskusi, mereka berdua membuat saya ragu antara minum atau tidak. Perut saya yang masih kosong membuat suatu ketakutan besar di pikiran saya.

Namun saya memutuskan untuk mencari sedikit pengetahuan tentang kebaikan mengkonsumsi kelapa muda saat pagi. Hati saya sangat bergembira setelah membaca beberapa artikel yang menjelaskan tentang manfaat kelapa muda, artikel yang saya baca secara tidak langsung memberi dukungan untuk haus saya pagi ini.

Kelapa muda

Matahari sudah mengintip dunia, saya belum beranjak dari belakang halaman rumah. Suara burung, ayam dan perut bersatu kala pagi itu, sebagai pejuang kedamaian saya mencoba meredam keributan dengan memberi pakan ayam.

Karena masih baby cock, saya agak terbawa suasana lalai dengan anak ayam. Ayam yang baru menetas terlihat imut dan polos, rasa geram terhadap anak ayam terus bergejolak di batin saya, namun tiba-tiba smartphone saya muncul di layar notifikasi jika waktu berkumpul untuk penggalangan donasi palestina sudah di mulai.

Poster open donasi untuk Palestina

Teman-teman, siswa dan adik-adik mahasiswa telah berkumpul, saya melihat semangat dari wajah mereka. Walaupun hari ini, hari kedua penggalangan dana, namun semangat dari mereka tidak pernah padam.

Setelah briefing dan pembagian tugas aksi di mulai, mulai dari turun ke toko-toko dan yang berdiri jalan raya. Anggota aksi penggalangan dana hari kedua ini terasa lebih ramai dari hari sebelumnya, hingga interupsi kopi dan rokok sangat ramah terdengar.

Saya dan senior ketika aksi galang donasi

Waktu yang berharga seperti ini sangat jarang kita dapatkan, apalagi ketika mahasiswa dan siswa bersatu demi aksi kemanusiaan. Sebenarnya, untuk mendapatkan aksi demikian hanya diperlukan satu, yaitu doktrin yang kuat serta penyentuhan hati kecil.

Adik-adik mahasiswa dan mahasiswa sedang melakukan penggalangan donasi di jalan raya

Aksi sangat sukarela dilaksanakan jika hal demikian kita tanamkan kepada generasi penerus. Apalagi aksi demikian membuat masyarakat sadar akan kepedulian kepada yang membutuhkan. Aksi kami hari ini juga di jalan melalui open donasi, yaitu menerima pengiriman melalui nomor rekening.

Dari menjelang siang hingga sore hari, saya melihat kepedulian masyarakat terhadap palestina sangatlah ramai. Hati saya berbisik, inilah yang di namakan tentara Allah di antara hamba-hamba_Ku. Tidak hanya kalangan dewasa, anak-anak juga ikut berpartispasi memberikan sedikit infaq.

Foto bersama dengan anggota penggalangan dana

Karena kekuatan mahasiswa dan adik-adik siswa serta kepedulian masyarakat, donasi yang terkumpul hari itu ialah Rp 4.000.000. Saya dan teman-teman yang lain sangat kaget jika angka demikian mudah didapatkan asal kebersamaan tetap diutamakan.

Setelah selesai penggalangan donasi dan saya bersama teman-teman sedang menghitung jumlah donasi

Aktivitas saya dari pagi hingga sore membuat tubuh saya begitu lelah, saya mencoba untuk membuat perlawanan di otak untuk melupakan kopi malam itu, sambil berbaring di kamar dan bermaian smartphone akhirnya saya melupakan kopi dan karena kelelahan akhirnya saya tertidur.

Sekian cerita saya, terima kasih yang telah membaca dan terima kasih yang telah mendukung postingan saya.

Salam hormat,
@agunng