Membangun pendaftaran tanah berbasis blockchain perlu integrasi dengan sistem yang ada, ciptakan kerangka hukum, dan lakukan uji coba agar implementasinya berhasil dan aman

mpu.gandring (70)in Steem SEA • 2 days ago

Posting terkait telah memaparkan peta jalan yang bagus untuk mengintegrasikan dan menerapkan sistem pendaftaran tanah berbasis blockchain. Berikut rincian langkah-langkah penting tersebut:

Integrasi dengan Sistem yang Ada:

Pemetaan dan Standardisasi Data: Memastikan data dalam sistem blockchain selaras dengan database pemerintah dan pencatatan tanah yang ada. Hal ini mungkin melibatkan standarisasi format data (misalnya, ID bidang tanah, nama pemilik) untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang lancar.
Integrasi Bertahap: Pertimbangkan pendekatan bertahap. Mulailah dengan mengintegrasikan data inti kepemilikan tanah dan secara bertahap mengintegrasikan fungsi-fungsi seperti riwayat transaksi dan sitaan (pembatasan penggunaan properti).
Pengembangan API: Mengembangkan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) yang memungkinkan sistem blockchain berinteraksi dengan database yang ada. API bertindak sebagai jembatan komunikasi, memungkinkan pertukaran data antar sistem.

Kerangka Hukum dan Peraturan:

Pengakuan Pemerintah: Mendukung pengakuan hukum atas catatan kepemilikan tanah berbasis blockchain oleh pemerintah. Hal ini menetapkan legitimasi sistem dan menciptakan lingkungan yang aman untuk bertransaksi.
Mekanisme Penyelesaian Sengketa: Mengembangkan pedoman hukum yang jelas untuk menyelesaikan potensi perselisihan yang timbul dari sistem baru. Hal ini mungkin melibatkan pembentukan pengadilan khusus atau mekanisme arbitrase yang akrab dengan teknologi blockchain.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Berkolaborasi dengan pakar hukum, pejabat pemerintah, dan otoritas pendaftaran tanah selama proses berlangsung. Hal ini memastikan kerangka hukum selaras dengan undang-undang dan peraturan yang ada.

Implementasi dan Pengujian Percontohan:

Pemilihan Wilayah Percontohan: Pilih wilayah dengan luas pendaftaran tanah yang dapat dikelola dan jenis kepemilikan tanah yang beragam (pedesaan/perkotaan, swasta/publik) untuk proyek percontohan.
Audit dan Pengujian Keamanan: Melakukan audit keamanan menyeluruh terhadap sistem blockchain untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan apa pun sebelum penerapan skala penuh.
Pelatihan dan Dukungan Pengguna: Memberikan pelatihan komprehensif kepada pemangku kepentingan terkait seperti petugas pendaftaran tanah, pengacara, dan masyarakat tentang cara berinteraksi dengan sistem baru.

Penjelasan Diagram:

Prosesnya dimulai dengan menentukan tujuan dan ruang lingkup sistem (A).
Hal ini mengarah pada desain dan pengembangan sistem (B), yang melibatkan pembuatan arsitektur sistem blockchain, kontrak pintar, dan memastikan keamanan data.
Integrasi dan implementasi (C) fokus pada menghubungkan sistem blockchain dengan database pemerintah dan pendaftaran tanah yang ada. Hal ini juga melibatkan pembentukan kerangka hukum dan peraturan.
Implementasi dan pengujian percontohan yang sukses (D) sangat penting sebelum penerapan skala penuh.
Tujuan utamanya adalah sistem pendaftaran tanah yang sukses dan aman (E).
Basis data pemerintah yang ada (F) memainkan peran penting dalam integrasi data.
Kerangka hukum dan peraturan yang kuat (G) sangat penting untuk legitimasi sistem dan penyelesaian sengketa.
Strategi adopsi pengguna (H) sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat mencapai integrasi sistem blockchain yang lancar dengan infrastruktur yang ada, membangun kerangka hukum yang kuat, dan melakukan program percontohan yang sukses yang membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas. Ingat, komunikasi terbuka dan kolaborasi di antara seluruh pemangku kepentingan adalah kunci untuk mencapai sistem pendaftaran tanah yang sukses dan tahan korupsi.

Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?