Menghabiskan waktu libur dengan serangkai aktivitas di warung kopi dan di rumah

Fotoku di masjid

Pagi Minggu suasana berlalu seperti hari biasa, saya membuka mata di awal pagi dan melihat pemandangan yang cerah matahari yang keluar dari arah timur berpancar ke barat dengan sinar yang segar dan hangat udara pagi telah mengeringkan umbul-embun di daun hijau. Saya sarapan dengan masakan ibu yaitu mie. Sejak melanda banjir di provinsi tempat tinggal saya semua ekonomi sedikit berubah tidak stabil dan semua barang-barang mulai meningkat karena tidak ada akses masuk barang dari luar Di mana Jalan Lintas nasional di beberapa tempat sedang putus. Oleh karena itu barang-barang dapur juga ikut naik harga seperti cabe dan sebagiannya. Kami bersyukur walaupun sarapan pagi dengan telur ayam dan mie, karena banyak saudara-saudara kami yang ada di Provinsi Aceh banyak sekali yang kesulitan dalam mendapatkan makanan apalagi yang tertimpa dengan bencana banjir yang kehilangan berbagai harta benda bahkan juga ada yang kehilangan tempat tinggal. Dan dari sini kita belajar bahwa semua adalah titipan dari yang maha kuasa.

Secangkir kopi telah habis kunikmati

Udara pagi terus sama dengan kehangatan yang luar biasa tidak begitu cerah dan tidak juga mendung, sepanjang pagi saya memang hanya berada di rumah dengan satu handphone melihat informasi-informasi yang sedang viral saat ini di kawasan tempat tinggalku yaitu terkait dengan bencana yang sedang terjadi di sumatera dan isu-isu yang sedang viral. Dengan handphone saya juga memanfaatkan waktu untuk menulis postingan karena Sudah beberapa hari postingan Saya tidak aktif sejak terjadinya musibah banjir sekitar tanggal 27 kala itu. Dan akses jaringan juga sangat sulit didapatkan tapi alhamdulillah beberapa hari ini sudah mulai ada jaringan Meskipun tidak terlalu cepat seperti normal hari-hari biasanya sebelum terjadi bencana banjir.

Suasana di Ali Kupie

Setelah menunaikan ibadah dzuhur saya duduk di warung kopi tempat biasanya nongkrong bersama teman-teman di sana. Saya tidak membawa laptop di tepi hanya satu handphone dan charger untuk mengisi daya baterai handphone saya. Akhir-akhir ini saya juga selalu menjaga handphone tetap full baterai karena seringkali terjadinya mati listrik di rumah sehingga lampu handphone adalah salah satu yang paling penting saat malam ketika mati lampu.

Warung kopi saya menikmati secangkir kopi dengan harga Rp5.000, rasa kopi yang nikmat membuat saya betah berlama-lama di tempat itu bersama teman-teman berbagi informasi dan cerita sambil membuka handphone. Waktu berlalu hingga di ujung sore di mana saya mulai bergegas dari warung kopi untuk pulang setelah membayar pesanan kopi yang telah saya nikmati.

Membeli mie untuk makan malam

Pada malam harinya Saya dan adik saya yaitu Afdal, kami keluar untuk membeli menu makan malam hari ini. Kami bersinggah di sebuah minimarket dan membeli tiga buah mie yang akan menjadi pelengkap makan malam di rumah malam ini.

Perjalanan ke minimarket pun tiba dalam beberapa menit. Selain membeli mie kami juga membeli beberapa jajan untuk bawa pulang ke rumah. Semua belanja malam ini habis uang sekitar Rp20.000 saja. Setelah belanja selesai kami pulang lagi ke rumah dan Ibu memasak mie di rumah hingga selesai dan kami menikmati makan malam bersama.

Suasana di Graha Khupie

Sebelum larut malam sekitar pukul 21.00 malam WIB Saya keluar menuju ke sebuah warung kopi yang bernama Graha Khupie. Di sana teman-temanku sudah menunggu dan kami akan duduk bersama malam ini. Aku pun sadar tidak bisa berlama-lama malam ini karena besok adalah hari pertama aktif kuliah kembali. Jadi bersama teman Malam ini aku hanya menghabiskan waktu sampai pukul 23.00 malam wib dan setelah itu saya sudah pulang untuk istirahat.

Demikianlah tulisan yang dapat saya bagikan dalam cerita hari ini. Terima kasih kepada semuanya yang sudah hadir bersinggah di postingan saya.

Salam @cymolan