The Diary Game, Jumat 26 September: Banyak Hal yang Perlu Dilakukan Hari Ini
Hai Steemian! Selamat datang di diary game.
Pagi hari setelah saya bersih-bersih diri, air yang mengalir dari pembuangan kamar mandi bergerak tidak beraturan. Ini karena sanyo air di rumah sedang rusak dan kami berinisiatif menyambung air dari tetangga. Namun sayangnya aliran air terlalu deras dari biasanya dan bak air kami terlalu kecil.
Sehingga pagi hari ini saya merapikan jalan airnya agar beraturan. Padahal aroma sabun saat itu masih harum menempel di kulit tangan saya. Akhirnya saya segera meminjam cangkul dari Pak Asbit tetangga saya dan mulai membuat jalan agar aliran air berjalan rapi.
Tidak terlalu lama waktu yang dibutuhkan. Hanya sekitar lima belas menit mencangkul dari awal hingga selesai. Tidak berkeringat. Membuat aroma tubuh saya masih bisa tetap harum sabun yang semerbak wangi.
Membeli Buah Sawo untuk Saudara Jauh
Bersyukur, hari ini saudara Mbak Kuroh dan Mas Muh kakak saya datang ke rumah untuk silaturahmi. Rumah kami di Kediri dan mereka dari Nganjuk. Rencananya mereka akan ke pondok yang ada di daerah Kras karena ada acara Haul Kiainya. Sehingga sekalian mampir ke sini karena asal mereka (Pak Mudi) adalah dari Lampung.
Hari ini cukup sibuk. Saya kebagian membeli buah sawo untuk jamuan saat berbincang nanti. Tidak lama pun bersiap diri dan pergi naik motor untuk segera membelinya di rumah Pak Malik. Saat itu sinar mentari cukup terik namun tidak sampai menyengat di kulit.
Hanya saja sawo yang kami cari tidak ada. Rumah Pak Malik penjual buah sawo masih tutup padahal saya ke sana dua kali. Akhirnya membeli buah semangka menjadi pilihan untuk hidangan. Saya pun ditemani Emak ke toko buah yang letaknya cukup jauh dari rumah. Menaiki motor dengan hati-hati di jalan raya tanpa buru-buru.
Setelah itu kami sibuk mempersiapkan makanan yang akan dihidangkan pada tamu. Buah semangka, buah salak, dan juga beberapa lainnya yang akan menjadi jamuan di ruang tamu.
Membeli Pakan Bebek
Setelah salat jumat berjamaah di masjid. Saya, Emak, dan Ahsan pergi untuk membeli pakan bebek. Stok pakan yang tersedia sudah sedikit sehingga perlu segera bergegas agar bebek di belakang rumah bisa makan. Kami sempat khawatir apabila tokonya belum buka karena hari ini adalah jumat. Namun kekhawatiran itu hilang setelah sampai di toko dan melihat pakan-pakan yang ada di karung putih terlihat tertata rapi dan penjualnya telah siaga di tempat.
Lokasinya berada di desa Dilem, desa sebelah kami. Hanya butuh waktu sekitar 10 menit saja untuk sampai di lokasi.
Sambil menunggu Emak memilih pakan. Saya dan Ahsan santai-santai sambil berfoto-foto untuk menunggu. Bergaya seolah kami adalah dua orang yang sangat keren dan tidak ada saingannya. Hehe.
Hingga akhirnya setelah semuanya selesai kami pun pulang ke rumah dengan membawa pakan yang telah kami beli. Menaiki motor dengan hati-hati hingga akhirnya sampai di rumah lagi.
Hari itu masih ada banyak hal yang perlu dilakukan karena saudara yang datang kali ini akan menginap di rumah. Sesekali saya ikut berbincang dengan mereka di ruang tamu. Sesekali juga saya menyendiri di kamar atau di tempat lain untuk menyelesaikan pekerjaan pribadi. Begitu pula yang saya lakukan di malam hari.
Hari ini saya bersyukur dengan kelimpahan dan berkah yang diberikan oleh Tuhan. Baik itu makanan-makanan lezat yang bisa kami santap dengan lahap. Saudara yang baik yang peduli dengan kami. Hingga kesehatan yang senantiasa selalu kami miliki hingga saat ini.
Hingga akhirnya malam pun semakin larut. Saya pun menikmati jenis film yang biasa saya tonton di malam hari hingga akhirnya tidur setelah menonton beberapa sebagai hiburan. Sekian.




