#burnsteem25 |The diary game 01 Juni 2022 : Aktifitas seharian dikebun

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat stemian dimanapun berada, pada malam ini kembali menyapa rekan rekan sekalian..
Apa kabar hari ini??? Baik -baik saja bukan...
Kalaupun tidak baik, dibaik- baik sajalah.. toh langkah ,rezeki, pertemuan, dan maut sudah diaturNya, kita hanya mampu ikhtiar dan berusaha yang penting niat dan ikhlas menerima apapun itu. Sudah, ini hanya muqaddimah, semoga bermanfaat,

Pagi ini cuaca tak menentu hujan masih mengguyur membasahi bumi, langit masih terlihat mendung, kopi hangat menjadi teman yang setia menemani dinginnnya pagi ini. Memang dalam beberapa hari ini wilayah Aceh dan sekitarnya sedang dilanda cuaca buruk, angin kencang ditambah intensitas hujan lebat. Informasi ini saya peroleh dari Peringatan dini dari BMKG

Sebelumnya sempat saya baca di beberapa daerah aceh angin kencang menerpa beberapa atap toko dan bangunan rumah, dan alhamdulillah sampai saat ini, tidak saya peroleh informasi ada korban jiwa.

Hujan semakin deras suasana masih terlihat seperti pagi, padahal jam hampir pukul 10 :00 Wib, tak banyak yang bisa saya lakukan hanya membuka gadget membaca informasi melalui media sosial, tak ketinggalan juga membuka platform steemit tercinta ini.

_{Foto hujan masih menguyur}

Satu jam sudah, hujan sudah sedikit reda, meskipun langit belum menunjukkan kecerahannya, saya pun beranjak kekebun.
Banyak kerjaan yang belum terselesaikan dari kemarin karena waktu terbatas, biasanya setelah pulang jam kerja dikantor, namanya saja kerja sampingan, jadi pandai-pandai mencuri waktu.

Karena kebetulan hari ini libur jadi, saya manfaatkan kesempatan untuk bekerja full seharian dikebun. Hujan yang lebat ditambah terpaan angin banyak tanaman yang tumbang, jadi saya kembali mengikatnya dengan tali rafia yang dikaitkan pada pancang yang sebelumnya sudah ditancapkan pada bagian sisi lobang tanaman.

Sebagian tanaman sudah menampakan buahnya yang sempat ditanami pada bulan puasa kemarin dan sebagian lahan masih kosong karena tidak cukup bibit, karena banyak yang mati akibat terlalu panas, jadi terpaksa harus dibuat penyemaian bibit ulang. Percobaan kedua kali ini mudah-an bisa berhasil, mohon doanya sahabat stemian...

_{Foto mengikat tanaman cabai tumbang}

Setelah beberapa saat mengikat tanaman cabai yang tumbang, hujanpun kembali mengguyur, tidak ada cara lain selain hanya istirahat di gubuk yang ada di kebun.

Hampir 30 menit kemudian, menunggu digubuk hujan kembali reda, saatnya kembali bekerja, sebagian bibit masih dalam persemaian belum sempat ditanami.

Hasil sortiran bibit sebagian sudah bisa ditanam jadi saya berupaya untuk menanam kembali,
Satu persatu lobang mulsa sudah dilobangi, pengisian pupuk kandang menjadi pilihan alternatif pupuk alami yang digunakan karna pupuk kimia hari ini harganya selangit, selain itu juga penggunaan pupuk kimia jangka panjang dapat merusak kondisi tanah,berbeda dengan penggunaan pupuk kandang/alami penggunaan jangka pangjang dapat menjaga kesuburan tanah.

Benih sudah siap ditanami pada lobangan mulsa, saatnya pemasangan pancang/ajir.
Ajir yang digunakan dari belahan bambu, dengan ukuran pangjang lebih kurang 120 Cm, yang berfungsi menopang tanaman saat angin badai seperti kejadian tadi pagi.

Dibawah hujan rintik-rintik dengan penuh harapan dan asa, akan ada hasil nantinya yang memuaskan yang diperoleh dari sepetak lahan kebun ini,

Sebanyak tiga bedengan untuk hari ini siap ditanamlengkap dengan pemasangan ajir,
masih ada sisa tujuh bedengan lagi mungkin besok akan dilanjutkan kembali.
Hujan menjadi rahmat bagi petani, jadi tidak menghabiskan energi untuk menyiramnya.

_{Foto beberapa tanaman cabai baru siap ditanam}

_{Foto sebagian sudah berbuah hijau}

_{Foto sisa bedengan yang belum ditanam}

Waktu pun berlalu suara azan berkumandang, Saya pun beranjak pulang,

Demikian aktifitas saya seharian ini, sampai jumpa kembali pada postingan game diary berikutnya.

Wasalam
About me

Cc,
@anroja
@radjasalman
@el-nailul
@nazarul