The Diary Game (06 Juli 2024) - Servis Mobil
Hari ini merupakan hari libur bagi kami para pegawai negeri. Walaupun bekerja di rumah sakit yang selalu melayani pasien 24 jam nonstop tanpa berhenti, tapi tetap juga ada yang libur dan dihari libur seperti ini akan ada pegawai lainnya yang akan jaga shift sehingga pelayanan tidak terganggu walaupun terbatas hanya pada pasien emergency saja. Usai bangun tidur dan menunaikan shalat subuh di masjid, pagi ini saya mengajak keluarga untuk jalan-jalan pagi mengelilingi jalan pedesaan. Ini merupakan media kami mengisi hari libur di waktu pagi sambil berolahraga ringan.
Jalan-jalan pagi bersama keluarga
Setelah jalan-jalan pagi kami sarapan bersama dengan menu sederhana yang telah disiapkan oleh sang istri. Setelah rehat sejenak dan menghabiskan waktu bersama keluarga, jam 10 pagi menuju ke Terminaltor Cafe untuk berkumpul bersama sahabat-sahabat lainnya sekaligus ngopi bareng. Disini kami membicarakan banyak hal termasuk juga masalah crypto yang akhir-akhir ini sedang mengalami penurunan harga setelah mencapai ATH beberapa minggu yang lalu.
Ngopi bareng sahabat
Menjelang azan zhuhur kami membubarkan diri dan menuju ke masjid untuk menunaikan shalat zhuhur. Dan usai shalat zhuhur kembali ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan saya yang juga kembali ke rumah. Usai makan siang saya bersama keluarga ke Kota Beureunuen karena ada acara keluarga di rumah famili kami.
Servis mobil di bengkel langganan
Setelah beberapa saat di rumah famili, saya meninggalkan keluarga di rumah famili dan menuju ke bengkel untuk melakukan servis mobil dan ganti oli karena sudah tiba waktunya. Kami baru kembali ke Pidie Jaya saat sore dan tiba di rumah menjelang matahari terbenam. Usai mandi dan berganti pakaian menuju ke masjid untuk menunaikan shalat Maghrib.
Di tempat hajatan pesta perkawinan salah satu warga kampung
Setelah shalat Isya saya keluar rumah dan tujuannya ke rumah salah satu warga kampung yang akan mengadakan hajatan pesta perkawinan besoknya. Malam ini kami sebagai sesama warga kampung saling bahu membahu membantu tuan rumah untuk menyukseskan acara besok. Jam 11 malam saya baru meninggalkan rumah warga tersebut untuk kembali ke rumah dan beristirahat.
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Enak kali kampung halaman dalam hal bisa ngopi di sana sini,, di tempatku aku selalu memiliki sediaan kopi Aceh untuk diseduh di rumah.
Itulah kelebihan tinggal di Aceh bang..😂😂😂
Dulu sekali, waktu masih jaman itu, aku sempat menulis di komentar bahwa berkumpul dan menikmati kopi di warung kopi sudah menjadi semacam tradisi dalam masyarakat Aceh, eh, ada yang marah-marah. Ya sudah lah, sekarang aku anggap itu pengalaman yang lucu.
Awal 90an saya pernah diberi kaos oleh seseorang, di kaos itu tertulis dalam bahasa Inggris, "Banda Aceh, The City With A Thousand Coffee Shops", kira-kira begitu. Itu awal tahun 90an lho ya. Dan semakin ke sini malah semakin meriah. Qiqi.
Lalu salahnya mengatakan bahwa "berkumpul di warung kopi telah membudaya" itu di mana?
Hal begini asyik didiskusikan dengan segelas kopi bersama orang-orang seperti Pak @bahrol. Saya ngga mau menandai pak @fadthalib karena sudah saya lakukan sejak malam tadi dan sepanjang pagi tadi. 😅
"berkumpul di warung kopi telah membudaya" itu di mana?
kita harus mengetahui budulu makna dari membudaya, baru kita tau apakah itu sudah membudaya atau belum,
membudayakan itu biasanya di pakai oleh orang-orang tua dulu, bila mereka melihat sesuatu kebiasaan yang sama selalu terjadi. jadi berkumpul minum kopi itu bersama sudah jadi kebiasaan... tpi enak juga ngopi rame-rame pak ya
Nah iya demikian, sepertinya kata "budaya" telah menjadi sekeramat itu dalam pikiran sebagian orang. Dalam pengertian saya, "membudaya" itu sederhana saja berarti "menjadi kebiasaan", dan kata "budaya" sendiri juga ngga harus dianggap sekeramat itu.
Bagaimana dalam pandangan Pak @bahrol, mengenai kata "budaya" dan "membudaya". Kita coba untuk melepaskan diri dulu dari makna kata-kata tersebut secara baku menurut KBBI. Mari kita ulas dari sudut pandang kita secara personal.
nah ini dia patut di angkat dalam sebuah postingan baru nanti akan muncul bermacam deskripsi dari kalangan ramai,
menurut pandangan saya sih sama juga seperti anda, karena membudaya dengan budaya itu beda, namun harus di terjemahkan di pahami dulu satu persatu maknanya beserta dengan contohnya,.
Nongkrong di warung kopi memang sudah membudaya di Aceh khususnya Aceh pesisir.
Terkait baju kaos, para desainer lokal harus melihat cara kerja desainer kaos jogja, sebut saja yang legend itu adalah DAGADU, diksi yang diambil dari bahasa jawa kromo. Saya sudah lama mengkampanyekan kepada siswa jurusan desain grafis untuk mencari diksi aceh yang lucu lalu mewujudkannya kedalam desain baju. Cuma memang butuh proses untuk itu.
Click Here