The Diary Game, 16 Oktober 2024 | Mengomentari Akhir Tugas Jokowi
Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
KELAR menikmati secangkir teh panas di tempat biasa, saya langsung pulang. Dari pukul 7.15 Wib mengantar anak-anak sekolah. Setelah itu baru singgah di warung kopi. Membaca koran dan sudah pasti tehnya juga. Di perjalanan pulang, telepon berdering. Pemanggilnya seorang karyawan TVRI Banda Aceh. Karena tinggal selangkah ke SPBU, saya pun batal putar arah.
Sebab si reporter TVRI ini ingi bertemu di Solong Premium, Beurawe. Di sana juga sudah ada mantan Ketua Pelatda KONI Aceh H Bachtiar Hasan. Saya melihat jam sudah pukul 8.47 lewat. Saya pun pulang sejenak, lalu meluncur lagi ke lokasi yang sudah ditunggu-tunggu.
Belasan menit kemudian, saya tiba di sana. Teuku Ferry dan Pak Bachtiar sudah menunggu di lokasi. Awalnya saya pikir pertemuan biasa. Biasanya ngopi bareng. Nyatanya, dia ingin meminta pendapat saya menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo. Jokowi akan mengakhiri tugas pada 20 Oktober 2024 ini. Penggantinya sudah pasti Prabowo Subianto.
Jokowi sendiri kemarin berkunjung ke Aceh. Dia meresmikan sebuah bangunan di kompleks KIA Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar. Jokowi meresmikan juga beberapa proyek nasional dan jembatan yang ada di Aceh. Dia juga direncanakan akan ke Aceh Utara, tapi batal. Dia memilih lebih cepat ke Sumatera Utara, khususnya Sibolangit.
Inti dari komentar warga menjelang tugas Jokowi ini tak lain untuk memberi apresiasi kepada ayah Gibran Rakabuming ini. Apalagi, meski hasil berhutang, tapi Pemerintah Jokowi sudah membangun jalan tol di Aceh yang sangat membantu memangkas waktu tempuh dari Banda Aceh ke Sigli. Karena ini, apresiasi, tentu lain cerita kalau diminta tanggapan kritis.
Selesai di sini, kami berpindah ke KONI Aceh. Di sana juga awak TVRI ingin meminta tanggapan atlet setelah PON berakhir dimana fasilitasnya sudah diresmikan Presiden Jokowi. Lalu, salah seorang atlet pun memberi tanggapan dengan manisnya. Boleh dikata sesuai dengan keinginnya pihak teve itu. Atlet yang masuk tv itu seorang petenis yang pada PON lalu ikut menyumbang medali. Beberapa saat kemudian tugas domestik sudah memanggil.
Lalu saya pun menjemput anak pulang sekolah. Tiga puluh menit kemudian, giliran Ghazi yang dijemput. Setelah keduanya di rumah, saya memilih istirahat dan melakukan kegiatan ringan di kebun samping rumah. Nyatanya, usai shalat Zuhur, kegiatan ini berlanjut. Ada saja hal yang bisa diperbaiki, mumpung masih ada kesempatan.
Pukul 15.30 Wib saya mengantar anak lebih cepat ke Diniyah, mengaji di Masjid Al Mukhlisin. Sekitar setengah kilometer dari kediaman kami. Setelah itu, saya langsung menuju ke Nyak Mad Kupi. Di sini saya melanjutkan banyak dan dan menuntaskan beberapa postingan yang belum kelar.
Pukul 18.16 Wib baru bergeser. Segera pulang, karena sudah janji dengan seorang penyewa rumah. Dia ingin menyerahkan uang sewa yang masih tersisa. Masalahnya, dia pun masih harus cicil. Sebuah kondisi yang tak diingini. Tapi apa boleh buat, kondisi penyewa beda-beda. Apalagi mahasiswa. Jadi harus maklum dan paham.
Rumah sewa ini ada di Kompleks Lampoh Pade. Punya gampong tempat saya tinggal. Di sini tanah wakaf yang dipakai untuk membangun berbagai fasilitas gampong, termasuk pusat kesehatan desa (Puskesdes). Kebetulan juga bidan dipuskesdes ini masih satu nenek buyut. Masih sepupuan.
Sebelum azan berkumandang yang sudah tiba di rumah. Dari kompleks ini tak terlalu jauh. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
17/10/2024
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.