[Better Life, The Diary Game] : Senin, 12 April 2021
Selfie dulu dengan biskuit bayi favorit!
Aku segera ke kamar mandi sesaat setelah bangun pagi. Satu-satunya tempat yang aku tuju setelah mencuci muka adalah dapur, di sana telah tergeletak banyak barang belanjaan ibuku yang dibawa pulang dari pasar dekat rumah. Aku memulai kegiatan masak memasak hari ini dengan menanak nasi, lalu dilanjutkan dengan mempersiapkan bumbu untuk membuat kuah sup tulang. Ya, untuk hari ini dan beberapa hari kedepan dipastikan menu makanan di rumahku tidak jauh-jauh dari yang namanya "daging" dan teman-temannya macam tulang, babat, paru, sampai ke kulitnya. Tradisi "meugang" yang dianut masyarakat Aceh seakan mewajibkan semua rumah-rumah untuk membeli daging saat-saat menjelang puasa dan hati raya. Kalaupun tidak mampu membeli lembu atau kambing, minimal daging ayam haruslah tetap ada.
Tak terasa kegiatanku di dapur telah memakan waktu hingga siang hari, tubuh yang mulai gerah mengharuskanku untuk segera membersihkan diri. Setelah merasa memiliki fisik dan pikiran yang fresh, aku segera menjalankan tanggung jawab untuk komunitas STEEM SEA, menggunakan akun @steemseacurator untuk meng-upvote postingan para member yang layak untuk di voting. Tak terasa rutinitas kali ini memakan waktu hingga setengah jam lamanya, bahkan lebih. Itu karena aku sering larut dalam tulisan orang-orang, terutama postingan kontes diary game dimana kegiatan-kegiatan seru mereka sering membuatku excited untuk terus membaca dan menggulirnya sampai bagian akhir.
Tak berselang lama setelah aku bersantai sejenak, mak mengajakku untuk membeli beberapa keperluan rumah yang telah habis di toko grosir. Lumayan lama kami berada di tempat itu, hingga total belanjaan kami mencapai 300 ribu rupiah. Harga tersebut sudah termasuk dua paket ramadhan yang berisi gula, sirup, minyak makan, susu kental manis, ikan kaleng, bubuk teh serta kurma. Kalau dikalkulasikan, uang segitu tidak cukup untuk membeli barang sebanyak ini. Rezeki memang selalu jadi misteri.
Cuci mata di susunan rak yang berisi susu dan makanan bayi.
Beranjak dari swalayan tadi, aku dan mak kembali ke rumah setelah mengisi bensin di pom bensin terlebih dahulu. Suara tilawah telah diputar di mesjid dekat rumah saat kami sampai, pertanda azan maghrib akan berkumandang dalam hitungan beberapa menit lagi.
Melewati jalan di seputaran Blang Rayeuk saat pulang bersama mak.
Momen senggang setelah magrib kuhabiskan untuk menjalankan hobiku, membaca buku. Saat sedang asyik membaca, ayah menyuruhku untuk menarik uangnya di atm di Jl. Merdeka. Ternyata semua mesin atm di sana sedang dalam proses perbaikan, terpaksa harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah, aku pun melanjutkan untuk membaca buku yang sempat tertunda tadi.
Hypnosis for Parents, buku yang sangat dibutuhkan oleh para orang tua. Itu karena di dalamnya berisi tentang bagaimana mendidik dan menasihati anak dengan metode hipnosis.
Bisa masak juga tah dek 😍🙈😂 ?
Banyak yang tertipu dengan penampilanku kak hahaha
U did a great job, dek 👌👍👏👏👏😂😙
Bpk td nyari milna juga gak nemu 😂
Dirumah juga udah habis enak kali soalnya hahaha
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Terima kasih banyak kak @ernaerningsih
Haha. Kasian sekali memang kalau mesin ATM pada tidak bisa dipakai untuk menarik uang. Beberapa kebutuhan bisa selesai dengan transaksi non tunai, tapi tidak semua.
Untuk bayar listrik bolehlah, kalau bayar tukang gimana😂
Iya. Tapi kalau tukangnya punya dompet OVO bisa juga tuh, atau akun Link atau iSaku. :D
😹😹