Rapat yang Tak Sekadar Rapat di Hermes Palace
Apakabar rekan semuanya
Minggu lalu, saya mengikuti rapat bersama calon pengurus Korwil PPLH Aceh. Lokasinya cukup “wah”, di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh. Mendengar tempatnya saja, mungkin banyak yang langsung membayangkan suasana rapat yang formal, penuh presentasi dan notulen yang tegang.
Tapi, jangan terkecoh dulu. Nyatanya, rapat kami jauh dari kesan kaku seperti itu. Sejujurnya, kami tidak benar-benar membutuhkan ruangan mewah untuk berdiskusi. Esensi dari pertemuan ini sebenarnya sederhana: duduk bersama, berbagi ide, dan menyamakan visi.
Kalau dipikir-pikir, suasananya justru lebih mirip ngopi santai di warung kopi langganan, hanya saja kali ini kami berpindah tempat ke hotel. Mungkin, karena diadakan di Hermes, kesannya jadi “lebih berkelas”. Tapi suasana akrab dan canda ringan tetap mengalir seperti biasa.
![]() | ![]() |
|---|
Kami berbincang tentang rencana kerja, arah gerak organisasi, serta bagaimana PPLH Aceh bisa lebih aktif dan bermanfaat bagi masyarakat ke depan. Lantas apa itu PPLH? Jadi, dia adalah Pemanfaatan dan Pengendalian Lingkungan Hidup. Di pusat (Jakartanya) namanya Komite Nasional alias Komnas.
Sedangkan di daerah namanya Koordinator Wilayah. Korwil PPLH sudah berdiri di 20 provinsi. Aceh sendiri akan mulai dikukuhkan pada pertengahan Desember mendatang. Untuk kepentingan itulah, kami duduk bersama. Mencari jalan keluarnya.
Ide-ide segar bermunculan di tengah tegukan kopi dan camilan ringan yang disajikan. Tak ada jarak antara peserta rapat; semua bebas menyampaikan pendapat. Rasanya seperti berkumpul dengan teman lama yang punya satu tujuan yang sama: ingin melakukan sesuatu yang nyata untuk lingkungan dan masyarakat.
Menariknya, justru dalam suasana santai seperti ini, banyak keputusan penting bisa diambil. Tanpa tekanan, tanpa formalitas berlebihan. Mungkin inilah yang disebut kolaborasi alami, di mana gagasan tumbuh dengan bebas, namun tetap terarah.
![]() | ![]() |
|---|
Akhirnya, saya menyadari bahwa bukan tempatnya yang menentukan produktivitas sebuah rapat, melainkan semangat orang-orang di dalamnya. Entah di warung kopi pinggir jalan atau di hotel berbintang, jika niatnya tulus dan suasananya hangat, hasilnya tetap akan berkesan.
Dan bagi saya pribadi, rapat “kamuflase” di Hermes Palace ini menjadi salah satu momen yang paling menyenangkan sekaligus bermakna. Pasalnya, setelah sekian lama tidak berseleweran di sini, akhirnya saya kembali dalam rapat singkat PPLH Aceh.
Kenapa singkat? Karena dari jam sembilan pagi, rapat berakhir pukul 11 lewat. Tentu dengan beberapa keputusan yang sudah dikemas dengan manis oleh salah seorang notulen.
| Photographer | @munaa |
| Device | Samsung Galaxy A14 5G |
.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟
Thank you @sduttaskitchen