THE DIARY GAME || 17 September 2021 || Tertangkap Kamera Tersembunyi, "Membaca Buku Mu Membuka Dunia Mu"
Asalammua'laikum...
Puji Syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya, sekaligus yang mengilhamian kepada manusia semangat perjuangan.
Hai sahabat steemian semuanya. Bagaimana dengan kabar anda hari ini? Semoga hari ini adalah hari yang menyenangkan untuk anda semua serta selalu dalam lindungan Yang Maha Esa
Jum'at pukul : 05.50 Wib.
Suara Alarm berdering dengan bunyi music menenangkan dapat meningkatkan kewaspadaan untuk beradaptasi dengan kondisi sekitar setelah bangun dan bergegas untuk bangkit dari kasur, Saya pun terbangun dari alam bawah sadar yaitu alam tidur dengan mimpi yang tidak beraturan terasa sedikit pusing namun aku duduk dan menghabiskan 3 menit waktu sembari menstabilkan kondisi supaya normal kembali, udara yang sejuk sehingga membuat saya bermalasan untuk bangun hingga menunaikan ibadah shalat subuh.
Tipu daya perasaan yang sepertinya saya mendengar bisikan setan ditelinga saya yang lembut nan menggoda, dengan lafat "enaknya tarik selimut dan menutupi seluruh badan untuk melanjutkan tidur dipagi yang segar ini supaya badan terasa hangat pasti akan merasakan kenyamanan yang tak terhingga saat tidurnya"
Saya pun melawan dengan segala ambisi rasa malas yang menghampiri ku sehingga saya mengambil handuk dan melangkahkan jejak setapak menuju sumur kamar mandi, sehingga yang terasa dingin sangat menggigil namun saya mandi hingga bersih, dan mengambil wudhu untuk menunaikan ibadah shalat subuh. perasaan terasa sangat segar udara pagi pendesaan yang sejuk, ketika kesentuh angin yang lembut hingga menghirup udara yang segar terasa sangat menyegarkan hingga ke dalam dada paling dalam.
saya melanjutkan rutinitas yang merupakan kewajiban kita selaku umat muslim yang beragam Islam, menunaikan shalat subuh adalah hal wajib untuk kita aplikasikan sehingga kita dapat menunaikannya. setelah usai shalat, saya pun berdoa " Ya Allah Tunjukanlah Hamba Jalan yang Lurus, Ilmu Pengetahuan Yang Bermanfaat, Rezeki yang Halal dan Berkah serta Ibadah yang Engkau Terima. Aamiin.
06.50 wib hujan pun turun sehingga jatuh keatas genteng rumah dengan suaranya yang tidak beraturan bagaikan musik terbaru di pagi hari ini. Gelombang airnya yang bersatu hingga turun dari atas genteng hingga jatuh ke atas tanah bagaikan air terjun terindah pagi ini.
Reremputan yang dulunya berkeriput hingga layu, kini hijau dan mekar kembali, udaranya yang sejuk nan segar yang sekali dihirup sangat menyegarkan hingga terasa kedalam dada paling dalam. Sehingga membuat pagi ini terasa segar dengan udaranya sejuk yang sekali dihirup menyegarkan.
Jam 08.30 Hujan Pun mulai reda hingga Matahari mulai menyinari permukaan bumi sehingga terlihat perpohonan hingga rerumputan dengan daun nya yang hijau mengedarkan ketika melihatnya. Saya pun Keluar ke Warkop Panggong Kupi yang tidak jauh dari rumah saya, Menghabiskan Waktu 5 menit berjalan kaki sembari menikmati udara yang segar dengan rerumputan yang hijau di pagi ini, ku menyusuri jalan aspal hingga sampai di tempat tujuan dan langsung naik ke lantai 2 di Panggong Kupi.
Pukul 10.15 wib saya pun bergegas untuk melanjutkan perjalan menuju Gampong Jeulanga Mesjid, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya yang membunuh waktu kurang lebih 4 menggunakan motor Vario Tehno 125. Mengambil jalan alternatif jalur darat.
Saya Menyusuri dan Melewati berbagai kota dari Ujung Timur Aceh Utara hingga ke pertengahan barat Ule Glee, Pidie Jaya. sesampainya disana membuat saya bersemangat untuk dapat melihat my wife dan si buah hati yaitu malaikat kecil ku, Muhammad Al-Fatih Firdaus yang baru berusia 32 hari pada hari ini. Satu harapan semoga diberikan kesempatan dan umur panjang sehingga sampai kerumah dan bisa berjumpa pada hari ini.
Pukul 15.20 wib. Saya pun telah tiba di rumah kediaman mertua di Gampong Jeulanga Mesjid, rasa senang dan bangga serta bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah untuk saya pada hari ini. Sehingga saya dapat menjumpai keluarga kecil saya disini. Keletihan dan kelelahan selama diperjalanan yang jauh terbayar sudah ketika dapat melihat dan mengecup pipi dan kening malaikat kecilku. senyumannya pagi ini adalah penyemangat saya untuk mengisi rutinitas di hari ini.
Saya pun memanfaatkan waktu untuk melanjutkan Rehat sejenak atau beristirahat sembari memanfaatkan waktu mempromosikan penjualan Mitsubishi lewat market place Facebook emirzafirdaus dan Istragram @mitsubishi.motor.aceh serta media lainnya. Jika Sahabat Steemian semuanya mau nambah unit mobil baru Mitsubishi. Mirza Mitsubishi Solusinya, Hubungi / WhatsApp : 0852 8285 2552.
karya Dr. Husaini M. Hasan
Negerimu diapit oleh Selat Malaka dan Lautan Hindia.
Kedudukanmu di pintu gerbang ke Timur Jauh, Pasifik-Asia.
Pelaut Hindi menyebutmu Accaa... Kagum atas keindahanmu.
Geureudong , Abong-abong, Leuser, Seulawah, saksi atas kegagahanmu.
Lhok Seudu, Sabang, Simeulu, bukti atas kecantikan pantaimu.
Harimau, badak dan orang-utanmu, sasaran penyelidik pengamat bumi.
LNG, petroleum, hutan tropical, emas, nikmat Allah akan kekayaan tanahmu.
Meneteskan air liur perampok-perampok asing, datang ke negerimu.
Silih berganti Portugis, Belanda, Jepang, dan kini Indonesia...
mengeroyokku, merampokku, memperkosaku, menjajahmu.
Hhh... hhh... (suara Isak tangis)
Namamu Aceh... Campuran genetikmu unik.
Darah Arab, darah Cina, Eropa dan Hindi mengalir di dalam tubuhmu.
Membentuk kecantikan, kegigihan, kepintaran menjadi identitasmu.
Keramahan, kejujuran, ketulusan hatimu, disalah-gunakan, disalah-artikan.
Engkau berikan apa yang ada padamu.
Engkau tujukan kesetia-kawananmu, sesama bangsa Melayu.
Di masa Portugis, darah Aceh
membanjiri benteng negeri Malaka.
Di masa Belanda, darah Aceh
mengalir di bumi Nusantara.
Di akhir Perang Dunia II, darah Aceh berkubang di Medan Area.
Emasmu, minyakmu, LNG-mu, hasil hutanmu, telah engkau sumbangkan.
Menyelamatkan dan memerdekakan seluruh Nusantara dari penjajahan Belanda.
Akan tetapi... Air susu dibalas dengan tuba.
Kini engkau menjadi asing di negerimu sendiri. Engkau dibantai, disiksa, diperkosa oleh "rekanmu", yang engkau merdeka kan di tahun 45.
Kini engkau dilarang menyebut namamu, Aceh. Engkau dipaksa diberi nama baru, yang asing bagimu, "Indonesia".
Di sekolah, anakmu dilarang menggunakan bahasa ibunya. Di dunia Internasional, engkau dilarang menyatakan hakmu. Untuk menjadi Tuan di rumahmu sendiri, di negerimu sendiri.
Stockholm, 2 Desember 2003
Ketika Kita Kenal Sejarah
Maka Kita Akan Mengenal
Jati Diri Kita Aceh
Ini akhir dari Jejak Setapak Diary Saya Menyusuri waktu, semoga kita masih dapat bertahan dengan kondisi saat ini. Terus melekat dari duniawi dan akhirat serta dunia steemit, serta selalu membaca perkembangan ekonomi dan politik serta mengupdate Crypto Currency diselah kesibukan harian mengais rezeki yang berkah di dunia ini.
Semoga postingan ini bermanfaat dan rekan-rekan Steemians tidak bosan-bosan membaca dan berkunjung ke blog saya. Salam sucses untuk rekan-rekan steemian semua. Mari kita teruskan perjuangan!
Salam Hormat saya kepada:
@anroja @nazarul @heriadi @pennsif
@radjasalman @herimukti @muzack1 @firyafaiz @mirzamg @cicisaja @linlada639 @traderpaw @ayijufridar
@ikhsan01 @ridwant @saifuddin73 @munawir91 @nasrud @el-nailul @curiesea
Serta untuk semua sahabat steemian.
Mau tau Tentang Saya Klik di sini
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Terimakasih banyak @steemcurator08 saya akan selalu mengikuti informasi terbaru di @steemiblog
Terimakasih juga banyak Bang @anroja