Pemilihan platform blockchain memilih jaringan privat berizin skalabel dan patuh hukum data Indonesia, terintegrasi dengan inisiatif nasional seperti Rupiah Digital, untuk menyediakan lingkungan aman serta pengawasan anti-korupsi otomatis nasional
Memilih platform blockchain yang tepat merupakan keputusan arsitektur mendasar yang secara langsung memengaruhi keamanan sistem, kinerja, dan kepatuhan hukum. Bagi pemerintah Indonesia, keputusan ini membutuhkan keseimbangan yang cermat antara keterbukaan yang ditawarkan oleh teknologi terdesentralisasi dan kewajiban perlindungan data yang ketat yang melekat pada administrasi publik.
Pertimbangan utama adalah tingkat kontrol akses. Blockchain publik memberikan transparansi tinggi dan desentralisasi yang kuat, yang membuatnya sangat tahan terhadap serangan. Namun, umumnya tidak cocok untuk menangani informasi pemerintah yang sensitif dan dikenakan biaya transaksi yang tidak dapat diprediksi. Sebaliknya, blockchain privat atau berizin seperti Hyperledger Fabric atau Corda lebih sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Platform ini memungkinkan negara untuk mengontrol partisipasi jaringan sehingga hanya lembaga dan kontraktor yang terverifikasi yang dapat bergabung, sekaligus memberikan skalabilitas tinggi dengan kemampuan memproses ribuan transaksi per detik. Platform ini juga mendukung kepatuhan terhadap peraturan lokalisasi data Indonesia berdasarkan PP 71/2019, yang mewajibkan kategori data publik tertentu diproses di dalam negeri.
Pemilihan platform juga harus konsisten dengan inisiatif digital nasional yang ada. Integrasi dengan Satu Data Indonesia sangat penting untuk mempertahankan sumber data yang terpadu dan otoritatif di seluruh sistem pemerintah. Selain itu, regulator seperti OJK dan Bank Indonesia telah menjajaki aplikasi blockchain melalui inisiatif seperti Proyek Garuda untuk Rupiah Digital.
Memastikan kompatibilitas dengan mata uang digital bank sentral di masa depan akan memungkinkan penyelesaian atomik otomatis, di mana pembayaran dieksekusi segera setelah kondisi kontrak terpenuhi. Kerja sama dengan ekosistem teknologi lokal dan perusahaan milik negara sama pentingnya, karena memastikan bahwa pemeliharaan dan pengembangan sistem bergantung pada keahlian domestik daripada vendor asing.
Sama pentingnya adalah ketersediaan dukungan pengembang yang kuat untuk implementasi kontrak pintar. Platform yang dipilih harus mendukung bahasa pemrograman yang diadopsi secara luas dan aman seperti Solidity, Go, atau Java, memungkinkan basis pengembang Indonesia yang luas untuk menulis dan mengaudit kontrak.
Karena kontrak pemerintah sering bergantung pada peristiwa dunia nyata, sistem harus terintegrasi dengan lancar dengan oracle yang dapat menyerap data dari sumber eksternal seperti perangkat IoT atau catatan logistik. Alat keamanan yang kuat, termasuk mekanisme verifikasi formal yang secara matematis menjamin perilaku kontrak yang benar, sangat diperlukan untuk pengadaan publik bernilai tinggi.
Dengan menekankan model blockchain berizin yang selaras dengan infrastruktur data nasional dan kerangka kerja mata uang digital yang sedang berkembang, pemerintah dapat membangun sistem yang memberikan kinerja yang kuat sekaligus sepenuhnya memenuhi persyaratan hukum dan peraturan.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.






Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.